Dirilis

16 Mei 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera

Warna makanan ringan yang dijual di pinggir jalan atau toko-toko di pusat perbelanjaan  bisa jadi menggugah selera. Apalagi jika Anda melihatnya menjelang berbuka puasa. Tapi pastikan itu bukan hasil zat pewarna tekstil, formalin, dan boraks.

Bagaimana cara mengetahui ciri-ciri makanan yang sudah dicampur zat pewarna berbahaya? Ada beberapa cara sederhana. Misalnya untuk mengetahui apakah makanan di hadapan Anda sudah dicampur zat pewarna tekstil seperti rhodamin b dan methanyl yellow (kuning metanil), antara lain:
  1. Warna mencolok dan cerah mengkilap.
  2. Warna tidak merata, ada yang menggumpal.
  3. Rasa sedikit pahit.
  4. Cenderung menimbulkan bau aneh.
  5. Tenggorokan terasa gatal saat memakannya.
  6. Biasanya tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas produsen.

Dampak Zat Pewarna Tekstil
Rhodamin b sebenarnya berguna untuk memberi warna merah atau merah muda kepada kertas, tekstil (sutra, wol, kapas), sabun, kayu, dan bahan kulit. Bila Anda mengonsumsi, zat tersebut dapat menumpuk di lemak sehingga lama-kelamaan jumlahnya akan terus bertambah. Dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dan kanker hati.

Sementara kuning metanil berguna untuk memberi warna kuning kepada tekstil dan cat. Zat ini dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak, dan tekanan darah rendah. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker kandung kemih.

Meskipun tidak menimbulkan dampak negatif seketika memakannya, penggunaan zat pewarna tekstil tidak dibenarkan, karena dapat mengganggu kesehatan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, mari lakukan tindakan cermati dan perhatikan dalam memilih produk makanan agar tubuh tetap sehat.

Sumber:

Tim Riset Daya Sehat Sejahtera

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS