Informasi Berita

Penulis Artikel

Daya

Head of Treasury SMBC Indonesia Wiwig Santoso hadir sebagai pembicara dalam seminar “Macroeconomic Trajectory 2026” di Universitas Podomoro, Jakarta. Ia membekali mahasiswa Jurusan Akuntansi dan Business Law dengan wawasan mengenai strategi investasi di 2026, khususnya terkait kebijakan luar negeri dan program pemerintah yang berpotensi memengaruhi perputaran ekonomi.

Di hadapan para mahasiswa, Wiwig Santoso menjelaskan dampak kebijakan luar negeri, termasuk penerapan tarif bea masuk oleh Amerika Serikat yang dapat membuka peluang kerja sama perdagangan dengan negara-negara baru, terutama China. Dari dalam negeri, ia menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilainya mampu mendorong kebutuhan logistik serta menggerakkan aktivitas pelaku UMKM.

Secara keseluruhan, Wiwig Santoso menilai bahwa Indonesia masih menjadi pasar yang menarik bagi investor. “Indonesia masih cukup menarik. Hal ini terlihat dari banyaknya ekspatriat yang datang ke Indonesia, menunjukkan besarnya peluang untuk berinvestasi dan berkembang. Kita perlu memperhatikan kebijakan pemerintah karena sangat berdampak pada perputaran ekonomi,” ujarnya dalam sesi pemaparan.

Para mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini merasa lebih memahami kondisi makroekonomi serta lebih optimistis menghadapi dinamika ekonomi 2026. “Acara hari ini sangat informatif. Saya belajar tentang kondisi makroekonomi Indonesia di 2026 dan apa yang harus dilakukan untuk bersiap menghadapinya,” ujar Thomas, mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Podomoro.