22 Januari 2025
Dirilis
Penulis
Dian Savitri
Saham merupakan bukti kepemilikan dari suatu usaha. Misalnya saja Agus, Budi dan Cecep mendirikan usaha kedai kopi dengan total modal Rp 10.000.000. Masing-masing Agus, Budi dan Cecep menyetorkan modal Rp 2.000.000, Rp 3.000.000 dan Rp 5.000.000 maka dengan kata lain Agus memiliki 20%, Budi memiliki 30% dan Cecep memiliki 50% kepemilikan saham perusahaan.
Investasi saham di pasar modal artinya kita membeli saham atau kepemilikan modal perusahaan yang sudah terdaftar di pasar modal atau dengan kata lain sudah Tbk (terbuka). Ada dua mekanisme pembelian perusahaan di pasar modal yakni pada saat IPO (Initial Public Offering) yaitu ketika suatu perusahaan pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia dan yang kedua melalui secondary market seperti yang terjadi saat ini. Pada saat IPO, uang yang kita tanamkan 100% akan masuk kepada perusahaan sebagai tambahan modal. Namun apabila kita bertransaksi di secondary market, kita membeli saham berasal dari investor lain yang akan menjual sahamnya.
Pada artikel ini, kita akan membahas saham-saham yang diperjualbelikan pada secondary market. Ada berbagai strategi yang bisa diambil dalam investasi dan jual beli saham di Bursa Efek Indonesia, antara lain:
1. Menjadikan transaksi saham sebagai active income (penghasilan aktif)
Kegiatan ini biasanya disebut dengan daily trading. Orang yang melakukan aktivitas jual beli saham dengan sangat cepat disebut dengan trader. Analisa yang digunakan pada aktivitas ini adalah analisa teknikal dengan melihat grafik harga baik itu secara menit, jam, dan harian.
Seperti pada tujuannya, orang trader perlu memiliki waktu khusus untuk dapat memantau pergerakan harga serta berita terkini yang berhubungan dengan kondisi market. Trader akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli. Karena time frame transaksinya relatif singkat maka keuntungan yang didapatkan bisa dijadikan sebagai penghasilan aktif dengan tenaga dan waktu secara penuh.
2. Mendapatkan capital gain dengan jangka waktu mingguan, bulanan dan tahunan
Seperti halnya pada point pertama, strategi kedua dalam mencari keuntungan pada investasi saham dengan mendapatkan capital gain atau harga jual - harga beli. Namun pada strategi yang kedua timeframe-nya lebih panjang yakni bisa mingguan, bulanan, bahkan tahunan.
Strategi kedua ini kita bagi menjadi dua:
a. Swing trading mingguan dan bulanan
Strategi swing trading menggunakan analisa teknikal dengan memperhatikan pergerakan chart harga dan disertai dengan rotasi sektor industri yang bergerak di ekonomi global serta nasional. Seperti pergantian antara sektor perbankan, komoditas, kesehatan dan kebutuhan dasar, properti dan sebagainya.
Jangka waktu yang diambil pada strategi ini biasanya mingguan hingga bulanan. Swing trading tidak perlu membutuhkan waktu dan tenaga secara penuh sehingga bisa dilakukan bagi investor yang masih aktif bekerja.
Swing trading akan mulai membeli suatu saham bila harga dari saham tersebut berada pada area bawah (atau dikenal dengan istilah support) dan menjualnya bila sudah mencapai area atas (atau dikenal dengan istilah resistance). Keuntungan didapatkan dari selisih harga jual dan harga beli.
b. Value investing 2 - 5 tahun
Walaupun sama-sama memiliki keuntungan dari capital gain (selisih harga jual dan beli), namun pendekatan value investing sangat berbeda dengan swing trading. Value investing membutuhkan analisa fundamental dan rotasi sektor dalam bertransaksi saham. Frekuensi transaksinya tidak sesering trading bahkan hanya satu hingga lima kali dalam satu periode pembelian kemudian menunggu hingga mencapai target harga atau nilai harga saham.
Metode value investing juga dikenal dengan metode contrarian karena akan mulai membeli saham saat harganya sudah turun cukup dalam atau dalam kondisi down trend. Namun seorang value investor akan melihat peluang bahwa saham tersebut akan berbalik arah dengan cara menghitung harga wajar dari proyeksi laba di masa mendatang.
Berbeda dengan swing trading yang akan mengikuti sektor industri yang sedang naik, strategi value investing cenderung akan memilih sektor industri yang sedang menurun atau menuju pembalikan arah.
3. Mengumpulkan dana pensiun dengan saham yang bertumbuh
Strategi ini sangat cocok diimplementasikan oleh pemula yaitu dengan berinvestasi saham secara konsisten pada perusahaan yang bertumbuh. Ciri perusahaan yang bertumbuh adalah profit atau keuntungannya dalam 5 tahun terakhir tumbuh lebih dari 20% per tahun, industrinya tahan terhadap siklus ekonomi atau non-cyclical yang terdiri dari perbankan, consumer goods, dan infrastruktur. Ciri selanjutnya adalah perusahaannya memiliki utang yang sedikit serta tidak memerlukan pinjaman untuk melakukan ekspansi. Sebagian besar labanya akan ditahan untuk pertumbuhan perusahaan.
Strateginya membeli saham tersebut secara rutin dengan tetap memperhatikan laporan keuangannya setiap kuartal. Dan saham tersebut baru akan dijual pada saat pensiun, atau ketika saham tersebut berhenti bertumbuh. Analisa yang digunakan dalam strategi ini adalah analisa fundamental dengan melihat parameter laba atau profit.
4. Mendapatkan dividen dari investasi saham
Salah satu keuntungan dari investasi saham, selain mendapatkan capital gain juga bisa mendapatkan dividen. Dividen adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Jadi sudah sangat jelas bahwa perusahaan yang membagikan dividen merupakan perusahan yang mencetak laba atau bukan perusahaan yang sedang merugi.
Analisa yang digunakan pada strategi ini adalah analisa fundamental dengan melihat laba perusahaan, besar dividen dalam rupiah dibanding harga sahamnya (dividend yield), besar proporsi dividen pada laba (dividend payout ratio).
Ciri dari perusahaan yang sering membagikan dividen adalah perusahaan tersebut memiliki ruang pertumbuhan yang sudah terbatas, perusahaan cenderung sudah mencapai titik maturity. Perusahaan tersebut biasanya tidak membutuhkan laba ditahan untuk ekspansi terkadang bergerak dibidang jasa.
Investasi saham merupakan investasi yang sangat fleksibel bisa menyesuaikan kebutuhan investornya. Bila dalam jangka pendek dan panjang menyesuaikan dengan kemampuan, waktu, dan komitmen yang akan dikeluarkan oleh seorang investor. Investasi yang baik adalah investasi yang kita pahami bagaimana cara kerja dan cara mendapatkan keuntungannya.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Berikan Komentar