04 Juni 2018
Dirilis
Penulis
Tim Daya Tumbuh Usaha
Salah satu hal yang bisa menjadi dilema seorang atasan atau pemilik usaha adalah seberapa besar ia harus menggaji para karyawan. Meski bisa diukur dengan mudah, namun sebagai perusahaan yang baik, Anda harus memiliki beberapa pertimbangan untuk hal ini. Agar Anda adil dan para karyawan juga bisa merasa bahwa mereka dihargai oleh perusahaan.
1. Acuan Paling Mudah Adalah UMR
Acuan paling mudah memang adalah Upah Minimum Regional atau UMR. Setidak-tidaknya, perusahaan Anda sebaiknya tidak melanggar hal ini. Memberikan gaji lebih rendah dari UMR bisa berakibat penuntutan pada perusahaan. Bila Anda memang memiliki alasan jelas mengapa seorang pegawai harus digaji lebih rendah dari UMR, sebaiknya katakan itu dengan jujur di depan orang yang bersangkutan sebelum mengetuk palu.
2. Berapa Lama Ia Sudah Bekerja untuk Anda
Bila UMR saja tidak cukup, ada hal lain yang bisa menjadi pertimbangan untuk gaji pegawai. Yang pertama adalah berapa lama ia sudah bekerja untuk Anda. Umumnya, seseorang yang bekerja lebih lama memiliki gaji yang lebih tinggi. Apalagi ketika ia sudah bekerja lebih dari empat tahun lamanya. Bila tak ada kenaikan apapun, sebaiknya Anda mulai membenahinya karena hal ini juga termasuk reward atas loyalitas pegawai tersebut.
3. Seberapa Kompetenkah Dia?
Hal kedua yang bisa jadi pertimbangan selain UMR adalah kompetensinya. Tak hanya background pendidikan, tetapi juga kemampuan yang ia miliki di lapangan. Seseorang dengan pendidikan tinggi belum tentu bisa mengerjakan sesuatu lebih baik daripada yang tidak. Namun, pendidikan tinggi yang ditempuh seseorang juga menjadi tanda bahwa ia serius untuk belajar dan mau belajar lebih daripada yang lain. Anda perlu dengan cermat memperhatikan hal ini dan sebaiknya tidak dilakukan dengan keberpihakan atau subjektivitas.
4. Beban dari Pekerjaan yang Diemban
Selain hal-hal di atas, Anda juga bisa mempertimbangkan gaji lewat beban dari pekerjaan yang dilakukan. Misalnya dalam perusahaan media, seorang cameraman lapangan dan cameraman di dalam ruangan tentunya memiliki beban pekerjaan yang berbeda. Hal ini bisa jadi pertimbangan Anda untuk menentukan gaji mereka. Beban pekerjaan ini umumnya berbeda tiap divisi, jadi Anda memang harus dengan cermat mengaturnya. Selain itu, beban pekerjaan juga bukan hanya soal beratnya kerja yang dilakukan, tetapi juga soal keselamatan mereka.
5. Prestasi Apa Saja yang Sudah Dicapai
Hal terakhir yang bisa jadi pertimbangan Anda untuk menentukan gaji adalah prestasi. Apakah ia termasuk sebagai pegawai yang kerap memberikan kontribusi yang baik untuk perusahaan atau tidak. Apakah kontribusi tersebut mendatangkan profit atau tidak untuk perusahaan Anda? Apakah ia termasuk pegawai yang disukai oleh klien atau tidak? Bagaimana komunikasinya dengan klien, apakah ia berhasil menyelesaikan banyak kesepakatan? Hal-hal kecil seperti ini mungkin terasa sepele, namun seharusnya bisa menjadi pertimbangan Anda untuk menentukan gaji.
Selain itu, ketika seorang pegawai berhasil mengambil kesepakatan yang besar untuk klien atau iklan, biasanya perusahaan akan memberikan bonus, namun bukan kenaikan gaji tetap. Anda juga perlu membedakan antara bonus dan kenaikan gaji tetap. Beberapa orang mungkin lebih cocok mendapatkan bonus daripada kenaikan gaji tetap.
Ada banyak hal yang bisa jadi pertimbangan Anda ketika menentukan gaji pegawai. Yang jelas Anda tak sebaiknya mendiamkan gaji pegawai yang tak berkembang, padahal pegawai tersebut sudah bekerja cukup lama kepada Anda. Meski ia tak meminta, bukan berati Anda tidak boleh menaikannya.
1. Acuan Paling Mudah Adalah UMR
Acuan paling mudah memang adalah Upah Minimum Regional atau UMR. Setidak-tidaknya, perusahaan Anda sebaiknya tidak melanggar hal ini. Memberikan gaji lebih rendah dari UMR bisa berakibat penuntutan pada perusahaan. Bila Anda memang memiliki alasan jelas mengapa seorang pegawai harus digaji lebih rendah dari UMR, sebaiknya katakan itu dengan jujur di depan orang yang bersangkutan sebelum mengetuk palu.
2. Berapa Lama Ia Sudah Bekerja untuk Anda
Bila UMR saja tidak cukup, ada hal lain yang bisa menjadi pertimbangan untuk gaji pegawai. Yang pertama adalah berapa lama ia sudah bekerja untuk Anda. Umumnya, seseorang yang bekerja lebih lama memiliki gaji yang lebih tinggi. Apalagi ketika ia sudah bekerja lebih dari empat tahun lamanya. Bila tak ada kenaikan apapun, sebaiknya Anda mulai membenahinya karena hal ini juga termasuk reward atas loyalitas pegawai tersebut.
3. Seberapa Kompetenkah Dia?
Hal kedua yang bisa jadi pertimbangan selain UMR adalah kompetensinya. Tak hanya background pendidikan, tetapi juga kemampuan yang ia miliki di lapangan. Seseorang dengan pendidikan tinggi belum tentu bisa mengerjakan sesuatu lebih baik daripada yang tidak. Namun, pendidikan tinggi yang ditempuh seseorang juga menjadi tanda bahwa ia serius untuk belajar dan mau belajar lebih daripada yang lain. Anda perlu dengan cermat memperhatikan hal ini dan sebaiknya tidak dilakukan dengan keberpihakan atau subjektivitas.
4. Beban dari Pekerjaan yang Diemban
Selain hal-hal di atas, Anda juga bisa mempertimbangkan gaji lewat beban dari pekerjaan yang dilakukan. Misalnya dalam perusahaan media, seorang cameraman lapangan dan cameraman di dalam ruangan tentunya memiliki beban pekerjaan yang berbeda. Hal ini bisa jadi pertimbangan Anda untuk menentukan gaji mereka. Beban pekerjaan ini umumnya berbeda tiap divisi, jadi Anda memang harus dengan cermat mengaturnya. Selain itu, beban pekerjaan juga bukan hanya soal beratnya kerja yang dilakukan, tetapi juga soal keselamatan mereka.
5. Prestasi Apa Saja yang Sudah Dicapai
Hal terakhir yang bisa jadi pertimbangan Anda untuk menentukan gaji adalah prestasi. Apakah ia termasuk sebagai pegawai yang kerap memberikan kontribusi yang baik untuk perusahaan atau tidak. Apakah kontribusi tersebut mendatangkan profit atau tidak untuk perusahaan Anda? Apakah ia termasuk pegawai yang disukai oleh klien atau tidak? Bagaimana komunikasinya dengan klien, apakah ia berhasil menyelesaikan banyak kesepakatan? Hal-hal kecil seperti ini mungkin terasa sepele, namun seharusnya bisa menjadi pertimbangan Anda untuk menentukan gaji.
Selain itu, ketika seorang pegawai berhasil mengambil kesepakatan yang besar untuk klien atau iklan, biasanya perusahaan akan memberikan bonus, namun bukan kenaikan gaji tetap. Anda juga perlu membedakan antara bonus dan kenaikan gaji tetap. Beberapa orang mungkin lebih cocok mendapatkan bonus daripada kenaikan gaji tetap.
Ada banyak hal yang bisa jadi pertimbangan Anda ketika menentukan gaji pegawai. Yang jelas Anda tak sebaiknya mendiamkan gaji pegawai yang tak berkembang, padahal pegawai tersebut sudah bekerja cukup lama kepada Anda. Meski ia tak meminta, bukan berati Anda tidak boleh menaikannya.
Sumber:
Diolah dari berbagai sumber
Share :
Berikan Komentar
Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli
1009 kali
Dewi Khotijah
09 Desember 2023
Artikel menarik dan informatif, thank you
Balas
.0
Ariski Yulian Putra
29 November 2023
Menarik, kreatif dan bermanfaat
Balas
.0
Ariski Yulian Putra
29 November 2023
Menarik, kreatif dan bermanfaat
Balas
.0
