SMBC Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendorong budaya filantropi di Indonesia melalui partisipasinya di Filantropi Indonesia Festival (FiFest) 2025, yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, 7-8 Agustus 2025. Kehadiran SMBC Indonesia dalam Filantropi Expo dan Innovation Showcase bertujuan memperluas akses kolaborasi dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) serta agenda iklim berkelanjutan.
Communications and Daya Head SMBC Indonesia Andrie Darusman turut membuka salah satu sesi paralel bertajuk Funding Innovation: From Donation to Power (Accelerating the Transformation of Traditional Philanthropic Support Schemes Towards Impact Investment).
Financial Technician, Analyst & TradeVestor Linda Lee, yang juga salah seorang expert di Daya.id, turut tampil sebagai narasumber dalam sesi Youthconomy: Building Wealth for a Purposeful Life (Ekonomi Anak Muda, Membangun Kesejahteraan untuk Dunia Masa Depan). “Hal yang saat ini terlihat kecil, suatu saat akan terlihat besar. Maka mengatur keuangan sejak dini, berapapun nilainya akan memiliki manfaat yang besar di masa yang akan datang,” katanya. “Mulailah investasi sejak dini. Uang yang terlihat receh saat ini, bertahun kemudian nilainya bisa berlipat ganda.”
Semangat Positif di FiFest 2025
Ballroom dan backyard Hotel Borobudur sudah ramai dipenuhi oleh peserta FiFest 2025 sejak pagi hari. Acara yang dibuka untuk umum ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari siswa-siswi sekolah menengah atas, masyarakat umum, pemerintahan, NGOs dan juga praktisi dari berbagai bidang.
Para peserta dan pengisi acara memberi kesan positif, baik terhadap booth SMBC Indonesia ataupun terhadap FiFest secara umum.
"Lewat kegiatan ini kita bisa mencoba kolaborasi dan menjangkau UMKM yang membutuhkan program kita," kata Abhi Setyaka Putra, salah seorang pengunjung yang juga penggiat komunitas.
"Saya suka dengan semangatnya. Terutama Daya yang basisnya empowering. Saya bisa melihat adanya gabungan antara fokus SMBC Indonesia yang basisnya keuangan digital dengan usaha untuk membuat ini lebih mudah diakses oleh komunitas," kata Nathania Theora, pengunjung dan juga penggiat komunitas.