Dirilis

17 Juli 2021

Penulis

Tim Penulis Daya

Di dunia kerja, menjadi pendengar yang baik bisa membantu Anda dan rekan kerja maupun atasan untuk saling menyamakan pandangan, dan tentunya itu akan mendukung peningkatan karier Anda.
Menjadi pendengar yang baik ternyata bukan cuma soal memasang telinga, tapi juga menahan diri dari godaan untuk mengambil alih pembicaraan. Coba saja dibalik posisinya. Jika Anda sedang bercerita, tiba-tiba lawan bicara memotong dan malah berbalik bercerita. Belum lagi ditambah bantahan kritis dan saran-saran yang terdengar menggurui. Tentu rasanya tidak nyaman.
 
Nah, makanya, sebagai pendengar yang baik, Anda perlu memberi kesempatan kepada lawan bicara mencurahkan isi hatinya, dan menempatkan diri Anda pada sudut pandang dia.

 


Menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu cara untuk membantu Anda mengerti situasi dan kondisi rekan kerja Anda. Simak 5 (lima) tips di bawah ini untuk menjadi pendengar yang baik.


1. Persiapkan Diri Anda

Menjadi pendengar yang baik bukan hanya sekedar duduk dan mendengarkan lawan bicara, namun Anda harus dapat memfokuskan diri sepenuhnya terhadap apa yang disampaikan oleh lawan bicara Anda. Mendengarkan merupakan sebuah komitmen dan cukup memakan waktu, sehingga Anda sebaiknya menunda agenda pribadi Anda.
Selain menyimak lawan bicara, Anda juga diharapkan untuk mengerti perasaan lawan bicara Anda. Cobalah untuk mengubah perspektif Anda dari sudut pandang lawan bicara Anda. Tahan keinginan untuk membantah atau tidak setuju dengan apa yang disampaikan, hingga lawan bicara selesai menceritakan situasinya.


2. Attune

Attune atinya, tugas Anda sebagai pendengar adalah “hadir” dengan lawan bicara Anda. Jangan remehkan perasaan lawan bicara Anda, jangan lupa juga bahwa perasaan lawan bicara Anda bukan tanggung jawab Anda. Jadi, jangan coba untuk membuat perasaan lawan bicara Anda lebih baik, simak saja perasaan lawan bicara Anda. Tujuan Anda hanyalah untuk memahami dan mengerti lawan bicara Anda.
Berikut adalah hal yang bisa dan jangan Anda lakukan untuk menjadi pendengar yang baik:
a. Bisa dilakukan:
• Ajukan pertanyaan dan mendengarkan jawaban yang diberikan dengan baik
• Ajukan pertanyaan terbuka
• Hindari memberi nasihat hingga Anda benar-benar mengerti atau memang diminta
• Komunikasikan empati dan respect
 
b. Jangan dilakukan:
• Bersikap kritis
• Bersikap menghakimi
• Bersikap defensive
• Merendahkan atau superioritas


3. Perhatikan Pesan Tersirat

Untuk menjadi pendengar yang lebih baik, Anda juga harus memperhatikan bagaimana lawan bicara Anda mengatakan sesuatu, bukan hanya apa yang dia katakan. Terkadang seseorang berbicara dalam metafora, yaitu pemakaian kata atau kelompok kata bukan dari arti yang sebenarnya.


4. Rangkum dan Refleksikan Kembali Apa yang Anda Dengar

Salah satu cara untuk membuktikan bahwa Anda “hadir” dan “ada” untuk lawan bicara Anda adalah dengan mengulangi kembali apa yang telah disampaikan oleh lawan bicara Anda, menggunakan kata-kata Anda sendiri. Hal ini dapat membuat lawan bicara Anda merasa tervalidasi.
Jangan tawarkan saran, pemecahan masalah, atau nasihat, kecuali Anda diminta oleh lawan bicara. Mendengarkan dengan baik secara konsisten dapat dilihat sebagai dialog dua arah yang mencakup interaksi antar lawan bicara. Tugas pendengar adalah untuk membuat percakapan yang dilakukan menjadi pengalaman yang positif bagi lawan bicaranya.
 


5. Validasi dan Empati

Memberikan validasi bukan berarti Anda setuju dengan apa yang dikatakan oleh lawan bicara.  Jika Anda mampu memberikan validasi dan empati yang dibutuhkan, artinya Anda berhasil mendengarkan lawan bicara Anda dengan baik. Pendengar yang baik akan membuat lawan bicara merasa didukung dan dipercaya.
Sebaliknya, pendengar yang buruk akan dipandang sebagai orang yang kompetitif, mendengarkan hanya untuk mengidentifikasi kesalahan lawan bicara melalui penalaran atau logika. Validasi dan empati dapat diungkapkan dengan perkataan seperti, “Masuk akal bagi saya mengapa Anda merasa seperti itu. Saya paham. Saya mengerti mengapa hal ini membuat Anda kesal.”

Banyak dari kita yang masih berpikir bahwa pendengar yang baik adalah seperti spons yang hanya menyerap air, namun pendengar yang baik dapat diibaratkan sebagai trampolin. Pendengar yang baik adalah mereka yang dapat memantulkan ide, kemudian memperkuat, memberi energi, dan memperjelas pemikiran lawan bicaranya. Mereka membuat Anda merasa lebih baik dengan dukungan yang diberikan, membuat Anda memperoleh energi, seperti seseorang yang melompat di atas trampolin.
 

Demikianlah beberapa tips untuk menjadi pendengar yang baik. Mendengarkan secara aktif merupakan kunci utama dalam menjadi pendengar yang baik. Jika Anda ingin bertanya kepada ahli mengenai tips menjadi pendengar yang baik lainnya, Anda dapat menggunakan fitur Tanya Ahli dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda mendaftar sebagai pengguna daya.id untuk mendapatkan informasi tepercaya mengenai pengembangan karier secara gratis.
 

Sumber:

Diolah dari berbagai sumber

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS