Dirilis

25 September 2022

Penulis

dr. Sanny Yanisyah

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang erat kaitannya dengan berbagai penyakit, seperti kanker dan penyakit pada organ manusia, seperti jantung dan paru-paru. Rokok merupakan tembakau yang telah diolah kering dan dibungkus dengan kertas. Rokok mengandung sekitar 7.000 bahan kimia dan banyak diantaranya beracun bagi tubuh manusia.

Di sisi lain, akhir-akhir ini muncul rokok elektronik atau yang dikenal luas dengan nama vape dan menjadi tren di tengah masyarakat. Data di Amerika Serikat pada tahun 2015 menunjukkan penggunaan vape meningkat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Berbagai Jenis Rokok dan Mengapa Anda Harus Menghindarinya

Vape semakin harinya semakin disukai, terutama di kelompok umur usia dewasa muda. Banyak yang beranggapan bahwa vape lebih aman dikonsumsi dibandingkan dengan rokok tembakau yang memiliki kandugan bahan kimia yang sangat banyak. Namun banyak juga pihak yang menganggap vape lebih bahaya dibandingkan rokok tembakau karena masih belum banyak penelitian mengenai bahaya dari penggunaan vape tersebut. Hingga kini pro dan kontra terkait vape dan rokok tembakau masih terus menjadi perdebatan.

Vape terdiri dari alat yang didalamnya memiliki sebuah elemen pemanas yang yang dapat menguapkan cairan atau liquid yang dimasukkan kedalam cartridge. Hasil dari pemanasan cairan di dalam tabung akan mengubahnya menjadi uap. Berbeda dari rokok tembakau, vape tidak memiliki kandungan tembakau. Hal ini yang selalu mendasari orang-orang menganggap vape lebih aman. Padahal sebenarnya kandungan non tembakau tidak menjamin vape aman untuk dikonsumsi.

Vape tidak mengandung tembakau dan tidak memerlukan pembakaran untuk dikonsumsi sehingga vape tidak memiliki kandungan tar dan karbon monoksida. Namun, pada dasarnya vape tetap memiliki zat kimia yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. 

Berbagai penelitian telah dilakukan dan menemukan kandungan zat beracun dalam vape walaupun kadarnnya lebih rendah daripada rokok biasa, tetapi jumlah zat tersebut tidak berkurang secara signifikan dibandingkan dengan rokok tembakau.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa rokok elektrik atau vape tidak aman untuk digunakan oleh masyarakat. Penggunaan vape terbilang baru, dan masih membutuhkan penelitian efek jangka panjang untuk melihat dampak yang ditimbulkan oleh vape tersebut. Berbagai bahan kimia yang ditemukan dalam komposisi vape dan dapat mengganggu kesehatan antara lain.

 

Nikotin

Nikotin merupakan zat yang adiktif dan beracun, yang dapat mengganggu aliran darah manusia. Nikotin dapat memacu adrenalin dan meningkatkan detak jantung yang dampaknya meningkatkan resiko serangan jantung. Sama halnya dengan rokok tembakau, vape juga memiliki kandungan nikotin di dalamnya. Kandungan nikotin dalam vape sendiri bervariasi tergantung dari produk. Bahkan banyak pengguna vape menghirup lebih banyak nikotin karena penggunaan vape yang lebih mudah dibandingkan dengan rokok biasa.

 

Propilen Glikol

Zat lain yang dimiliki vape yaitu propilen glikol (PG), merupakan zat yang dapat menghasilkan kabut dari penggunaannya. Pada tingkatan tertentu, kabut yang dihasilkan dapat menimbulkan gejala - gejala yang merugikan, seperti iritasi di bagian mata, hidung, tenggorokan, hingga paru-paru. Gejala lain yang dapat timbul seperti sakit kepala, mual, dan mengganggu fungsi dari organ hati, ginjal, serta sistem saraf.

 

Formalin

Formalin merupakan senyawa yang biasanya digunakan dalam produksi kayu lapis, papan serat, dan papan artikel. Formalin sudah dikenal sebagai zat karsinogenik atau penyebab kanker, dan dapat terbentuk ketika cairan vape yang dihasilkan terlalu panas. Efek samping dari formalin yaitu menigkatkan resiko terkena kanker, merusak sistem pernapasan, pencernaan, dan juga kulit.

 

Bahan kimia perasa

Vape dikenal memiliki berbagai rasa yang sangat disenangi oleh penggunanya. Namun ternyata dari bahan perasa ini memiliki kandungan zat diasetil yang berbahaya dan dapat menyebabkan penyakit paru kronis.

Baca Juga: Sering Kumpul Bersama Perokok, Hati-Hati Bahaya Asap Rokok

Sehingga saat ini tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa vape lebih aman digunakan dibandingkan dengan rokok tembakau biasa. Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara tegas telah memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat di dunia, baik itu kelompok umur anak-anak, remaja, dan orang dewasa terkait dampak negatif terkait penggunaan rokok elektronik atau vape. Oleh karena itu vape maupun rokok tembakau memiliki dampak bahaya yang sama bagi kesehatan dan tidak boleh diabaikan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait informasi kesehatan atau ingin berkonsultasi mengenai masalah kesehatan lainnya? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk berkonsultasi dan mendapatkan jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

4 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Alvin Hartanto

Ahli Gizi

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS