Dirilis

15 Oktober 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera

Banyak orang berpendapat bahwa konsumsi suplemen dapat menjaga atau meningkatkan kesehatan tubuh. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, jika tidak dilakukan secara tepat, konsumsi suplemen justru bisa menimbulkan risiko yang berbahaya terhadap kesehatan. Anda harus mengetahui terlebih dulu apakah tubuh memang membutuhkan suplemen. Bagaimana caranya? Simak penjelasannya berikut ini.

Suplemen melengkapi makanan, bukan menggantikan
Hal utama yang perlu  diingat adalah bahwa suplemen bukanlah obat yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan mineral dan vitamin dalam tubuh. Anda harus tetap mengonsumsi makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan kata lain, suplemen bukanlah pengganti makanan, melainkan pelengkap vitamin bagi tubuh Anda.

Bagaimana pun juga, makanan tetap menyimpan zat gizi yang lebih kaya dibandingkan suplemen. Satu jenis makanan biasanya menyimpan beberapa zat gizi. Buah jeruk misalnya, tidak hanya kaya akan vitamin C, tetapi juga ternyata mengandung kalsium yang baik untuk tulang dan betakaroten untuk kesehatan mata.

Manfaat suplemen bagi tubuh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, beberapa suplemen terbukti mampu menunjang kesehatan secara umum. Setiap jenis suplemen yang dikonsumsi memiliki manfaat yang  berbeda-beda.

Contohnya, suplemen minyak ikan bisa membantu mengurangi risiko penyakit jantung karena mengandung asam lemak omega-3. Berbeda lagi dari suplemen probiotik yang umumnya dikonsumsi untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan dari berbagai gangguan seperti iritasi usus besar dan diare. Ada pula suplemen sari pati ayam yang dapat membantu meningkatkan kinerja olahraga.

Siapa saja yang paling membutuhkan suplemen?
Selama sudah mengonsumsi makanan yang sehat dalam jumlah yang cukup, sebetulnya Anda  tidak terlalu membutuhkan suplemen. Idealnya, makanan sehat merujuk pada makanan yang rendah lemak/garam/gula dan tinggi serat seperti buah, dan sayur. Namun, ada beberapa kondisi yang dianjurkan untuk konsumsi suplemen secara rutin demi menunjang gizinya, yaitu:
  • Orang yang berusia  50 tahun ke atas (lansia) disarankan mengonsumsi lebih banyak vitamin B12 untuk mencegah penurunan kognitif.
  • Ibu hamil dan menyusui biasanya membutuhkan suplemen asam folat dan zat besi demi menunjang kondisinya tersebut.
  • Wanita yang sedang menstruasi atau mengalami perdarahan hebat sehingga kekurangan zat besi bisa mengonsumsi suplemen untuk zat besi tambahan.
  • Orang yang melakukan diet vegan.
  • Orang yang punya kebiasaan makan kurang dari 1600 kalori per hari.
  • Orang dengan kondisi tertentu yang membuat mereka tidak bisa makan makanan khusus sehingga kekurangan zat gizi, misalnya penderita diare kronis, gangguan pencernaan, kanker, atau alergi makanan.
 
Jika butuh suplemen, kapan waktu terbaik mengonsumsinya?
Apabila ternyata tubuh Anda membutuhkan suplemen, perlu diperhatikan pula waktu terbaik untuk mengonsumsinya. Hal ini sebenarnya tergantung dari jenis vitamin yang dikonsumsi. Misalnya, jika suplemen Anda merupakan multivitamin (mengandung banyak jenis vitamin), sebaiknya minumlah pada pagi hari. Beberapa jenis suplemen lain yang juga dianjurkan untuk konsumsi pagi hari adalah vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan, suplemen vitamin B dan C bisa lebih bebas dikonsumsi saat pagi, siang, atau malam hari.

Mengonsumsi suplemen sah-sah saja dilakukan selama tubuh Anda memang membutuhkannya. Pemilihan suplemen sebaiknya harus dikonsultasikan dengan dokter agar jenis dan jumlahnya tepat. Dengan begitu, suplemen yang Anda konsumsi bisa maksimal dalam menjaga kesehatan tubuh.

 

Sumber:

Tim Riset Daya Sehat Sejahtera

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS