Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan atau fungsi organ tubuh mulai menurun. Contohnya gerak refleks melambat, penglihatan memburuk, atau kemampuan fungsi otak menurun. Penurunan kemampuan ini tentunya dapat berpengaruh kepada aktivitas seseorang, termasuk mengemudi. Lalu, pada titik mana seorang yang sudah lanjut usia (lansia) sebaiknya berhenti mengemudi?
Keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan raya adalah nomor satu. Maka itu, sebaiknya jangan ragu untuk berhenti mengemudi jika sudah saatnya. Beberapa hal berikut merupakan tanda saatnya para lansia berhenti mengemudi.
1. Hampir Mengalami Kecelakaan
Meningkatnya insiden hampir celaka terhadap lansia, bisa jadi tanda adanya gangguan penglihatan atau penurunan kemampuan motorik. Dan karena belum ada teknologi yang bisa memprediksi apakah Anda akan mengalami insiden berikutnya, lebih baik mulai berhenti mengemudi dan memberikan kepada orang yang lebih muda.
2. Mudah Lupa Jalan atau Mudah Tersesat
Orang yang lebih muda bisa saja lupa jalan atau tersesat. Namun, frekuensi tersesat dapat meningkat pada lansia, bahkan di lokasi yang sudah akrab atau biasa dilewati.
3. Gerak Refleks Melambat
Gerak refleks melambat seiring bertambahnya usia. Hal ini dapat menyebabkan lambatnya respon pada situasi yang datang tiba-tiba atau tidak diinginkan. Jika refleks dan respon mulai melambat, sangat disarankan untuk tidak mengemudi lagi karena dapat mengakibatkan masalah yang fatal.
4. Mood Cepat Berubah saat Mengemudi
Mudah terganggu, cepat marah di jalan, atau sulit berkonsentrasi saat mengemudi, dapat menandakan bahwa tidak aman lagi bagi para lansia untuk mengemudi.
5. Keterbatasan Fisik Menurun
Beberapa masalah yang biasanya dialami adalah penglihatan pada siang atau malam hari, nyeri saat menggerakkan kaki, atau sulit untuk tetap berada di jalur yang sama. Bila Anda mengalami hal tersebut, tetapkanlah hati untuk berhenti mengemudi.
Jika Anda atau orang tua Anda mengalami tanda-tanda di atas, sebaiknya mulai berhenti mengemudi. Meskipun rasanya sulit untuk melakukan hal tersebut, tapi keselamatan adalah yang utama. Ingat, ada keluarga di rumah yang menunggu pulang dengan selamat.
Keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan raya adalah nomor satu. Maka itu, sebaiknya jangan ragu untuk berhenti mengemudi jika sudah saatnya. Beberapa hal berikut merupakan tanda saatnya para lansia berhenti mengemudi.
1. Hampir Mengalami Kecelakaan
Meningkatnya insiden hampir celaka terhadap lansia, bisa jadi tanda adanya gangguan penglihatan atau penurunan kemampuan motorik. Dan karena belum ada teknologi yang bisa memprediksi apakah Anda akan mengalami insiden berikutnya, lebih baik mulai berhenti mengemudi dan memberikan kepada orang yang lebih muda.
2. Mudah Lupa Jalan atau Mudah Tersesat
Orang yang lebih muda bisa saja lupa jalan atau tersesat. Namun, frekuensi tersesat dapat meningkat pada lansia, bahkan di lokasi yang sudah akrab atau biasa dilewati.
3. Gerak Refleks Melambat
Gerak refleks melambat seiring bertambahnya usia. Hal ini dapat menyebabkan lambatnya respon pada situasi yang datang tiba-tiba atau tidak diinginkan. Jika refleks dan respon mulai melambat, sangat disarankan untuk tidak mengemudi lagi karena dapat mengakibatkan masalah yang fatal.
4. Mood Cepat Berubah saat Mengemudi
Mudah terganggu, cepat marah di jalan, atau sulit berkonsentrasi saat mengemudi, dapat menandakan bahwa tidak aman lagi bagi para lansia untuk mengemudi.
5. Keterbatasan Fisik Menurun
Beberapa masalah yang biasanya dialami adalah penglihatan pada siang atau malam hari, nyeri saat menggerakkan kaki, atau sulit untuk tetap berada di jalur yang sama. Bila Anda mengalami hal tersebut, tetapkanlah hati untuk berhenti mengemudi.
Jika Anda atau orang tua Anda mengalami tanda-tanda di atas, sebaiknya mulai berhenti mengemudi. Meskipun rasanya sulit untuk melakukan hal tersebut, tapi keselamatan adalah yang utama. Ingat, ada keluarga di rumah yang menunggu pulang dengan selamat.
Sumber:
Tim Riset Daya Sehat Sejahtera
Berikan Pendapat Anda