Saat bulan puasa Ramadan, waktu tidur malam mungkin akan berkurang. Situasi ini bisa membuat Anda mengantuk di siang hari, merasa lemas, atau pusing. Oleh karena itu, agar ibadah dan kesehatan tetap maksimal, Anda juga perlu menjaga kualitas tidur. Beberapa cara berikut ini bisa membantu Anda agar tidur berkualitas selama bulan puasa.
1. Ciptakan Suasana Nyaman
Salah satu hal yang dapat menunjang kualitas tidur adalah suasana di kamar tidur. Suasana kamar yang nyaman dapat mendukung untuk tidur. Beberapa hal agar suasana kamar menjadi nyaman adalah tidak berisik, gelap, dan sejuk.
2. Kurangi Paparan Cahaya
Mengurangi paparan cahaya dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak. Anda dapat menggunakan lampu tidur kecil saja tanpa menyalakan lampu kamar secara keseluruhan. Selain itu, sebaiknya Anda tidak menggunakan perangkat elektronik seperti TV, laptop atau gawai di kamar. Perangkat elektronik tersebut memancarkan cahaya yang dapat mengganggu siklus tidur. Jadikanlah kamar hanya sebagai tempat untuk tidur, yang tidak membutuhkan perangkat elektronik apapun.
3. Pilih Makanan yang Tepat
Makanan yang seimbang dapat membantu tidur lebih baik. Biasanya saat berbuka puasa sebagian orang mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan kalori, konsumsi makanan yang digoreng dan pedas. Makanan yang tinggi gula dan kalori membuat tubuh mencoba mencerna makanan saat tidur, sedangkan makanan yang digoreng dan pedas dapat meningkatkan keasaman atau rasa mulas sehingga dapat mengganggu tidur.
4. Hindari Kopi dan Produk yang Mengandung Kafein
Mengonsumsi kafein berdekatan dengan waktu tidur dapat membuat Anda tetap terjaga dan tidak merasa mengantuk. Hindari konsumsi kafein (seperti kopi, teh, minuman bersoda, cokelat, dan beberapa obat) 4-6 jam sebelum tidur, sebab kafein bertindak sebagai stimulan dan mengganggu kemampuan untuk tidur.
5. Tidur Siang
Jika merasa tidak berenergi dan mengantuk di siang hari, tidur siang dapat membantu Anda. Pilihlah tempat yang sunyi dan nyaman untuk tidur siang selama 20 menit. Agar tidak terlalu lelap, atur alarm selama 20 menit.
Waktu tidur yang cukup dan berkualitas dapat meningkatkan produktivitas Anda. Mari jaga kualitas tidur selama menjalani ibadah puasa Ramadan.
1. Ciptakan Suasana Nyaman
Salah satu hal yang dapat menunjang kualitas tidur adalah suasana di kamar tidur. Suasana kamar yang nyaman dapat mendukung untuk tidur. Beberapa hal agar suasana kamar menjadi nyaman adalah tidak berisik, gelap, dan sejuk.
2. Kurangi Paparan Cahaya
Mengurangi paparan cahaya dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak. Anda dapat menggunakan lampu tidur kecil saja tanpa menyalakan lampu kamar secara keseluruhan. Selain itu, sebaiknya Anda tidak menggunakan perangkat elektronik seperti TV, laptop atau gawai di kamar. Perangkat elektronik tersebut memancarkan cahaya yang dapat mengganggu siklus tidur. Jadikanlah kamar hanya sebagai tempat untuk tidur, yang tidak membutuhkan perangkat elektronik apapun.
3. Pilih Makanan yang Tepat
Makanan yang seimbang dapat membantu tidur lebih baik. Biasanya saat berbuka puasa sebagian orang mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan kalori, konsumsi makanan yang digoreng dan pedas. Makanan yang tinggi gula dan kalori membuat tubuh mencoba mencerna makanan saat tidur, sedangkan makanan yang digoreng dan pedas dapat meningkatkan keasaman atau rasa mulas sehingga dapat mengganggu tidur.
4. Hindari Kopi dan Produk yang Mengandung Kafein
Mengonsumsi kafein berdekatan dengan waktu tidur dapat membuat Anda tetap terjaga dan tidak merasa mengantuk. Hindari konsumsi kafein (seperti kopi, teh, minuman bersoda, cokelat, dan beberapa obat) 4-6 jam sebelum tidur, sebab kafein bertindak sebagai stimulan dan mengganggu kemampuan untuk tidur.
5. Tidur Siang
Jika merasa tidak berenergi dan mengantuk di siang hari, tidur siang dapat membantu Anda. Pilihlah tempat yang sunyi dan nyaman untuk tidur siang selama 20 menit. Agar tidak terlalu lelap, atur alarm selama 20 menit.
Waktu tidur yang cukup dan berkualitas dapat meningkatkan produktivitas Anda. Mari jaga kualitas tidur selama menjalani ibadah puasa Ramadan.
Sumber:
Tim Riset Daya Sehat Sejahtera
Berikan Pendapat Anda