Dirilis

16 November 2021

Penulis

Christina Andhika Setyani, S.Gz, RD

Seiring dengan penetapan COVID-19 menjadi pandemi di dunia, pola makan dan gaya hidup ikut berubah. Salah satu pola makan yang cukup banyak diadaptasi dan menjadi trend saat ini adalah pola makan climatarian.

Apa Itu Pola Makan Climatarian?

Pola makan climatarian merupakan sebuah pola makan yang tujuan utamanya adalah mengurangi dampak perubahan iklim. Pola makan ini mengutamakan konsumsi makanan yang diproduksi secara lokal (untuk mengurangi energi yang dihabiskan untuk transportasi), memilih daging unggas daripada daging sapi atau domba (untuk membatasi emisi gas), serta menggunakan setiap bagian dari bahan makanan untuk membatasi limbah makanan yang terbuang.”

Dapat juga diartikan sebagai sebuah pola makan yang berdasarkan dari jejak karbon yang dihasilkan oleh makanan, mulai dari proses penanaman sampai dengan makanan tersaji untuk dikonsumsi. 

Jejak karbon adalah total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan secara langsung atau tidak langsung oleh individu, organisasi, peristiwa atau produk. Gas rumah kaca seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4) dan dinitrogenoksida (NO2) memiliki kemampuan untuk menjebak panas di atmosfer yang dapat memicu perubahan iklim dunia. 

Baca juga: Macam-macam Jenis Limbah Organik dan Ciri-cirinya Lengkap



 Makanan menyumbang 10-30% dari jejak karbon rumah tangga. Sedangkan produksi makanan sendiri menyumbang 68% dari emisi makanan. Sementara transportasi menyumbang 5%. 

Emisi produksi makanan seperti CO2, NO2 dan CH4 terutama dihasilkan dari pertanian. Produk daging memiliki jejak karbon per kalori yang lebih besar dari pada biji-bijian atau produk nabati. Hewan pemamah biak seperti sapi, domba, kambing menghasilkan 178 juta metric ton (mmt) CO2 metana enteric di Amerika Serikat pada tahun 2018. 

Mengurangi emisi gas dari transportasi makanan selama satu tahun dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang setara dengan mengemudi 1.000 mil. Sementara pola makan menjadi vegetarian satu hari dalam seminggu setara dengan mengemudi 1.160 mil.

Perbedaan Climatarian dan Vegetarian

Pola makan climatarian berbeda dengan pola makan vegetarian. Pola makan vegetarian mengusung prinsip menghindari konsumsi daging/mahluk hidup selain tumbuhan, sedangkan pola makan climatarian lebih mengutamakan pemilihan jenis makanan berdasarkan jejak karbon yang dihasilkannya. 

Walaupun pola makan vegetarian sangat membantu dalam mengurangi jejak karbon, tetapi beralih ke daging yang lebih sedikit mengandung karbon juga dapat berdampak besar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. 



Rata-rata Kontribusi Gas Rumah Kaca Menurut Jenis Makanan




CO2E yang Dihasilkan Per Sajian (pound)




 

Cara Memulai Pola Makan Climatarian

Jika Anda tertarik untuk memulai pola makan climatarian, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda coba.

1. Membatasi konsumsi daging
Membatasi kondisi daging sebanyak 1 kali dalam seminggu dapat mengurangi 175kg CO2 per tahun. Mengurangi konsumsi daging merah seperti daging sapi dapat menurunkan risiko kanker usus, payudara, prostat, pankreas dan kanker perut.

2. Konsumsi ikan dalam jumlah sewajarnya dan pilih jenis ikan produksi lokal

3. Hindari pemborosan makanan
Belanja dan simpan makanan secukupnya untuk menghindari pemborosan, terutama pemborosan produk daging

4. Pilih produk pangan lokal 
Usahakan untuk hindari makanan yang diterbangkan melalui udara (makanan impor), dan pilih bahan makanan yang sedang musim. 

5. Pilihlah produk yang segar, jika memungkinkan pilih produk yang organik

6. Hindari produk makanan yang menggunakan banyak kemasan

7. Manfaatkan kebun untuk bercocok tanam
Pemanfaatan kebun pribadi dapat mengurangi penggunaan bahan makanan yang ditanam di rumah kaca

8. Manfaatkan Sisa makanan sebagai kompos

9. Sebisa mungkin kurangi makan di luar, untuk mengurangi pemborosan makanan yang belum habis dikonsumsi di rumah.

10. Kurangi penggunaan alat sekali pakai, gunakan alat makan yang dapat digunakan berkali kali.

Ketika pola makan yang baik menjadi suatu adaptasi dari kebiasaan baru, maka juga akan mengubah status kesehatan dan lingkungan menjadi lebih baik. Dipercaya bahwa pola makan climatarian ini tidak hanya baik untuk lingkungan tetapi juga baik untuk kesehatan. Jadi Anda tidak perlu harus menjadi superhero dulu untuk menjaga dunia, cukup mulai dengan hal kecil dalam kehidupan sehari-hari Anda seperti mengubah pola makan dan gaya hidup.

Baca juga: Simak Manfaat Kulit Manggis untuk Kesehatan Wanita dan Pria

Punya pertanyaan lebih lanjut mengenai kesehatan ataupun topik lainnya seperti usaha ataupun karir? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan juga untuk mendaftar ke daya.id dan dapatkan informasi bermanfaat lainnya secara gratis. Mari kunjungi daya.id sekarang juga!
 

Sumber:

Persatuan Ahli Gizi Indonesia

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS