Dirilis

16 Juli 2023

Penulis

Jenny Amanda

“Kamu kok kurusan?" "Keliatannya berat badanmu nambah ya?" 

Ungkapan semacam itu biasa menjadi basa-basi dalam percakapan. Namun, tahukah Anda bahwa bagi sebagian orang ucapan itu terasa menghina fisik, atau belakangan kita kenal dengan istilah body shaming?

Mungkin saat ini Anda berpikir bahwa ini hanyalah perkara sepele, tetapi apakah Anda menyadari bahwa perilaku tersebut dapat membawa dampak serius terhadap kesehatan mental dan fisik seseorang? 

Dalam artikel ini kita akan membahas dan mengungkap efek negatif dari body shaming serta memberikan panduan yang berharga dalam menghadapinya.


 

Dampak Negatif Body Shaming

Body shaming, sebagai perilaku yang merendahkan penampilan orang lain atau membandingkan fisik seseorang dengan orang lain, tidak hanya merugikan korban, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan bagi pelakunya sendiri. Ketika seseorang mengkritik penampilan orang lain, ia mungkin merasa lebih baik atau lebih unggul daripada orang yang dikritik. Namun, ironisnya, perilaku ini dapat menjadi bumerang bagi pelaku. Mengapa demikian? 

Ketika seseorang menilai tubuh orang lain gemuk, ia mungkin merasa dirinya langsing dan tidak perlu menjaga berat badan. Akibatnya, tanpa disadari, ia menjadi lebih rentan mengalami kenaikan berat badan yang tidak sehat. Atau sebaliknya, seseorang yang sangat khawatir menjadi gemuk dan takut dikatai orang, mungkin menjalani diet berlebihan yang berpotensi berdampak buruk pada kesehatan mereka.

Pada korban, bagaimanapun, jauh lebih serius. Perlakuan body shaming dapat menyebabkan perasaan malu dan rendah diri terhadap penampilan tubuh seseorang, bahkan dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan makan seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, atau gangguan makan lainnya. Korban yang merasa terjebak dalam spiral negatif body shaming mungkin akan melakukan berbagai upaya untuk mengubah penampilan mereka, tanpa memperhatikan dampak yang mungkin timbul. Hal ini termasuk tindakan ekstrem seperti menahan makan, memuntahkan makanan yang sudah dimakan, atau bahkan penggunaan obat pencahar. Perlu kita ingat bahwa kondisi mental semacam ini memerlukan perhatian profesional dari ahli psikologi atau psikiater.

 

Cara Menghadapi Body Shaming

Lalu, bagaimana cara kita menghadapi perlakuan body shaming? Bagi beberapa orang, mengomentari penampilan orang lain mungkin dianggap sebagai hal yang wajar tanpa ada maksud jahat. Namun, menjadi sasaran komentar tersebut tentu saja tidak menyenangkan.

Baca Juga: Jangan Baper! Ini Tips Menyikapi Kritik dari Orang Lain

Di bawah ini, kami telah merangkum beberapa langkah penting untuk mengurangi perasaan malu setelah menerima perlakuan body shaming:

 

1.    Berlatih untuk mensyukuri diri sendiri 

Setiap orang memiliki kelebihan dan hal-hal positif dalam diri mereka yang patut disyukuri. Misalnya, mungkin Anda memiliki kecerdasan dan kreativitas yang luar biasa, kepribadian yang menarik, bakat di bidang tertentu, atau kesehatan yang memungkinkan Anda menjalani hidup dengan produktif. Fokuslah pada hal-hal positif ini dan biarkan rasa syukur tumbuh dalam diri Anda. Dengan demikian, Anda akan dapat menerima dan mencintai diri Anda sendiri dengan lebih utuh.

 

2.    Menyadari dan menerima kekurangan diri sendiri 

Tubuh yang kurus, kulit yang gelap, atau rambut yang keriting bukanlah sesuatu yang negatif atau buruk. Oleh karena itu, berhentilah membuat hal-hal tersebut menimbulkan kesan negatif dalam diri Anda sendiri. Jika memang ada hal-hal yang ingin diperbaiki, lakukanlah dengan cara yang sehat dan bijaksana. Namun, jika tidak ada yang perlu diperbaiki, belajarlah untuk menerima diri Anda apa adanya sebagai bagian dari identitas Anda. Perluaslah potensi Anda dalam bidang lain yang dapat menutupi atau melampaui "kekurangan" yang mungkin Anda anggap ada.

