Informasi Artikel

Penulis Artikel

Liza Rahayu

Pernahkah Anda mendengar istilah jejak karbon? Belakangan ini istilah tersebut semakin sering dibicarakan, terutama ketika membahas isu lingkungan dan perubahan iklim. Meski terdengar teknis, sebenarnya konsep jejak karbon sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kita. Dari aktivitas kecil seperti menyalakan lampu, berbelanja, hingga bepergian dengan kendaraan, semuanya meninggalkan jejak karbon.

Nah, supaya tidak bingung, mari kita bahas dengan bahasa yang lebih sederhana dan membumi.

 

Apa Itu Jejak Karbon?

Secara sederhana, jejak karbon (carbon footprint) adalah jumlah total emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO₂), yang dilepaskan ke atmosfer akibat aktivitas manusia. Gas rumah kaca ini menjadi penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim.

Bayangkan Anda naik motor ke kantor setiap hari. Bahan bakar yang terbakar menghasilkan CO₂. Itu adalah bagian dari jejak karbon Anda. Begitu juga dengan listrik yang kita pakai di rumah, produksi makanan yang kita konsumsi, hingga pakaian yang kita beli. Semua punya kontribusi terhadap jejak karbon.

 

Dari Mana Jejak Karbon Berasal?

Ada banyak sumber jejak karbon dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:

 

1.    Transportasi

Mobil, motor, bus, atau pesawat yang menggunakan bahan bakar fosil melepaskan emisi karbon dalam jumlah besar.

 

2.    Listrik dan Energi

Listrik yang kita gunakan biasanya masih diproduksi dari pembangkit berbasis batubara atau gas. Setiap lampu yang menyala atau AC yang bekerja ikut menambah emisi.

 

3.    Konsumsi Makanan

Produksi daging, terutama sapi, menghasilkan gas metana yang lebih kuat efeknya dibanding CO₂. Sementara itu, makanan yang diimpor dari jauh juga menambah emisi dari transportasi.

 

4.    Barang Konsumsi dan Pakaian

Setiap produk, mulai dari pakaian hingga gadget, punya jejak karbon dari proses produksi, distribusi, hingga saat menjadi sampah.

 

5.    Kegiatan Harian

Menggunakan plastik sekali pakai, membuang sampah sembarangan, atau tidak melakukan daur ulang juga memberi kontribusi terhadap meningkatnya jejak karbon.

 

Mengapa Jejak Karbon Penting untuk Dipahami?

Mengurangi jejak karbon bukan sekadar jargon ramah lingkungan. Ada dampak nyata yang perlu kita perhatikan:

  • Perubahan iklim: Suhu bumi meningkat, cuaca ekstrem lebih sering terjadi, banjir dan kekeringan makin parah.
  • Kesehatan manusia: Polusi udara dari emisi karbon meningkatkan risiko penyakit pernapasan.
  • Ekonomi: Bencana alam akibat perubahan iklim bisa menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat dan negara.

Dengan memahami jejak karbon, kita bisa lebih sadar bahwa setiap pilihan yang kita ambil sehari-hari punya dampak terhadap bumi.

 

Bagaimana Cara Mengurangi Jejak Karbon?

Tenang, Anda tidak harus langsung berhenti menggunakan listrik atau kendaraan. Ada banyak cara sederhana yang bisa dilakukan:

 

1.    Gunakan Transportasi Ramah Lingkungan

Jalan kaki, naik sepeda, atau gunakan transportasi umum. Jika memungkinkan, beralih ke kendaraan listrik.

 

2.    Hemat Energi di Rumah

Matikan lampu jika tidak digunakan, gunakan lampu LED hemat energi, dan manfaatkan cahaya alami.

 

3.    Kurangi Sampah Plastik

Biasakan membawa tas belanja, botol minum, atau wadah makanan sendiri.

 

4.    Pilih Makanan Lokal dan Sehat

Konsumsi lebih banyak sayur dan buah lokal. Selain baik untuk kesehatan, juga mengurangi emisi dari transportasi makanan impor.

 

5.    Daur Ulang dan Gunakan Kembali

Jangan langsung membuang barang bekas. Banyak yang bisa digunakan ulang atau didaur ulang.

 

6.    Tanam Pohon atau Ikut Program Hijau

Pohon mampu menyerap karbon dioksida. Menanam pohon atau ikut program penghijauan bisa jadi kontribusi positif.

 

Peran UMKM dan Komunitas

Tidak hanya individu, UMKM juga bisa berperan penting dalam mengurangi jejak karbon. Misalnya, dengan menggunakan kemasan ramah lingkungan, menghemat energi di tempat usaha, atau mendukung rantai pasok lokal. Komunitas pun dapat berkontribusi lewat kegiatan kolektif seperti bank sampah, urban farming, hingga kampanye gaya hidup hijau.

Jejak karbon adalah cerminan dari berapa besar dampak aktivitas kita terhadap bumi. Mulai dari makan, berbelanja, bepergian, hingga menggunakan Listrik, semuanya meninggalkan jejak.

Memahami jejak karbon penting agar kita lebih sadar bahwa setiap pilihan kecil punya konsekuensi besar. Dengan mengurangi jejak karbon lewat langkah sederhana, kita bukan hanya melindungi bumi, tapi juga menjaga masa depan generasi berikutnya

Nah, itulah hal-hal yang dapat Anda ketahui mengenai jejak karbon. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait gaya hidup lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Artikel Terkait

5.0
Hidup Berkelanjutan

Pembungkus Makanan Ramah Lingkungan Khas Indonesia

14 Agustus 2022

4.9
Hidup Berkelanjutan

Upcycling 101: Rumah Lebih Bernilai dengan Barang Bekas

14 Agustus 2025

5.0
Hidup Berkelanjutan

5 Syarat Sehat Perjalanan Haji dan Umroh Tahun 2022

22 Juni 2022

4.8
Hidup Berkelanjutan

Konsumsi Anda, Tanggung Jawab Anda

01 September 2023

Berikan Pendapat Anda

Zacky putra

28 November 2025

Transportasi Mobil, motor, bus, atau pesawat yang menggunakan bahan bakar fosil melepaskan emisi karbon dalam jumlah besar.

Balas

. 0

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS