Dirilis

26 Oktober 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera

Dinamika era digital membuat kaum urban kian lekat dengan gawai dalam beraktivitas. Hitung saja, dalam satu hari, berapa jam pandangan Anda melekat pada gawai, entah untuk kebutuhan bisnis, pekerjaan maupun hiburan. Jika himbauan membatasi penggunaan gawai terhadap anak dan remaja marak diberlakukan, sebenarnya orang dewasa juga perlu mendapatkan perlakuan serupa.

Penggunaan gawai berlebihan memengaruhi kesehatan raga dan jiwa Anda, diantaranya keawasan mata yang terganggu, ketidakseimbangan metabolisme tubuh dan kualitas istirahat yang menurun karena rentan terserang insomnia. Selain itu, kepekaan sosial dan daya kreativitas juga dapat bergeser karena interaksi konvensional Anda terpangkas.

Sebuah upaya melakukan “detoksifikasi digital” (digital detox) dengan mengurangi waktu penggunaan gawai atau bahkan mengeliminasinya dalam satu waktu tertentu (misalnya saat akhir pekan atau hari libur) dapat Anda coba. Caranya, Anda bisa mencoba kegiatan kreatif berikut ini yang dilakukan tanpa bergantung pada gawai.

1. Membaca dan membuat ulasan buku
Aroma kertas dan gerakan jemari membuka lembaran adalah sebuah sensasi yang mampu membuat Anda ketagihan membaca buku. Apabila selama ini Anda lebih memilih untuk membaca situs daring, buku elektronik, atau kumpulan cerita di aplikasi ponsel, sempatkan waktu membeli atau meminjam buku cetak. Pilih genre favorit dan mulai dari bacaan bertema ringan dan halaman tak terlampau tebal. Sesudahnya, buatlah semacam ulasan tertulis berisi kupasan isi buku, pesan yang Anda dapatkan, kritik serta saran Anda terhadap buku tersebut.

2. Mencatat dengan teknik bullet journaling
Kegiatan yang sedang tren saat ini, mengembalikan hakikat dan kegemaran kita di masa lampau, yaitu membuat buku harian dan jadwal tertulis. Kehadiran gawai, membuat banyak orang lebih memilih menyimpan informasi dan pengingat secara elektronik. Dengan bullet journaling dapat menggabungkan fungsionalitas catatan dengan ide segar membuat ornamen artistik dengan alat tulis favorit Anda. Apabila Anda juga menggemari hand lettering atau tipografi, Anda bisa mengaplikasikannya dalam catatan Anda. Banyak hal yang menarik untuk dijadikan isi catatan Anda, mulai dari to-do-list pekerjaan, rencana liburan, daftar film yang ingin ditonton, sampai semacam catatan sudah berapa banyak air minum yang Anda konsumsi dalam sehari.

3. Mewarnai
Seorang psikolog ternama, Carl Jung, “meresepkan” terapi mewarnai untuk dewasa sebagai cara meningkatkan daya bawah sadar dan aktivasi pengetahuan baru kepada para pasiennya. Ternyata, kegiatan yang acapkali diasosiasikan dengan kegemaran anak kecil ini, sangat bermanfaat bagi dewasa pula. Mewarnai mampu menekan kecemasan, meredakan stres, dan mengasah konsentrasi Anda. Kegiatan ini juga membuat otak kanan dan kiri bekerja aktif. Banyak buku mewarnai dewasa yang kini beredar dan Anda dapat memilih tema maupun motif sesuai minat Anda. Tidak ada batasan pula alat mewarnai apa yang digunakan sehingga Anda bebas bereksplorasi sesuai kemampuan.

4. Membuat kerajinan tangan
Menggerakan jemari dengan terampil untuk membuat sebuah produk seringkali terlupakan akibat terlalu aktifnya Anda menggunakan gawai. Di waktu bebas gawai, cobalah untuk membuat sesuatu dengan memanfaatkan kreativitas Anda. Mulailah dari benda-benda sederhana yang bahan-bahannya mudah didapatkan, misalnya membuat pembatas buku, mainan anak, hiasan dinding, sampai nantinya Anda punya keleluasaan untuk mencoba sesuatu yang lebih rumit seperti merajut dan membuat anyaman. Anda bisa belajar melalui kelas-kelas keterampilan yang marak digelar di kota tempat tinggal Anda, sekaligus memperluas jejaring dan menemukan kawan satu kegemaran. Selain sebagai pengisi waktu luang, siapa tahu kerajinan tangan yang Anda buat nantinya menjadi peluang bisnis untuk menggemukkan pundi-pundi.


Terbebas dari layar gawai, seyogyanya Anda rutin lakukan sebagai penyegaran dalam hidup. Sudah semestinya teknologi digital digunakan dengan bijak sebagai pendukung hidup, tanpa memperbudak Anda, apalagi sampai kecanduan. Siap mencoba salah satu kegiatan di atas di waktu bebas gawai Anda?
 

Sumber:

Tim Riset Daya Sehat Sejahtera

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS