23 Januari 2019
Dirilis
Penulis
Tim Daya Tumbuh Usaha
Siapa sih yang ingin berutang? Meski seringkali jawabannya adalah tidak ada, namun ada kalanya utang menjadi pilihan yang tidak bisa dihindari. Mulai dari hal kecil seperti utang kepada teman, ataupun utang dalam jumlah besar seperti untuk membeli rumah, mobil, dan biaya pendidikan anak.
Beberapa pakar keuangan memang menyarankan untuk menghindari utang, namun bukan berarti tidak boleh. Utang dinilai sebagai jalan keluar untuk masalah keuangan, walaupun jika tidak dikelola dengan baik justru menyebabkan masalah keuangan yang baru bahkan jauh lebih besar. Untuk menghindari hal ini, sebelum berutang Anda perlu memastikan bahwa utang tersebut akan digunakan untuk hal yang sangat penting dan bisa menjadi investasi di masa yang akan datang, bukan untuk hal yang sebenarnya tidak terlalu penting dan bisa ditunda pemenuhannya.
Bagi yang sudah terlanjur terjerat masalah utang, 5 cara berikut ini bisa dicoba agar Anda bisa segera melunasinya:
1. Kelompokkan Utang Berdasarkan Prioritas
Jika memiliki utang lebih dari 1 jenis, buatlah daftar utang yang Anda miliki beserta nominal dan suku bunganya, kemudian urutkan dari yang suku bunganya lebih tinggi. Ingat, berdasarkan nilai suku bunga, bukan besarnya cicilan.
Prioritaskan membayar utang yang suku bunganya paling besar. Setelah itu, baru utang yang menggunakan aset Anda sebagai jaminan, misalnya cicilan rumah. Lalai membayar utang bisa menyebabkan rumah Anda disita dan tentunya akan menimbulkan masalah baru, tidak mau kan?
Hal ini membantu Anda untuk mengetahui dengan detail berapa utang yang harus terbayar, agar Anda bisa mengatur berapa besar dana yang perlu disiapkan, sehingga tidak mengganggu alokasi dana kebutuhan lainnya.
2. Gunakan Aset untuk Penyelesaian Utang
Cara kedua, pikirkan aset yang Anda miliki yang bisa dimanfaatkan untuk membayar utang. Aset yang dimaksud bisa berupa tabungan, deposito, emas, tanah, perhiasan atau aset berharga lain.
Mungkin Anda merasa berat hati melepas aset yang dimiliki untuk membayar utang. Namun jangan khawatir, jika ini dilakukan, utang Anda akan berkurang atau bahkan lunas. Setelah utang terselesaikan, Anda tetap bisa kok mulai menabung dan membangun aset kembali.
3. Bernegosiasi dengan Pemberi Utang
Cobalah menemui pemberi utang, baik perorangan, bank ataupun lembaga keuangan lain. Sampaikan kondisi keuangan Anda saat ini dengan jujur dan tunjukkan bahwa Anda tetap berniat untuk membayar utang. Jika memungkinkan, lakukan negosiasi kepada pihak pemberi utang untuk mencari solusi terkait kesulitan keuangan Anda.
Maka dari itu, cara cepat melunasi utang yang paling tepat adalah dengan meminta bantuan dari pihak yang berpengalaman. Salah satu yang bisa Anda manfaatkan adalah jasa perusahaan program manajemen utang. Program manajemen seperti ini bisa didapatkan dengan menggunakan perusahaan pemberi program manajemen utang yang terpercaya agar Anda berhasil mendapatkan keringanan, yang tentunya dapat menyimpan lebih banyak waktu dan hemat lebih banyak uang.
4. Bekerja Lebih Giat
Untuk menyelesaikan utang, salah satu hal caranya adalah menambah kemampuan pembayaran Anda dengan meningkatkan penghasilan. Anda bisa mencari pekerjaan atau usaha sampingan yang bisa menambah penghasilan atau bekerjalah lebih keras dalam menekuni pekerjaan atau usaha saat ini agar bisa memiliki penghasilan yang lebih besar.
5. Jangan Menambah Utang
Beberapa orang mungkin memilih membuat utang baru demi membayar utang sebelumnya. Salahkah? Belum tentu.
Pada dunia keuangan, terdapat strategi refinancing yaitu Anda membayar utang lama dengan utang baru yang biayanya lebih murah. Namun, bila yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu utang baru Anda justru memiliki biaya yang sama mahal atau bahkan lebih mahal dari utang sebelumnya. Tentu menjadi masalah baru yang akan menambah beban Anda. Inginnya mengurangi utang, malah bertambah.
Oleh karena itu, yang paling penting harus dipikirkan adalah bagaimana cara melunasi utang Anda. Pertimbangkan kembali jika berniat melunasi utang dengan membuat utang baru, ya!
Memiliki utang kadang menjadi hal yang mengganggu. Jika terpaksa dilakukan, pastikan Anda bisa mengelola dan memanfaatkan utang tersebut untuk hal-hal yang akan menguntungkan Anda di masa mendatang.
Beberapa pakar keuangan memang menyarankan untuk menghindari utang, namun bukan berarti tidak boleh. Utang dinilai sebagai jalan keluar untuk masalah keuangan, walaupun jika tidak dikelola dengan baik justru menyebabkan masalah keuangan yang baru bahkan jauh lebih besar. Untuk menghindari hal ini, sebelum berutang Anda perlu memastikan bahwa utang tersebut akan digunakan untuk hal yang sangat penting dan bisa menjadi investasi di masa yang akan datang, bukan untuk hal yang sebenarnya tidak terlalu penting dan bisa ditunda pemenuhannya.
Bagi yang sudah terlanjur terjerat masalah utang, 5 cara berikut ini bisa dicoba agar Anda bisa segera melunasinya:
1. Kelompokkan Utang Berdasarkan Prioritas
Jika memiliki utang lebih dari 1 jenis, buatlah daftar utang yang Anda miliki beserta nominal dan suku bunganya, kemudian urutkan dari yang suku bunganya lebih tinggi. Ingat, berdasarkan nilai suku bunga, bukan besarnya cicilan.
Prioritaskan membayar utang yang suku bunganya paling besar. Setelah itu, baru utang yang menggunakan aset Anda sebagai jaminan, misalnya cicilan rumah. Lalai membayar utang bisa menyebabkan rumah Anda disita dan tentunya akan menimbulkan masalah baru, tidak mau kan?
Hal ini membantu Anda untuk mengetahui dengan detail berapa utang yang harus terbayar, agar Anda bisa mengatur berapa besar dana yang perlu disiapkan, sehingga tidak mengganggu alokasi dana kebutuhan lainnya.
2. Gunakan Aset untuk Penyelesaian Utang
Cara kedua, pikirkan aset yang Anda miliki yang bisa dimanfaatkan untuk membayar utang. Aset yang dimaksud bisa berupa tabungan, deposito, emas, tanah, perhiasan atau aset berharga lain.
Mungkin Anda merasa berat hati melepas aset yang dimiliki untuk membayar utang. Namun jangan khawatir, jika ini dilakukan, utang Anda akan berkurang atau bahkan lunas. Setelah utang terselesaikan, Anda tetap bisa kok mulai menabung dan membangun aset kembali.
3. Bernegosiasi dengan Pemberi Utang
Cobalah menemui pemberi utang, baik perorangan, bank ataupun lembaga keuangan lain. Sampaikan kondisi keuangan Anda saat ini dengan jujur dan tunjukkan bahwa Anda tetap berniat untuk membayar utang. Jika memungkinkan, lakukan negosiasi kepada pihak pemberi utang untuk mencari solusi terkait kesulitan keuangan Anda.
Maka dari itu, cara cepat melunasi utang yang paling tepat adalah dengan meminta bantuan dari pihak yang berpengalaman. Salah satu yang bisa Anda manfaatkan adalah jasa perusahaan program manajemen utang. Program manajemen seperti ini bisa didapatkan dengan menggunakan perusahaan pemberi program manajemen utang yang terpercaya agar Anda berhasil mendapatkan keringanan, yang tentunya dapat menyimpan lebih banyak waktu dan hemat lebih banyak uang.
4. Bekerja Lebih Giat
Untuk menyelesaikan utang, salah satu hal caranya adalah menambah kemampuan pembayaran Anda dengan meningkatkan penghasilan. Anda bisa mencari pekerjaan atau usaha sampingan yang bisa menambah penghasilan atau bekerjalah lebih keras dalam menekuni pekerjaan atau usaha saat ini agar bisa memiliki penghasilan yang lebih besar.
5. Jangan Menambah Utang
Beberapa orang mungkin memilih membuat utang baru demi membayar utang sebelumnya. Salahkah? Belum tentu.
Pada dunia keuangan, terdapat strategi refinancing yaitu Anda membayar utang lama dengan utang baru yang biayanya lebih murah. Namun, bila yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu utang baru Anda justru memiliki biaya yang sama mahal atau bahkan lebih mahal dari utang sebelumnya. Tentu menjadi masalah baru yang akan menambah beban Anda. Inginnya mengurangi utang, malah bertambah.
Oleh karena itu, yang paling penting harus dipikirkan adalah bagaimana cara melunasi utang Anda. Pertimbangkan kembali jika berniat melunasi utang dengan membuat utang baru, ya!
Memiliki utang kadang menjadi hal yang mengganggu. Jika terpaksa dilakukan, pastikan Anda bisa mengelola dan memanfaatkan utang tersebut untuk hal-hal yang akan menguntungkan Anda di masa mendatang.
Sumber:
Alviko Ibnugroho
Berikan Komentar