07 April 2024
Dirilis
Penulis
Linda Budiyarti
Kerugian keuangan saat investasi bisa membuat sebagian orang depresi, hingga bunuh diri. Anda bisa cek berita di media massa. Kerugian sebetulnya risiko yang umum terjadi dalam pengelolaan keuangan. Tapi sebagian orang tidak mengindahkan risiko itu saat berinvestasi, lalu tidak siap saat hal buruk terjadi.
Maka itu, jika saat ini Anda sedang melakukan perencanaan keuangan, ada baiknya Anda mengenali risiko-risiko keuangan terlebih dahulu. Hal ini akan membantu Anda dalam mengelola keuangan dengan lebih baik dan melakukan antisipasi kerugian keuangan akibat aktivitas keuangan yang Anda lakukan.
Jenis-Jenis Risiko Keuangan
Lalu, apa sebenarnya risiko keuangan? Dilansir dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dampak kerugian yang dapat Anda ukur nilainya dalam uang disebut risiko keuangan. Ada tiga jenis risiko keuangan, yaitu:
1. Berdasarkan Sumbernya
Jenis risiko ini dapat Anda lihat dari asal-muasal kerugian. Jenis risiko ini ada tiga, yaitu:
a. Risiko Pendapatan
Risiko pendapatan terjadi saat Anda mengalami kerugian akibat mengalami kendala dalam memperoleh pendapatan. Misalnya saja perusahaan tempat Anda bekerja mengalami kebangkrutan sehingga Anda dirumahkan dari tempat Anda bekerja. Akibatnya, Anda akan kehilangan sumber pendapatan Anda.
b. Risiko Aset
Risko aset terjadi ketika Anda mengalami kerugian dari harta yang Anda miliki. Misalnya saja saat Anda mengalami kerugian saat melakukan investasi.
c. Risiko Pengeluaran
Risiko pengeluaran terjadi akibat adanya pengeluaran tak terduga yang mengganggu alur kas (cash flow) Anda. Misalnya saja Anda mengalami musibah yang menyebabkan Anda perlu mengeluarkan banyak uang melebihi pendapatan Anda.
d. Risiko Hutang
Risiko ini timbul akibat kegagalam Anda dalam membayar hutang. Misalnya saja Anda terlambat membayar hutang sesuai tempo yang diberikan dan Anda di denda oleh pihak yang memberikan Anda hutang.
2. Berdasarkan Jangka Waktunya
Agar Anda dapat menentukan perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang dengan baik, Anda juga perlu mengenali risiko keuangan berdasarka jangka waktunya yang dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Risiko Jangka Pendek
Risiko ini terjadi saat Anda mengalami dampak kerugian keuangan dalam jangka waktu tertentu atau sementara. Misalnya saja saat Anda tiba-tiba mengalami kecelakaan yang menyebabkan Anda perlu melakukan perawatan intensif selama beberapa hari.
b. Risiko Jangka Panjang
Lalu adapula risiko jangka Panjang. Risiko ini tidak dapat ditentukan jangka waktunya atau bahkan dapat terjadi dalam jangka waktu yang sangat lama. Misalnya saja jika seseorang yang menjadi Kepala Keluarga di rumah Anda meninggal dunia.
3. Berdasarkan Sifatnya
Sementara untuk risiko berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Risiko Murni dan Spekulatif
Kerugian yang terjadi secara murni disebut risiko murni, misalnya saja saat kendaraan Anda mengalami kerusakan karena kecelakaan. Sementara, risiko spekulatif terjadi salah satu contohnya karena Anda memperoleh keuntungan yang sedikit atau bahkan mengalami kerugian karena salah memilih instrumen investasi. Hal ini disebabkan karena Anda hanya ikut-ikutan saja tanpa memahami instrumen dan risiko investasi yang Anda pilih.
b. Risiko Fundamental dan Khusus
Risiko ini dilihat dari cakupan yag terdampak. Risiko fundamental ini akan berdampak secara luas, misalnya jika terjadi bencana alam seperti gempa. Namun, untuk risiko khusus cakupan hanya berdampak pada diri individu saja. Misalnya saat seseorang sedang sakit dan memerlukan biaya pengobatan.
c. Risiko Dinamis dan Statis
Risiko dinamis terjadi akibat adanya pengaruh kondisi ekonomi, misalnya dampak inflasi, dampak penurunan nilai mata uang, dan lain-lain. Sebaliknya risiko statis tidak dipengaruhi kondisi ekonomi, risiko ini terjadi misalnya akibat adanya bencana alam seperti banjir.
Nah, agar Anda dapat mengelola risiko keuangan dan dapat mengantisipasi kerugiannya, Anda dapat melakukan tips sederhana berikut ini.
6 Tips Kelola Risiko Keuangan untuk Meminimalisir Risiko Kerugian
1. Tingkatkan Literasi Keuangan
Untuk meminimalisir kerugian dari risiko keuangan, hal pertama tentunya adalah dengan mengelola risiko keuangan dengan baik. Agar Anda dapat melakukan pengelolaan dengan baik, Anda perlu memahami literasi keuangan. Anda dapat membaca tips tentang pengelolaan keuangan di website daya.id fitur Tips dan Info Terkini.
2. Lakukan Perencanaan Keuangan dengan Matang
Setelah Anda memahami literasi keuangan, Anda dapat melakukan perencanaan keuangan sesuai tujuan keuangan Anda dan profil risiko Anda dengan matang. Anda dapat mulai membuat beberapa alokasi anggaran untuk kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang Anda. Jika Anda masih bingung menentukan tujuan keuangan dan mengetahui profil risiko keuangan, Anda dapat melakukan konsultasi dengan perencana keuangan di website daya.id fitur Tanya Ahli.
3. Tingkatkan Dana Darurat
Untuk meminimalisir dampak kerugian dari risiko keuangan, Anda sebaiknya mulai meningkatkan dana darurat yang dapat Anda gunakan ketika tiba-tiba memerlukan dana segar dalam waktu cepat.
Baca juga: Tips Merencanakan Dana Darurat untuk Pemula
4. Pilh Instrumen Investasi dengan Bijak
Agar Anda tidak mengalami kerugian saat berinvestasi, sebaiknya Anda mempelajari terlebih dahulu instrumen investasi yang Anda pilih. Anda sesuaikan dengan profil risiko Anda. Serta menggunakan dana yang memang sudah Anda alokasikan untuk investasi. Dengan demikian, Anda dapat mengelola risiko serta meminimalisir kerugiannya.
Baca juga: 4 Investasi yang Mudah Bahkan Untuk Pemula
5. Miliki Asuransi
Bagi sebagian orang memiliki asuransi mungkin tidak diperlukan. Padahal pada kondisi darurat, memiliki asuransi menjadi salah satu solusi keuangan yang membantu. Anda dapat memilih jenis asuransi keuangan sesuai tujuan keuangan dan profil risiko Anda. Selain itu, Anda juga perlu mempelajari produk asuransi dengan cermat agar tidak mengalami kerugian. Beberapa jenis asuransi yang dapat Anda pilih diantaranya adalah sebagai berikut:
- Asuransi kesehatan
- Asuransi jiwa
- Asuransi pendidikan
- Asuransi kendaraan
- Asuransi properti
6. Kelola Hutang dengan Bijak
Tips terakhir yang tidak kalah penting adalah mengelola hutang dengan bijak. Hal ini untuk meminimalisir risiko gagal bayar yang menyebabkan Anda harus membayar denda akibat terlambat membayar hutang. Misalnya saja, Anda mengalokasikan untuk hutang maksimal 30% dari pendapatan Anda. Tentunya angka ini perlu disesuaikan dengan tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
Nah, itulah jenis-jenis risiko keuangan dan beberapa tips sederhana yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir kerugian dari risiko keuangan. Jangan ragu untuk konsultasi dengan ahli perencana keuangan di fitur Tanya Ahli, dan mulai rencanakan keuangan untuk masa depan Anda. Caranya sangat mudah, daftar dan login ke website daya.id sekarang juga.
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Komentar
Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Anton Saeryana
19 July 2024
Informasi yang sangat bermanfaat
Balas
.0