Dirilis

05 Juli 2018

Penulis

Indonesia Sport Medicine Center

Perkembangan ilmu kesehatan dalam dunia olahraga telah membuka peluang dalam pemanfaatan susu sebagai sport drink atau nutrisi olahraga.

Sebelum bicara tentang susu, para pelaku olah raga perlu memahami, bahwa nutrsi memiliki beberapa tujuan, tergantung jenis olahraga atau latihan yang dilakukan. Misalnya bagi orang yang melakukan latihan beban atau latihan kekuatan otot, nutrisi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pada proses metabolisme otot dan sintesis protein, maka penting untuk diperhatikan pada periode setelah sesi latihan.

Sedangkan bagi orang yang melakukan latihan ketahanan atau endurance (latihan berdurasi lama), nutrisi bertujuan untuk menggantikan pengeluaran keringat, maka itu pemberian nutrisi pada periode sebelum, selama, dan setelah sesi latihan, penting untuk diperhatikan. Namun, banyak yang lupa, juga memerlukan nutrisi yang baik untuk mendukung proses pemulihan serta adaptasi otot.

Kelebihan Susu
Kembali tentang susu. Ada beberapa alasan mengapa susu ikut dipertimbangkan sebagai nutrisi untuk olahraga. Pertama, susu memiliki kandungan protein yang diperlukan untuk metabolisme otot. Kedua, susu memiliki kandungan kalori yang hampir 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan sports drink "biasa". Hal ini menjadikan susu mempunyai kemampuan lebih besar untuk menggantikan energi yang hilang saat latihan. Kandungan kalori yang tinggi ini juga memiliki dampak positif penyerapan yang lebih lambat oleh lambung, sehingga penyerapan cairan dan zat gizi lain dari susu yang diminum dapat berjalan lebih perlahan dan tubuh dapat merasakan manfaatnya dalam waktu yang lebih lama. Di lain pihak, tingginya kadar kalori dalam susu ini, terbukti tidak mengganggu proses penurunan berat badan yang dilakukan oleh seseorang. Penelitian pada atlet yudo membuktikan bahwa atlet tetap dapat mencapai target berat badan walaupun mereka meminum susu, bahkan penurunan berat badan yang dialami oleh atlet yang meminum susu tidak berbeda dibandingkan dengan atlet yang meminum air.

Ketiga, susu memiliki kandungan elektrolit hingga 10 kali lipat lebih tinggi daripada sports drink "biasa". Kandungan elektrolit yang tinggi ini tidak hanya berguna untuk menggantikan elektrolit yang terbuang bersama keringat yang banyak keluar saat seseorang melakukan olahraga endurance, tapi juga membantu menahan keluarnya cairan dari dalam tubuh melalui air seni atau urin saat seseorang sudah selesai melakukan olahraga atau latihan.

Kelemahan Susu
Bila kita menggali lebih dalam tentang berbagai jenis susu yang ada, susu rendah lemak atau skim milk juga memberikan manfaat yang hampir sama dengan susu biasa. Namun, susu kedelai tentunya tidak dapat memberikan manfaat sebaik susu sapi karena jenis protein yang dikandungnya berbeda.

Di atas semuanya itu, tentunya susu juga memiliki kelemahan. Susu tidak dapat diminum oleh individu yang memiliki kondisi intoleransi laktosa (ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa, yaitu sejenis gula yang terdapat dalam susu sapi ataupun segala produk olahannya). Individu dengan kondisi intoleransi laktosa akan mengalami diare atau gejala gangguan pencernaan lainnya bila mengkonsumsi susu atau produk olahannya yang mengandung laktosa. Selain itu, susu juga menimbulkan rasa penuh dalam perut yang akan menyebabkan rasa tidak aman bila diminum dalam jumlah banyak atau sebelum berolahraga. Pada suatu penelitian, bahkan ditemukan, walaupun pada penelitian tersebut susu sebenarnya memberikan manfaat yang sama dalam memulihkan status hidrasi seseorang dibandingkan dengan sports drink "biasa", namun sebagian besar subyek biasa menyatakan bahwa mereka menganggap sports drink "biasa" lebih dapat ditoleransi oleh saluran cerna dan memiliki rasa yang lebih dapat diterima.

Dari seluruh data tersebut, dapat disimpulkan bahwa susu dapat digunakan sebagai pengganti sports drink. Dan sama seperti halnya dalam mengkonsumsi sports drink "biasa", untuk dapat memberikan manfaat yang optimal, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah waktu dan jumlah susu yang diminum.

Sumber:

Indonesia Sport Medicine Center

Penilaian :

5.0

2 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS