Salah satu jenis lemak yang saat ini menjadi sorotan adalah lemak trans. Lemak trans merupakan jenis lemak tidak jenuh yang mengalami perubahan struktur dan memiliki sifat mudah rusak akibat panas. Perubahan struktur lemak menjadi lemak trans mulai terjadi saat pemanasan pada suhu 180°C dan meningkat seiring kenaikan suhu serta pemanasan berulang. Lemak trans ditemukan dalam margarin, shortening (pelembut kue), makanan dengan teknik penggorengan suhu tinggi seperti keripik, sereal dan biskuit.
Lemak trans dianggap lebih berbahaya dibandingkan lemak jenis lain. Mengapa demikian? Lemak trans diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, meningkatkan resiko peradangan serta menurunkan jumlah kolesterol baik. Hal ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya penyakit akibat penyumbatan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner.
Beberapa tips berikut dapat dilakukan untuk mendapatkan makanan dengan lemak yang baik:
- Hindari pengolahan makanan dengan penggorengan suhu tinggi dan penggunaan minyak berulang. Penggunaan minyak goreng berulang sebaiknya dibatasi hanya 2 kali saja.
- Cek kandungan lemak trans yang terdapat pada label makanan
- Gunakan minyak yang mengandung lemak tidak jenuh sebagai alternatif. Namun hindari pemanasan pada suhu tinggi karena dapat menyebabkan perubahan struktur menjadi lemak trans.
- Hindari cemilan tinggi lemak seperti kentang goreng, es krim, dan lain- lain.
- Gunakan alpukat sebagai pengganti keju pada sandwich
- Biasakan mengonsumsi ikan dibandingkan daging
- Gunakan minyak zaitun sebagai pengganti margarine
Sumber:
Tim Riset Daya Sehat Sejahtera.
Berikan Pendapat Anda