28 April 2023
Dirilis
Penulis
Achmad Fauzan Alfansuri
Sarkopenia adalah kondisi yang ditandai dengan kehilangan massa otot dan kekuatan tubuh, dan biasanya terjadi seiring bertambahnya usia. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan seseorang dengan berbagai cara dan dapat meningkatkan risiko terjadinya jatuh, patah tulang, dan penyakit kronis.
Meskipun sarkopenia lebih umum terjadi pada orang yang lebih tua, faktor gaya hidup, kekurangan nutrisi, dan riwayat kesehatan juga dapat memengaruhi risiko seseorang mengalami kondisi ini.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang sarkopenia, penyebabnya, dan cara-cara agar Anda dapat mencegah atau mengurangi risiko kondisi ini terjadi.
Penyebab Sarkopenia
Sarkopenia terjadi karena beberapa penyebab utama, di antaranya:
1. Proses penuaan
Penurunan massa otot adalah proses alami yang terjadi pada tubuh saat kita menua. Pada usia sekitar 30 tahun, tubuh kita mulai kehilangan massa otot secara perlahan-lahan, dan proses ini akan berlanjut seiring bertambahnya usia.
2. Kurangnya aktivitas fisik
Orang yang jarang berolahraga, cenderung memiliki risiko lebih besar untuk mengalami sarkopenia. Aktivitas fisik membantu merangsang pertumbuhan otot dan menjaga kesehatan otot yang ada.
3. Kekurangan nutrisi
Kekurangan asupan nutrisi, terutama protein, dapat menyebabkan penurunan massa otot. Protein merupakan bahan bangunan utama bagi otot, sehingga kekurangan protein dapat menghambat pertumbuhan dan perbaikan otot.
4. Penyakit kronis
Beberapa penyakit kronis, seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung, dapat mempercepat terjadinya sarkopenia. Hal ini mungkin terjadi karena penyakit kronis dapat memengaruhi metabolisme tubuh secara umum, termasuk metabolisme otot.
5. Faktor hormonal
Perubahan hormon terkait dengan usia, seperti penurunan kadar testosteron dan hormon pertumbuhan, dapat mempercepat terjadinya sarkopenia. Hormon ini berperan penting dalam pertumbuhan dan perbaikan otot.
6. Obesitas
Meskipun obesitas ditandai dengan kelebihan lemak tubuh, orang yang mengalami obesitas juga dapat mengalami sarkopenia karena lemak dapat mengganggu metabolisme otot.
7. Genetika
Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap sarkopenia karena faktor genetik yang memengaruhi pertumbuhan dan pengembangan otot.
8. Penggunaan obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan, seperti kortikosteroid dan obat-obatan kemoterapi, dapat mempercepat terjadinya sarkopenia. Hal ini mungkin terjadi karena obat-obatan tersebut memengaruhi metabolisme tubuh secara umum, termasuk metabolisme otot.
Pencegahan Sarkopenia
Meskipun sarkopenia adalah kondisi yang tidak dapat dihindari sepenuhnya karena merupakan bagian dari proses penuaan, namun ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya sarkopenia, antara lain:
1. Meningkatkan asupan protein
Konsumsi makanan yang kaya akan protein, seperti daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan, dapat membantu memperbaiki dan mempertahankan massa otot.
2. Berolahraga secara teratur
Olahraga secara teratur dapat membantu merangsang pertumbuhan otot dan mempertahankan kekuatan otot. Kegiatan olahraga yang direkomendasikan untuk mencegah sarkopenia meliputi latihan kekuatan (resistance training) dan latihan kardiovaskular (cardiovascular exercise).
3. Meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari
Selain berolahraga secara teratur, meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari seperti berjalan kaki, naik tangga, dan membersihkan rumah juga dapat Anda lakukan untuk membantu mempertahankan kekuatan otot.
Baca Juga: Ide Kegiatan Sosial di Lingungan Rumah
4. Menghindari gaya hidup tidak sehat
Kebiasaan merokok, minum alkohol secara berlebihan, dan kurang tidur dapat mempercepat terjadinya sarkopenia. Menghindari gaya hidup tidak sehat dapat membantu menjaga kesehatan otot dan mencegah terjadinya sarkopenia.
5. Menjaga berat badan yang sehat
Obesitas dapat memengaruhi metabolisme otot dan meningkatkan risiko terjadinya sarkopenia. Menjaga berat badan yang sehat dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur dapat membantu mencegah terjadinya sarkopenia.
Baca Juga: Cara Mudah Turunkan Berat Badan
6. Mengonsumsi suplemen
Beberapa suplemen, seperti vitamin D dan kalsium, dapat membantu memperkuat dan mempertahankan massa otot. Namun, sebelum mengonsumsi suplemen, sebaiknya Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.
7. Memeriksakan kesehatan secara rutin
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi dini adanya kondisi medis yang dapat mempercepat terjadinya sarkopenia, sehingga dapat segera ditangani dengan tepat.
Mencegah terjadinya sarkopenia membutuhkan usaha yang konsisten dan berkelanjutan. Dengan menjalani gaya hidup yang sehat dan berolahraga secara teratur, seseorang dapat memperlambat atau bahkan mencegah terjadinya sarkopenia.
Apabila Anda khawatir mengalami sarkopenia atau ingin mengetahui lebih lanjut tentang cara mencegahnya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter atau ahli di Tanya Ahli. Selain itu, Anda dapat mendaftarkan diri di Daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips kesehatan lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Rifani Eveline
08 Desember 2023
Artikel Anda sungguh luar biasa! Saya merasa lebih cerdas setelah membacanya.
Balas
.0
Ardhan Ashary Nasution
20 Oktober 2023
Keren informasi nya 👍👍
Balas
.0
Neneh Iriani
28 April 2023
Trimakasih infonya
Balas
.0
Neneh Iriani
28 April 2023
Trimakasih infonya
Balas
.0
Neneh Iriani
28 April 2023
Trimakasih infonya
Balas
.0