08 Februari 2019
Dirilis
Penulis
Tim Daya Tumbuh Usaha
Dewasa ini ramai diberitakan harga kebutuhan hidup mengalami kenaikan, sebut saja harga sembako dan bahan bakar. Benarkah harganya naik? Atau efek inflasi?
Jika Anda ingat, sekitar tahun 2000, dengan uang 100 ribu rupiah Anda bisa membeli berbagai barang kebutuhan di Pasar Swalayan. Sekarang, dengan nilai uang yang sama, berapa banyak barang yang bisa Anda beli?
Sebenarnya, bukan harganya yang naik, melainkan nilai mata uang rupiah yang melemah. Hal inilah yang dikenal dengan istilah inflasi. Salah satu hal yang mungkin dilakukan untuk menyiasati kondisi tersebut, yaitu mengatur keuangan dengan sebaik-baiknya.
Berikut ini, 5 tips sederhana yang bisa membantu Anda mengelola keuangan dengan baik agar meski harga kebutuhan dirasa lebih berat, beban keuangan Anda tetap ringan:
1. Buat rencana penggunaan uang.
Buatlah daftar pengeluaran setiap bulannya. Hal ini dapat membantu Anda untuk mengetahui berapa jumlah biaya yang harus dipersiapkan dan mengukur apakah pengeluaran tersebut sebanding dengan pendapatan yang telah diterima.
2. Pilah daftar pengeluaran yang telah Anda buat menjadi 4 kelompok besar, yaitu:
a. Pengeluaran rutin
Merupakan pengeluaran yang berhubungan dengan rumah tangga, kehidupan, dan wajib dipenuhi setiap bulannya seperti: Makan, belanja bulanan, listrik, telepon, air, bahan bakar, biaya sekolah anak, dan sebagainya.
Untuk memudahkan, Anda bisa memisahkan pengeluaran tersebut pada amplop tersendiri atau membuat rekening khusus untuk masing-masing pengeluaran rutin. Selain itu, Anda juga bisa menggabungkan semua pengeluaran rutin menjadi satu tagihan kartu kredit. Selain tercatat, dengan menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran Anda bisa mendapat poin yang jika dikumpulkan bisa Anda manfaatkan kembali, misalnya ditukarkan sebagai pengganti biaya tahunan atau mendapat promo untuk transaksi tertentu.
b. Pengeluaran Tidak Rutin
Merupakan pengeluaran yang terkait kebutuhan pribadi,biasanya tidak wajib dipenuhi setiap bulan. Contoh: biaya untuk hobi, perawatan tubuh, dan rambut di salon, traktir teman, kado, dan sebagainya.
Untuk menghindari meningkatnya daftar pengeluaran tidak rutin, Anda bisa mulai mencoba mengendalikan diri untuk berbelanja agar bisa berhemat dan fokus dengan pengeluaran yang memang perlu, kecuali Anda yakin uang itu akan menghasilkan sesuatu yang produktif di masa mendatang.
c. Pengeluaran produktif
Merupakan pengeluaran yang bisa menambah manfaat untuk kemajuan diri atau pendapatan, misalnya biaya pendaftaran ikut seminar atau pelatihan, membeli buku motivasi dan sebagainya. Pastikan pengeluaran tersebut akan memberikan hasil secara finansial pada Anda kelak, yah!
d. Pengeluaran tidak produktif
Merupakan pengeluaran yang tidak menambah manfaat untuk kemajuan diri atau pendapatan Anda. Misalnya, menonton film, nongkrong di kafe, belanja konsumtif, dan sebagainya.
Idealnya pengeluaran untuk hal yang tidak produktif sangat bisa ditekan. Selain mengendalikan diri, penting bagi Anda untuk tidak memakai kartu kredit atau berhutang demi keperluan ini dan jangan langsung memutuskan membeli sesuatu yang Anda tahu tidak produktif meski sanggup membayarnya.
3. Sisihkan pendapatan untuk ditabung sebagai dana darurat.
Tabungan dana darurat bukanlah merupakan investasi, namun sebagai perlindungan jika mengalami kejadian atau resiko diluar kehendak Anda. Misalnya, untuk biaya berobat anggota keluarga yang sedang sakit atau biaya servis kendaraan yang mengalami kerusakan saat perjalanan. Banyak hal yang tidak bisa kita prediksi, kan?! Dana darurat membantu kita siap menghadapi segala resiko.
4. Punya kartu kredit? Segera bayar tagihan kartu kredit sebelum jatuh tempo.
Usahakan membayar lebih banyak atau bahkan melunasinya saat menerima komisi atau bonus untuk mengurangi beban hutang Anda. Ingat, jika kartu kredit membebankan bunga sebesar 3,2% per bulan, maka dalam 1 tahun, beban bunga Anda kurang lebih sebesar 38%. Oleh karena itu, Anda harus benar-benar bijak menggunakanya.
5. Sudah melakukan poin 1 sampai 4, ternyata masih ada dana lebih? Segera alokasikan untuk investasi!
Anda bisa melakukan investasi dengan menambah aset seperti renovasi rumah, membeli peralatan rumah dan sebagainya. Anda juga bisa mencoba investasi lain yang lebih beresiko seperti saham, obligasi, dan instrumen investasi lain yang tersedia.
Selamat mencoba!
Jika Anda ingat, sekitar tahun 2000, dengan uang 100 ribu rupiah Anda bisa membeli berbagai barang kebutuhan di Pasar Swalayan. Sekarang, dengan nilai uang yang sama, berapa banyak barang yang bisa Anda beli?
Sebenarnya, bukan harganya yang naik, melainkan nilai mata uang rupiah yang melemah. Hal inilah yang dikenal dengan istilah inflasi. Salah satu hal yang mungkin dilakukan untuk menyiasati kondisi tersebut, yaitu mengatur keuangan dengan sebaik-baiknya.
Berikut ini, 5 tips sederhana yang bisa membantu Anda mengelola keuangan dengan baik agar meski harga kebutuhan dirasa lebih berat, beban keuangan Anda tetap ringan:
1. Buat rencana penggunaan uang.
Buatlah daftar pengeluaran setiap bulannya. Hal ini dapat membantu Anda untuk mengetahui berapa jumlah biaya yang harus dipersiapkan dan mengukur apakah pengeluaran tersebut sebanding dengan pendapatan yang telah diterima.
2. Pilah daftar pengeluaran yang telah Anda buat menjadi 4 kelompok besar, yaitu:
a. Pengeluaran rutin
Merupakan pengeluaran yang berhubungan dengan rumah tangga, kehidupan, dan wajib dipenuhi setiap bulannya seperti: Makan, belanja bulanan, listrik, telepon, air, bahan bakar, biaya sekolah anak, dan sebagainya.
Untuk memudahkan, Anda bisa memisahkan pengeluaran tersebut pada amplop tersendiri atau membuat rekening khusus untuk masing-masing pengeluaran rutin. Selain itu, Anda juga bisa menggabungkan semua pengeluaran rutin menjadi satu tagihan kartu kredit. Selain tercatat, dengan menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran Anda bisa mendapat poin yang jika dikumpulkan bisa Anda manfaatkan kembali, misalnya ditukarkan sebagai pengganti biaya tahunan atau mendapat promo untuk transaksi tertentu.
b. Pengeluaran Tidak Rutin
Merupakan pengeluaran yang terkait kebutuhan pribadi,biasanya tidak wajib dipenuhi setiap bulan. Contoh: biaya untuk hobi, perawatan tubuh, dan rambut di salon, traktir teman, kado, dan sebagainya.
Untuk menghindari meningkatnya daftar pengeluaran tidak rutin, Anda bisa mulai mencoba mengendalikan diri untuk berbelanja agar bisa berhemat dan fokus dengan pengeluaran yang memang perlu, kecuali Anda yakin uang itu akan menghasilkan sesuatu yang produktif di masa mendatang.
c. Pengeluaran produktif
Merupakan pengeluaran yang bisa menambah manfaat untuk kemajuan diri atau pendapatan, misalnya biaya pendaftaran ikut seminar atau pelatihan, membeli buku motivasi dan sebagainya. Pastikan pengeluaran tersebut akan memberikan hasil secara finansial pada Anda kelak, yah!
d. Pengeluaran tidak produktif
Merupakan pengeluaran yang tidak menambah manfaat untuk kemajuan diri atau pendapatan Anda. Misalnya, menonton film, nongkrong di kafe, belanja konsumtif, dan sebagainya.
Idealnya pengeluaran untuk hal yang tidak produktif sangat bisa ditekan. Selain mengendalikan diri, penting bagi Anda untuk tidak memakai kartu kredit atau berhutang demi keperluan ini dan jangan langsung memutuskan membeli sesuatu yang Anda tahu tidak produktif meski sanggup membayarnya.
3. Sisihkan pendapatan untuk ditabung sebagai dana darurat.
Tabungan dana darurat bukanlah merupakan investasi, namun sebagai perlindungan jika mengalami kejadian atau resiko diluar kehendak Anda. Misalnya, untuk biaya berobat anggota keluarga yang sedang sakit atau biaya servis kendaraan yang mengalami kerusakan saat perjalanan. Banyak hal yang tidak bisa kita prediksi, kan?! Dana darurat membantu kita siap menghadapi segala resiko.
4. Punya kartu kredit? Segera bayar tagihan kartu kredit sebelum jatuh tempo.
Usahakan membayar lebih banyak atau bahkan melunasinya saat menerima komisi atau bonus untuk mengurangi beban hutang Anda. Ingat, jika kartu kredit membebankan bunga sebesar 3,2% per bulan, maka dalam 1 tahun, beban bunga Anda kurang lebih sebesar 38%. Oleh karena itu, Anda harus benar-benar bijak menggunakanya.
5. Sudah melakukan poin 1 sampai 4, ternyata masih ada dana lebih? Segera alokasikan untuk investasi!
Anda bisa melakukan investasi dengan menambah aset seperti renovasi rumah, membeli peralatan rumah dan sebagainya. Anda juga bisa mencoba investasi lain yang lebih beresiko seperti saham, obligasi, dan instrumen investasi lain yang tersedia.
Selamat mencoba!
Sumber:
Alviko Ibnugroho
Ardhan Ashary Nasution
19 June 2023
Terima Kasih info nya keren ??
Balas
.0
Aliah Abdullah
14 December 2020
Terimakasih daya.id, artikel ini aplikatif banget
Balas
.0
Aliah Abdullah
14 December 2020
Terimakasih daya.id, artikel ini aplikatif banget
Balas
.0