Dirilis

05 Agustus 2021

Penulis

Tim Penulis Daya

Familial Hypercholesterolemia (FH) adalah kelainan tubuh dalam mendaur ulang kolesterol jahat (LDL) yang disebabkan oleh mutasi genetik. Akibatnya, kadar LDL dalam darah menjadi sangat tinggi.
 
Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan pengerasan arteri atau aterosklerosis. Aterosklerosis dapat menyebabkan munculnya penyakit tidak menular di kemudian hari.
 
Anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga sekitar 80% jika Anda mengetahui dan mengobati FH lebih awal.

Apakah Familial Hypercholesterolemia Berbahaya?

Sama halnya dengan dampak kolesterol tinggi, seseorang dengan FH memiliki risiko terkena penyakit tidak menular seperti serangan jantung dan stroke akibat aterosklerosis. Hanya saja, penyakit tidak menular tersebut dapat datang lebih awal, pada usia muda bahkan anak-anak.
 
Pria dengan FH memiliki risiko terserang penyakit jantung koroner 10 hingga 20 tahun lebih awal. Bagi sebagian orang, serangan tersebut akan terjadi pada usia 20-an jika tidak diobati. Sedangkan pada perempuan, penyakit jantung koroner muncul 20 hingga 30 tahun lebih awal.



Bagaimana Cara Mengetahui Seseorang Memiliki Familial Hypercholesterolemia?

Salah satu gejala FH adalah kadar kolesterol LDL lebih dari 190 mg/dL pada orang dewasa dan lebih dari 160 mg/dL pada anak-anak. Riwayat kesehatan keluarga seperti serangan jantung dini atau penyakit jantung juga merupakan hal yang harus diperhatikan, karena FH merupakan penyakit mutasi genetik yang diturunkan oleh keluarga. Jika kadar kolesterol semakin tinggi, terjadi penumpukan di berbagai bagian tubuh dan menyebabkan tanda-tanda fisik mulai bermunculan. Berikut adalah tanda-tanda fisik yang mungkin dialami oleh seseorang dengan FH:
• Terdapat benjolan di sekitar tendon Achilles, knuckles, siku, atau lutut
• Muncul area kekuningan di sekitar mata
• Terbentuk setengah bulan dengan warna abu-abu keputihan di bagian luar kornea

Apa yang Harus Dilakukan saat Keluarga Didiagnosis Familial Hypercholesterolemia?

Jika salah satu keluarga Anda didiagnosis dengan FH, Anda dan keluarga juga disarankan untuk melakukan medical check-up. Hal ini dikarenakan, jika Anda memiliki FH, anak Anda memiliki 50% kemungkinan untuk mendapatkan FH. Menurut The FH Foundation, 90% penderita FH tidak terdiagnosis akibat belum melakukan medical check-up. Maka, semakin dini seseorang didiagnosis, semakin dini seseorang tersebut dapat memulai perawatan penurun kolesterol yang dapat memperlambat, bahkan mencegah terjadinya penyakit jantung.

Lantas, Bagaimana Cara Merawat Seseorang dengan Familial Hypercholesterolemia?

Tidak seperti kolesterol yang meningkat seiring bertambahnya usia atau gaya hidup, kadar kolesterol tinggi pada seseorang dengan FH sudah ada sejak lahir. Selain pengobatan, penting untuk menjaga gaya hidup dan melakukan diet jantung. Gaya hidup sehat dapat dimulai dengan melakukan olahraga secara teratur, mengontrol berat badan, dan tidak merokok. Kolesterol tinggi dapat dikelola dengan sukses melalui gaya hidup sehat dan terapi meskipun terdapat gen yang meningkatkan kolesterol.



Pengaturan Pola Makan Penderita Familial Hypercholesterolemia

Pengaturan Pola Makan penderita Familial Hypercholesterolemia menggunakan diet jantung. Prinsip diet jantung adalah mengonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan kolesterol. Diet jantung telah terbukti ampuh untuk menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 10% pada individu dengan FH.

Berikut adalah beberapa tips untuk menurunkan kadar kolesterol LDL :

Susu Bebas Lemak

Beralih ke susu bebas lemak dari susu murni. Anda juga bisa mencoba susu kedelai atau susu almond. Hal ini juga berlaku untuk produk olahan susu seperti keju. Cobalah untuk batasi asupan keju, karena satu ons keju mengandung sekitar 6 gram lemak jenuh. Anda bisa mencoba keju rendah lemak. Makanan penutup seperti es krim dapat diganti dengan buah dan serbat yang berwarna-warni.

Daging Tanpa Lemak

Konsumsi daging tanpa lemak, seperti bagian tenderloin pada sapi. Hilangkan bagian lemak sebelum dimasak. Kurangi porsi daging menjadi 3 ons dan lengkapi makanan Anda dengan sayuran berwarna serta biji-bijian. Anda dapat mencoba untuk mengurangi porsi daging dengan tidak mengonsumsi makanan tanpa daging setidaknya sekali dalam seminggu, terapkanlah “Senin Tanpa Daging” atau hari lainnya yang paling sesuai untuk Anda. Untuk ayam dan unggas lain, buang kulitnya sebelum makan.

Konsumsi Ikan

Jangan lupa untuk konsumsi ikan karena kandungan lemak omega 3 yang sehat. Salah satu manfaat dari omega 3 adalah mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. American Heart Association merekomendasikan konsumsi 3,5 ons ikan setidaknya dua kali seminggu. Terdapat berbagai jenis ikan yang kaya akan kandungan omega 3 seperti ikan kembung, tenggiri, salmon, dan sarden.

Konsumsi Biji-bijian

Julukan “paket komplit” sering kali diberikan pada biji-bijian tuh karena kandungan zat gizi dan manfaat kesehatannya. Biji-bijian juga mengandung serat yang dapat menimbulkan rasa kenyang yang lebih cepat dan tahan lama, sehingga tidak makan berlebihan. Kandungan serat dalam biji-bijian membantu tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah pembentukan gumpalan darah kecil yang dapat memicu serangan jantung atau stroke.
Menerapkan pola diet dan gaya hidup yang sehat juga membantu Anda mengurangi risiko terkena masalah kesehatan lain seperti diabetes, darah tinggi, dan beberapa jenis kanker. Jadi, yuk mulai sadar dengan gaya hidup dan pola makan kita!

Jika Anda ingin bertanya mengenai kolesterol lebih lanjut, Anda dapat menggunakan fitur Tanya Ahli dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar di daya.id dan dapatkan informasi mengenai kesehatan lainnya secara gratis.

Sumber:

Tim Penulis Daya

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS