Dirilis

13 April 2024

Penulis

Martha CL Hutapea

Kesadaran masyarakat Indonesia untuk memiliki dana darurat masih rendah. Menurut Financial Planner, Annisa Steviani, hanya 9% masyarakat yang mempunyai dana darurat. Kondisi ini tentu miris dikarenakan tidak banyak masyarakat yang mempunyai persiapan jika ada kondisi darurat serta mendesak yang terjadi. Bayangkan bila secara mendadak Anda kehilangan pekerjaan atau sakit yang membutuhkan pengobatan berbulan-bulan, atau perubahan mendadak lainnya dan Anda tidak memiliki dana darurat? Pastinya hal ini dapat menimbulkan stres serta tekanan keuangan yang serius dalam hidup Anda.

Sebenarnya seberapa penting mempunyai dana darurat dan mengapa banyak masyarakat yang tidak memiliki dana darurat ya?

 

Pengertian Dana Darurat

Dana darurat merupakan dana khusus yang disiapkan untuk keperluan darurat atau keadaan tidak terduga. Dana khusus ini perlu disiapkan agar saat keadaan darurat terjadi maka tidak mempengaruhi stabilitas keuangan Anda atau keluarga. 

 

Berapa Dana Darurat yang Harus Disiapkan?

Dana darurat dianjurkan tiga sampai enam kali dari jumlah pengeluaran bulanan Anda. Sedangkan bagi Anda yang sudah berumah tangga bisa menyisihkan dana darurat sebanyak enam sampai dua belas kali dari total pengeluaran bulanan keluarga Anda. Sebagai permulaan, Anda bisa mulai menyisihkan gaji bersih  sebesar 2 persen untuk dialokasikan ke dalam pos dana darurat

Baca juga: 5 Tips Merencanakan Keuangan Keluarga

 

Mengapa Harus Menyiapkan Dana Darurat?


 

1.    Perlindungan dari Kejadian Tidak Terduga dan Mendesak

Kejadian tidak terduga dan mendesak dapat terjadi kapanpun dan dapat menimpa siapapun. Saat Anda mengalami kejadian mendadak dan tidak terduga misalnya dalam hal pekerjaan, kesehatan, atau hal mendadak lainnya, dana darurat dapat memberikan proteksi bagi keuangan Anda sehingga kondisi finansial Anda tidak terganggu

 

2.    Menghindari Utang

Apabila Anda mempunyai dana darurat maka Anda tidak perlu berutang saat membutuhkan uang pada kondisi mendesak. Dana darurat dapat segera / dengan cepat Anda cairkan tanpa perlu berutang. Jika tidak berutang atau tidak menambah utang tentunya Anda tidak ada kewajiban untuk membayar cicilan yang akan mengurangi pendapatan Anda 

 

3.    Mengurangi Belanja Konsumtif 

Tidak dapat dipungkiri kemudahan dan penawaran sistem pembayaran Buy Now Pay Later, serta banyaknya promosi/ diskon belanja di e-commerce membuat masyarakat tergiur untuk menjadi konsumtif dan cenderung boros. Kondisi ini pun dapat menjadi pemicu bagi masyarakat sehingga tidak memiliki dana tersisa lagi untuk dana darurat karena sudah habis digunakan untuk berbelanja dan gaya hidup. Apabila tidak dibarengi dengan kemampuan mengatur cash flow yang baik maka bisa-bisa saldo rekening Anda bisa nol bahkan minus setiap bulannya. 

Dengan menyisihkan uang dana darurat ternyata merupakan langkah positif untuk bisa mengurangi kebiasaan untuk belanja barang konsumtif lho!. Terlebih jika Anda sudah mempunyai tujuan keuangan untuk memiliki dana darurat, maka Anda akan mengalokasikan sejumlah uang untuk disimpan ke rekening dana darurat alih-alih dihabiskan untuk membeli barang hanya karena diskon dan yang mungkin sebenarnya tidak Anda perlukan

Baca juga: Mengelola Keuangan Untuk Penghasilan Tidak Tetap


 

4.    Lebih Tenang dan Aman

Dengan adanya dana darurat maka Anda lebih tenang jika terjadi hal-hal yang tidak terduga. Selain itu Anda dapat meminimalisasi perasaan kuatir dan cemas akan kondisi keuangan sekalipun sedang dihadapkan dengan keadaan tidak terduga.

 

Tips Menyimpan Dana Darurat

Berikut ini tips menyimpan dana darurat:

  • Sisihkan dana darurat sebelum digunakan untuk pengeluaran lain setiap kali Anda memperoleh gaji/ penghasilan dan sisihkan uang secara konsisten
  • Dana darurat harus sangat likuid alias mudah dicairkan dengan cepat ketika suatu saat dibutuhkan. Oleh karena itu simpan dana darurat Anda pada instrumen seperti tabungan, emas, deposito, atau reksadana pasar uang
  • Hindari menyimpan dana darurat pada saham atau properti karena instrumen investasi tersebut berisiko tinggi. Selain susah dicairkan saat ada kebutuhan, instrumen tersebut memiliki berisiko naik turun dana sehingga dapat membahayakan dana darurat Anda
  • Memisahkan rekening dana darurat dan rekening kebutuhan lainnya. Dengan memisahkan rekening dana darurat dengan rekening lainnya, Anda dapat mengurangi godaan menggunakan dana darurat untuk hal lain yang bersifat konsumtif
  • Saat mendapatkan THR atau bonus segera sisihkan untuk dana darurat


Kejadian tidak terduga atau perubahan dinamika dalam kehidupan dapat terjadi kapanpun. Dengan mempunyai dana darurat, Anda menjadi lebih siap dan tidak akan mengganggu kondisi keuangan finansial Anda kala kondisi darurat terjadi. Jadi, tunggu apa lagi? Jangan tunda untuk mulai mempunyai dana darurat, ya!

Apakah Anda ingin bertanya lebih lanjut seputar dana darurat, pengelolaan keuangan, investasi, serta tips keuangan lainnya? Bisa langsung bertanya ke Tanya Ahli. Jangan lupa daftarkan diri Anda juga untuk dapat membaca artikel menarik lainnya.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Dian Savitri

Perencana Keuangan Pribadi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS