Pernahkah Anda merasa jenuh ataupun stuck dalam menjalani profesi pekerjaan Anda? Perasaan jenuh biasanya mulai muncul akibat penurunan motivasi dalam bekerja, kurangnya tantangan di pekerjaan, maupun rutinitas kerja yang minim variasi. Hal ini seringkali terjadi terutama di tempat kerja, yang salah satunya dipicu akibat aktivitas yang sama yang dilakukan berulang-ulang secara terus-menerus.
Sementara, perasaan terjebak atau stuck dalam karier biasanya diakibatkan minimnya jenjang karier pada perusahaan, ataupun terdapat skill gap antara kualifikasi diri kita saat ini dengan tuntutan pekerjaan, sehingga tugas-tugas yang dapat kita lakukan cenderung itu-itu saja dan tidak mengalami perkembangan diri yang signifikan.
Perasaan jenuh dan stuck dalam pekerjaan bukan berarti solusinya langsung mencari pekerjaan baru. Karena sangat mungkin perasaan dan kondisi yang sama dapat terulang kembali di tempat yang berbeda apabila kita tidak mengetahui akar permasalahannya.
Rasa jenuh dalam bekerja umumnya dapat diatasi dengan menemukan spektrum tantangan dalam pekerjaan, sehingga individu dapat menemukan makna kebermanfaatan diri yang berarti. Menghadapi kejenuhan dalam bekerja tidak hanya bersumber dari "berani mencoba tantangan baru" namun juga diikuti dengan upaya untuk mengenal diri sendiri: Apa yang saya sukai? Apa yang ingin saya coba? Dan apa yang tidak saya sukai? Serta apa saja yang belum mahir saya lakukan?
Tips Mengatasu Rasa Jenuh dalam Karier
Berikut ini beberapa tips lebih lanjut yang bisa dilakukan:
- Ingat-ingat kembali tujuan Anda bekerja di posisi dan perusahaan saat ini, apakah Anda bekerja untuk sekadar mencari uang, atau juga untuk mencari pengalaman, networking, serta peluang posisi/jabatan tertentu. Kalaupun tujuannya untuk fokus mencari uang, ingat lagi hal apa yang ingin Anda capai setelah menabung dari jerih payah yang Anda kumpulkan. Misalnya untuk membeli perangkat elektronik yang Anda inginkan, mencicil rumah, membeli kendaraan (mobil/motor), beribadah ke tanah suci, traveling ke destinasi impian, dan sebagainya.
- Bersedia aktif terlibat di project atau event kantor baik internal maupun eksternal. Mengikuti kepanitiaan dengan mencoba divisi baru dengan teman-teman yang baru. Hal ini biasanya menjadi tugas tambahan yang eventual atau incidental. Bahkan bisa jadi tidak wajib Anda ikuti. Namun, jika beban kerja Anda masih memungkinkan dikombinasikan dengan tugas tambahan baru, maka aktivitas tersebut dapat menjadi variasi pekerjaan yang seru dan dapat berdampak ke peningkatan engagement karyawan terhadap tempat kerjanya.
- Evaluasi pencapaian apa saja yang sudah Anda raih hingga saat ini, adakah prestasi atau success story selama bekerja di perusahaan ini? Apakah hal tersebut cukup memuaskan? Jika tidak, identifikasi mengenai apa yang membuat Anda tidak cukup puas, kira-kira bagaimana hal tersebut seharusnya berjalan/dikelola agar Anda dapat merasa lebih puas? Adakah hal yang dapat diupayakan untuk meningkatkan performa Anda ke depan? Sebagian perusahaan sudah memfasilitasi proses refleksi dan evaluasi ini melalui sesi diskusi penilaian kinerja dengan atasan. Jika perusahaanmu termasuk yang memiliki fasilitas ini, maka terbukalah terhadap berbagai input yang membangun. Jangan takut akan masukan, sebaliknya, pandanglah kesempatan tersebut adalah hal langka untuk pengembangan diri kita.
- Identifikasi, rencanakan, dan lakukan upaya-upaya pengembangan diri. Refleksikan apa saja yang masih perlu dikembangkan dari diri kita. Ikuti kelas-kelas pengembangan diri yang diadakan oleh kantor maupun di luar kantor terkait topik-topik yang relevan dengan kebutuhan pekerjaan kita. Bila perlu rencanakan untuk studi lanjutan demi pengembangan karier.
- Ambil waktu sejenak untuk refreshing dan kembali dengan lebih segar dan semangat. Tuliskan hal-hal yang ingin Anda lakukan namun belum bisa Anda dapatkan hingga saat ini, baik itu karena adanya tuntutan pekerjaan ataupun karena hal pribadi lainnya. Agendakan untuk melakukan hal yang Anda sukai di waktu luang, apakah melakukan hobi ataupun pergi ke tempat yang menyenangkan. Ambil hak cuti Anda secukupnya dan beristirahatlah sesuai kebutuhan linkgung. Harapannya kegiatan tersebut mampu mengembalikan mood positif Anda.
- Komunikasikan dengan atasan apabila dirasa tingkat kejenuhan yang Anda rasakan sudah cukup berat hingga mencapai stuck yang menghambat penyelesaian tugas Anda. Anda mungkin akan mendapatkan coaching, mentoring, atau counseling dari atasan maupun konselor perusahaan (jika ada). Atau dapat pula ke psikolog misalnya di Arsanara Development Partner.
- Cek kesehatan Anda, baik kesehatan mental dan fisik. Identifikasi apakah isu kesehatan Anda dapat berpengaruh atau tidak pada pekerjaan dan tingkat stres hingga burnout Anda saat ini.
- Kecocokan pada lingkungan kerja sangat penting. Apabila segala bentuk usaha yang dilakukan tidak cukup membuahkan hasil, Anda dapat mempertimbangkan pilihan untuk pindah tempat kerja atau mencari posisi baru.
Sobat Daya, itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa jenuh dan stuck dalam bekerja. Selamat mencoba! Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah psikologi lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Waryati
12 October 2024
Terimakasih atas infonya sangat bermanfaat sekali
Balas
.0
M yusuf hutasuhut
13 August 2024
Trimakasih infonya
Balas
.0
Medy Sandika
13 August 2024
?
Balas
.0