 

3.    Bangun dukungan internal untuk melawan penghakiman internal 

Tanamkan kata-kata penguatan dalam pikiran Anda, seperti "Aku cantik" atau "Aku menarik." Semakin sering Anda mengulang kata-kata ini, semakin percaya diri Anda akan menjadi. Dengan begitu, Anda akan lebih mampu mengabaikan perlakuan body shaming yang Anda terima dari orang lain terhadap penampilan fisik Anda. Ingatlah, apa yang Anda pikirkan tentang diri Anda sendiri jauh lebih penting daripada apa yang orang lain pikirkan tentang Anda. Jangan biarkan pendapat orang lain tentang satu aspek kecil dari tubuh Anda menghambat potensi besar yang ada dalam diri Anda.

 

4.    Mengubah pola pikir tentang diri sendiri 


Jika Anda percaya bahwa penampilan atau kondisi fisik Anda buruk, otak Anda cenderung mengabaikan atau menolak informasi yang mengatakan sebaliknya. Oleh karena itu, ubahlah terlebih dahulu pola pikir dan pandangan Anda terhadap diri Anda sendiri. Jika Anda terus mempercayai bahwa diri Anda buruk, maka tindakan body shaming akan lebih mudah mempengaruhi diri Anda dan akan sulit bagi Anda menerima pujian atau kata-kata positif dari orang lain. Jadilah orang yang mampu melihat kecantikan dan nilai diri sendiri dengan cara yang sehat dan objektif.

 

5.    Selektif terhadap pesan di media sosial

Penggunaan media sosial dapat berdampak signifikan pada persepsi kita terhadap body shaming. Oleh karena itu, pilihlah pesan positif di media sosial dan ikuti akun yang mendorong penerimaan, penghargaan, dan cinta terhadap diri sendiri. Hindarilah akun-akun yang menekankan pentingnya penampilan fisik dibandingkan dengan kualitas dan potensi lain yang dimiliki seseorang. Terutama, hindarilah akun yang mengandung ejekan atau lelucon yang meremehkan kondisi fisik seseorang.

Perlu diingat bahwa ketika seseorang merasa malu dengan kondisi tubuhnya, mereka cenderung untuk bersembunyi dan menghindari tampil di depan umum atau berinteraksi dengan orang banyak. Hal ini dapat mengganggu kehidupan sosial, produktivitas kerja, dan prestasi di sekolah. Jika Anda menjadi korban body shaming, bangunlah pertahanan diri Anda dengan rasa percaya dan kebanggaan pada diri Anda sendiri. 

Baca Juga: Mengenali Depresi yang Tidak Terlihat dan Cara Menghadapinya

Dengan begitu, ejekan dari orang lain tidak akan melukai dan merendahkan diri Anda. Namun, jika Anda merasa sulit untuk menghadapinya sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang psikolog atau konselor yang berpengalaman. Dalam mengekang praktik body shaming ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, di mana setiap orang merasa diterima dan dihargai tanpa terkecuali.

Mari kita bekerja sama untuk mengubah perilaku kita sendiri dan menginspirasi orang lain agar ikut bergabung dalam gerakan ini. Bersama-sama, kita dapat membangun masyarakat yang lebih toleran, mengurangi tekanan sosial yang tidak perlu, dan mempromosikan cinta dan penghargaan terhadap semua bentuk keindahan fisik dan non-fisik yang dimiliki oleh setiap individu.

Bagi Anda yang masih memiliki pertanyaan terkait informasi tersebut diatas, jangan ragu silakan berkonsultasi dengan ahlinya di Fitur Tanya Ahli untuk mendapatkan saran yang tepat. Yuk Daftar  dan login di Daya.id untuk mendapatkan infomasi dan tips yang bermanfaat secara gratis loh.

Sumber:

Berbagai sumber

Foto : freepik.com

Penilaian :

4.8

10 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Roy Ivan Fidelis

01 Desember 2023

Setuju dengan semua caranya. Jangan sampai patah semangat, dan jadikan sarana memperbaiki diri ke tingkat yang lebih tinggi dari mereka yang body shaming

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS