20 Mei 2025
Dirilis
Penulis
Sky Karya Kasih
Bulan April dan Mei 2025 menjadi waktu ketika dunia menahan nafas akan perang dagang antara AS dan Cina sebagai kedua pemeran ekonomi terbesar di dunia. Organisasi keuangan ternama, seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), memprediksi kemungkinan dari resesi global. Adanya negosiasi antara kedua pihak pada pertengahan Mei membuat beberapa pihak merasa mulai lega sementara, namun masih waspada terhadap kemungkinan resesi global. Dari kesiagaan mereka, ada baiknya kita juga ikut mengatur keuangan kita untuk mengantisipasi dampak-dampak resesi dari perang dagang ini. Mari kita pelajari potensi dampak dari resesi global dan strategi mengantisipasinya!
Hubungan Perang Dagang dan Resesi – Mengantisipasi Kemungkinan Terburuk
Sebelum kita mempelajari dampak resesi dan strategi-strategi mengantisipasinya, kita perlu mengerti bagaimana perang dagang bisa menyebabkan resesi global dan kemungkinan-kemungkinannya. Dengan mempunyai gambaran yang lengkap, barulah kita bisa menggunakan strategi-strategi pengelolaan keuangan dengan baik. Mari kita simak latar belakang kemungkinan resesi global ini.
Dari Perang Dagang hingga Resesi Global
Perang dagang antara AS-Cina diprediksi menyebabkan resesi secara global dengan memperburuk kinerja ekonomi secara global. Sebagai kedua pemeran ekonomi terbesar di dunia, hubungan dagang yang tidak akur antara kedua belah pihak akan menurunkan kepercayaan pada sektor dagang internasional dan menyusutnya kemungkinan perkembangan ekonomi dunia. Turunnya kinerja ekonomi ini kemungkinan akan dialami semua negara dikarenakan posisi AS dan Cina sebagai pemeran perdagangan yang besar di dunia. Penurun kinerja ekonomi yang menurun secara mendunia inilah yang disebut resesi global. Sebagai perbandingan, IMF menetapkan krisis finansial dunia tahun 2008 dan lockdown pandemi Covid-19 terjadi pada tahun 2020 sebagai masa-masa resesi global.
Dampak Resesi pada Pengelolaan Kehidupan Sehari-hari
Jika resesi global terjadi, maka rata-rata Produk Domestik Global (GDP) milik masing-masing negara akan ikut turun. Tolak ukur GDP ini digunakan sebagai standar dari kinerja ekonomi dan potensi perkembangannya. Kelesuan ekonomi nasional secara bersamaan ini akan menyebabkan dampak resesi yang menyeluruh di dunia, terutama pada negara-negara yang tengah berkembang atau bergantung pada perdagangan global. Berikut kemungkinan dampak resesi global pada kehidupan kita sehari-hari:
1. Ancaman terhadap Pekerjaan/Pendapatan yang Tetap
Ketika resesi melanda, kinerja bisnis/usaha secara umum akan menurun. Penurunan ini akan berdampak pada gaji sebagai sumber pendapatan yang tetap dan lapangan kerja yang menyusut. Perusahaan-perusahaan akan mulia mengirit pengeluaran untuk mempertahankan keuntungan dan kinerja perusahaan sehingga mereka kemungkinan besar tidak akan mencari pekerja baru. Kemungkinan terburuk dari penurunan ini ialah PHK dan pailitnya usaha/bisnis. Pendapatan atau pekerjaan yang tetap menjadi sesuatu yang langka.
2. Penurunan Taraf Hidup Sehari-hari
Selain daripada mengancam daya beli yang kita miliki dari pendapatan, resesi juga berdampak pada harga barang yang ada. Menurunnya kinerja usaha bisa menyebabkan usaha-usaha penghasil barang untuk membiarkan atau meningkatkan harga produksi mereka untuk menjaga kinerja usaha. Menurunnya kinerja usaha-usaha distribusi barang juga dapat meningkatkan harga barang karena langkanya barang dan banyaknya permintaan. Dengan begitu, taraf dan kualitas kehidupan sehari-hari kita akan terdampak dari menurunnya daya beli kita, baik dari menurunnya pendapatan atau naiknya harga barang.
3. Penurunan Hasil Investasi
Dengan menurunnya kinerja usaha secara umum, investasi yang bergantung pada usaha-usaha tersebut akan terdampak secara negatif. Investasi seperti saham perusahaan menjadi sorotan utama. Tanpa adanya ekspektasi perkembangan yang memadai dari perusahaan yang diinvestasikan, investor-investor akan menarik kembali investasi mereka untuk menghindari penurunan yang berlebihan. Dalam kasus resesi global, investasi kita di perusahaan luar negeri pun akan ikut terdampak.
Baca Juga: Siklus Ekonomi dalam Berinvestasi, Faktor, Penyebab, dan Strategi Menghadapinya
Strategi Mengantisipasi Dampak Negatif Resesi
Dampak negatif resesi tidak akan dapat dihindari ketika resesi melanda. Meski begitu, kita bisa mengurangi dampak negatif tersebut dengan mengambil langkah-langkah antisipasi resesi. Berikut cara-cara yang bisa mengurangi dampak resesi dalam pengelolaan keuangan sebelum resesi datang:
1. Meningkatkan Simpanan Dana Darurat
Simpanan dana darurat yang dapat diandalkan menjadi saran bagi kita untuk melalui salah satu dampak terburuk dari resesi, yaitu ancaman terhadap pendapatan/pekerjaan. Dengan menyimpan dana dari sekarang untuk digunakan pada masa darurat, kita dapat masih melanjutkan kehidupan kita sambil mencari jalan baru untuk mengatasi dampak buruk tersebut. Jika kita sudah mempunyai dana darurat, ada baiknya kita memperpanjang perencanaan dana darurat kita. Misal, jika simpanan dana darurat kita sekarang dapat mencukupi untuk 4-5 bulan hidup, mungkin ada baiknya diperpanjang menjadi 8-9 bulan hidup.
2. Melunasi Kewajiban Hutang Secepatnya
Jika kita mempunyai kewajiban untuk membayar hutang, ada baiknya kita melunaskan kewajiban tersebut secepatnya dalam mengantisipasi resesi. Dengan melunaskan hutang kita lebih awal sebelum resesi, kita akan meringankan beban kehidupan kita ketika resesi menyebabkan dana kehidupan yang lebih tinggi.
3. Meningkatkan Pendapatan Saat Ini
Selain dari meringankan beban dan menyiapkan dana, kita juga dapat mempersiapkan diri dari dampak negatif resesi dengan meningkatkan pendapatan kita sekarang. Dengan menambah pendapatan di masa kini, kita dapat mempunyai lebih banyak dana untuk mempersiapkan dana darurat ataupun pelunasan hutang. Pendapatan tambahan ini tidak selalu bersifat permanen, namun dapat diambil dari kesempatan-kesempatan yang ada, seperti kesempatan menjual hasil produksi rumahan.
4. Mengubah Strategi Investasi
Dari sisi investasi, kita perlu mempersiapkan investasi kita agar dapat tahan banting. Hal ini berarti strategi investasi kita perlu lebih mengutamakan keamanan daripada keuntungan. Investasi seperti emas dan obligasi menjadi relatif lebih aman dan stabil pada saat resesi. Ada pula jika diperlukan menarik dana dari investasi guna untuk membantu kehidupan sehari-hari atau menunggu keadaan investasi yang lebih baik.
Baca Juga: Investasi Saat Resesi, Aman atau Tidak?
Sekian pembahasan kita seputar kemungkinan resesi global dari perang dagang AS-Cina dan cara-cara mengantisipasi dampak negatifnya. Tetaplah waspada akan perkembangan-perkembangan ekonomi dunia agar kita bisa menyiapkan strategi pengelolaan keuangan dengan tepat. Semoga kita semua dapat menjadi pengelola keuangan yang cermat agar selamat dari risiko-risiko di masa depan.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan atau topik keuangan lainnya, segera login ke Daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Berikan Komentar