Investasi kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Tidak hanya untuk mereka yang bergelut di dunia finansial, tetapi juga bagi yang ingin menyiapkan masa depan lebih baik. Namun, satu hal yang sering terlupakan adalah bagaimana kondisi mental dan emosi memengaruhi cara kita mengambil keputusan finansial. Sadar atau tidak, banyak investor terjebak pada keputusan tergesa-gesa karena dorongan emosi, seperti panik ketika harga turun, terlalu percaya diri ketika untung, atau ikut-ikutan tren karena takut ketinggalan. Di sinilah pentingnya menjadi seorang mindful investor, yaitu berinvestasi dengan kesadaran penuh, tenang, dan tidak dikendalikan emosi tinggi.
Kesehatan mental yang baik ditandai dengan kemampuan seseorang menyadari potensi dirinya, mengelola stres, dan tetap produktif. Saat kondisi mental terganggu, misalnya karena stres, cemas, atau mood serta emosi tidak stabil, bagian otak yang berfungsi untuk berpikir logis akan melemah. Akibatnya, keputusan yang diambil, termasuk keputusan finansial, cenderung lebih reaktif ketimbang reflektif. Maka, menjaga kesehatan mental bukan hanya soal usaha menciptakan kedamaian dan kebahagiaan, tetapi juga kunci untuk membuat keputusan investasi yang bijak.
Bias Pikiran dalam Investasi
Banyak keputusan kurang tepat dalam investasi muncul karena kondisi mental, terutama pikiran kita yang sedang dalam bias tertentu. Beberapa bias yang paling sering muncul antara lain:
- Loss Aversion Bias: terlalu takut rugi sehingga lebih memilih aman meskipun ada peluang lebih besar.
- Overconfidence Bias: terlalu percaya diri pada prediksi pribadi, padahal data yang dimiliki terbatas.
- Confirmation Bias: hanya mencari informasi yang sesuai dengan keyakinan sendiri, menolak data lain.
- Recency Bias: terlalu fokus pada tren terbaru, lupa pada ilmu sebelumnya yang telah didapatkan atau lupa akan analisis jangka panjang.
- Herd Mentality: sulit mengambil keputusan sendiri, selalu membutuhkan keyakinan atau bantuan dari orang lain
- FOMO: ikut-ikutan orang lain, takut ketinggalan, tanpa pertimbangan matang.
Sebagai manusia, tentu tidak mudah untuk melepaskan bias-bias pikiran, menyadari bias ini adalah langkah pertama untuk mengurangi dampaknya dan lebih baik dalam mengelola pikiran kita.
![]()
Mengelola Emosi dan Pikiran
Ada beberapa teknik sederhana yang bisa membantu menjaga ketenangan hati dan pikiran sebelum membuat keputusan finansial, diantaranya:
- Pause and Reflect: beri jeda sebelum membeli/menjual, tanyakan ke diri: “Apakah ini keputusan logis atau lebih banyak emosiku?”
- Teknik pernafasan & grounding: metode latihan pernafasan 4-7-8, latihan fokus dengan pancaindra untuk menenangkan diri, atau teknik nafas berbunyi “voo” saat dihembuskan.
- Gunakan data objektif: selalu cek fakta, baca laporan resmi, jangan hanya mengandalkan intuisi diri saja atau opini orang lain saja.
- Journaling: catat alasan, kondisi emosi, dan hasil keputusan investasi. Dari sana kita bisa belajar pola keputusan yang sehat atau tidak.
- Konsultasi: berdiskusi dengan pihak netral atau ahli yang lebih memahami dan berpengalaman dalam hal investasi dan keuangan.
Mindful Investment
Selain mengelola emosi dan pikiran, penting juga menerapkan prinsip mindful investment, sehingga bisa berinvestasi dengan lebih sehat mental. Mindful investment bukan berarti pasif atau lambat dalam mengambil keputusan, melainkan berinvestasi dengan kesadaran penuh. Berikut ini beberapa langkah praktis dalam menerapkan mindful investment.
- Kenali profil diri: “Apakah aku tipe risk taker atau konservatif? Apa tujuan utamaku berinvestasi? Apakah ada kecenderungan cemas dan emosional dalam mengambil keputusan? Kapan waktu terbaikku mengambil keputusan?”
- Self-check emosi: “Apa yang aku rasakan saat ini?” Jika sedang merasakan emosi yang tinggi seperti khawatir, takut, kesal, atau senang sekalipun, lebih baik tunda keputusan beberapa saat.
- Mindful research: batasi paparan berita atau informasi yang sering membuat kita khawatir dan panik, fokus pada data objektif dan ahli yang berpengalaman.
- Small & gradual action: mulai dari nominal kecil, terapkan strategi investasi rutin dan berkala (dollar-cost averaging), atau diversifikasi perlahan. Hindari langsung membuat investasi besar, tapi naikkan jumlah investasi secara perlahan.
- Catat & evaluasi: review bulanan atau tahunan apakah keputusan lebih banyak dipengaruhi logika atau emosi. Mana saja hasil yang dampaknya baik bagi keuangan kita, dan mana yang terus mendatangkan kerugian. Lakukan evaluasi di momen kita sedang bisa berpikir objektif.
- Refleksi & self-compassion: perlakukan setiap kesalahan sebagai pelajaran, bukan alasan untuk menyalahkan diri. Kita tidak bisa mengubah hal yang sudah berlalu, tetapi bisa memperbaiki cara berpikir kita kedepannya. Ada hal-hal yang memang perlu terjadi sebagai learning cost untuk kita. Hargai juga diri kita saat melakukan hal yang berhasil dan pelajari polanya, terutama bagaimana sikap kita saat pengambilan keputusan tersebut, sehingga bisa kita ulang kembali.
Investasi bukan hanya soal angka dan keuntungan, tetapi juga tentang bagaimana kita mengelola pikiran dan emosi. Dengan menerapkan mindful investment, kita bisa berinvestasi lebih tenang, rasional, dan sehat mental. Ingatlah bahwa perjalanan finansial adalah maraton, bukan sprint. Fokus pada tujuan jangka panjang, nikmati prosesnya, dan jangan lupa bersikap baik pada diri sendiri.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah psikologi lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Moch Fauzi Abdul Rohman
01 December 2025
Artikel secara tepat mengingatkan bahwa investasi bukan cuma soal angka, tetapi juga soal kondisi mental dan emosional investor — karena emosi bisa sangat menentukan keputusan, seperti panic selling saat harga turun, atau over-confidence saat untung.
Balas
.0
Abdur rahman
23 October 2025
Artikel ini mengajak kita untuk tidak hanya fokus pada imbal hasil investasi, tapi juga menjaga kesehatan mental selama proses berinvestasi sangat relevan untuk investor pemula maupun berpengalaman.
Balas
.0
Muhammad lutfhi
13 October 2025
Edukasi tentang investasi yang bagus sekali Terimakasih sudah berbagi pengetahuan yang bermanfaat
Balas
.0
Rifki Simatupang
13 October 2025
Bisa menjadi inspirasi berinvestasi bagi pemula Terimakasih sudah memberi tips dan info
Balas
.0
Aralansyah
13 October 2025
Investasi adalah cara untuk meningkatkan pertumbuhan keuangan jangka panjang Terimakasih sudah memberi tahu cara berinvestasi
Balas
.0