Dirilis

03 Desember 2018

Penulis

Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera

Seringkali seseorang yang mengalami gangguan obsesif kompulsif (OCD) tidak sadar jika mereka mengalami gangguan tersebut, hingga saat mereka dihadapkan pada satu kondisi yang memicu munculnya suatu pikiran yang tidak masuk akal dan memunculkan perilaku berulang yang tidak terkendali.

Termasuk terhadap para pekerja. Dikarenakan stres dalam mengerjakan pekerjaan yang sulit dihindari, dapat memicu perilaku OCD dalam diri seseorang.

Seperti apakah bentuk stress release yang dilakukan? Kadang berbeda-beda pada setiap orang dan tergantung pada level kecemasannya.

Tanda-Tanda OCD
Kenali tanda-tanda OCD di bawah ini. Setelah itu, cari tahu apakah Anda punya kecenderungan salah satu di antaranya? Kemudian, cari tahu lagi apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya, agar tidak mengganggu pekerjaan.  

1. Kebiasaan menggigit kuku
Walau sering disebut sebagai suatu kebiasaan (buruk), namun aktivitas menggigit kuku atau yang dikenal juga dengan sebutan onychophagia, secara tidak sadar ternyata muncul sebagai salah satu gejala stres.

Adanya keinginan sangat besar untuk menggigit kuku, diindikasikan sebagai salah satu cara penyaluran stres (instant relief) yang mudah dan cepat.

Dalam kasus yang lebih ekstrem, seseorang dapat menggigit dan mencungkil kukunya hingga habis, bahkan hingga bagian-bagian kulit sekitar kuku sampai berdarah.

2. Mencabut rambut tubuh
Trichotillomania adalah sebutan bagi kebiasaan mencabut rambut di tubuh Anda. Mulai dari rambut di kepala, rambut alis dan bagian tubuh lain hingga di bagian intim.

Seseorang dengan gangguan ini merasakan ada keinginan sangat besar untuk mencabut rambut di tubuhnya, misalnya membayangkan ada rasa gatal yang sangat kuat dan akan hilang saat mencabut rambut, padahal sebenarnya kondisi rambut dan kulit kepalanya baik-baik saja.

Namun kondisi ini seringkali dikaitkan dengan perasaan cemas yang menggerakkan pikiran bawah sadar untuk mencari sebuah bentuk pelepasan stres.

Orang dengan gangguan ini seringkali menutup diri dari lingkungan sekitarnya, karena malu akan penampilan seperti rambut yang botak sebagian, alis yang habis tercabut dan lain sebagainya.

3. Tidak berhenti mencuci tangan
Anda merasa kuman di mana-mana, yang membuat Anda selalu ingin mencuci tangan setiap menyentuh apapun.

Ketakutan yang tidak beralasan membuat Anda merasa khawatir terjangkit penyakit dan terkontaminasi kuman sehingga ada keinginan kuat untuk selalu mencuci tangan agar tetap bersih.

Pada kasus ekstrem, seseorang dengan kecenderungan ini menghindari bersalaman dengan orang lain karena merasa dapat tertular penyakit.

4. Perfeksionis
Seringkali, kebutuhan menjadi perfeksionis membuat Anda melakukan hal-hal yang lebih dari batas kewajaran. Misalnya dalam pekerjaan, Anda merasakan ada 'keharusan' untuk memeriksa pekerjaan berulang-ulang lebih daripada yang seharusnya. Dalam bayangan Anda, mungkin ada kesalahan yang terlewatkan, sehingga memeriksa 1-2 kali saja kurang rasanya.

Jika perasaan cemas tersebut tidak juga mereda, bahkan setelah Anda berkali-kali memeriksa pekerjaan Anda, mungkin masalah sebenarnya ada dalam pikiran Anda semata.

5. Menata meja kantor setiap saat
Anda menyukai keteraturan hingga merasa diri perfeksionis, itu bukanlah sebuah gangguan. Namun jika Anda merasa adanya perasaan cemas atau tidak tenang jika benda-benda di sekitar Anda tidak berada di 'tempat yang semestinya', bisa jadi Anda punya gangguan OCD.

6. Suka menghitung atau menyebutkan suatu kalimat berulang-ulang
Saat melangkah, Anda suka menghitung pola dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya Anda menghitung langkah Anda sampai angka tertentu atau menghitung jumlah anak tangga, atau menyebutkan suatu kalimat berulang-ulang dan merasa tenang saat melakukan hal tersebut.

7. Memeriksa barang
Anda punya kebiasaan memeriksa ulang apakah pintu sudah terkunci atau belum, atau memeriksa apakah ada barang ketinggalan hingga berkali-kali?

Waspada dan berjaga-jaga itu perlu, namun jika disertai dengan kecemasan berlebihan saat tidak melakukannya maka mungkin Anda punya kecenderungan obsesif.  

8. Terlalu bersih
Masih berhubungan dengan bakteri dan penularan penyakit, serta kecemasan berlebih, salah satu tanda OCD juga adalah kecenderungan untuk membersihkan segala sesuatu secara berlebihan.

Mungkin secara tidak sadar Anda suka menggosok meja karena merasa kurang bersih, mencuci piring berkali-kali, mencuci baju berlebihan dan lain sebagainya.  

9. Kecemasan berlebihan
Anda merasa perlu menanyakan suatu hal tertentu, hanya untuk merasa yakin sesuatu yang sebenarnya Anda juga sudah mengetahuinya.

Namun kebutuhan untuk merasa yakin lewat orang lain adalah hal yang penting dan dapat membantu mengurangi kecemasan Anda, walau sementara.

10. Menghindari suatu lokasi atau tempat, karena pikiran tidak beralasan
Anda mungkin punya trauma tertentu atau pikiran berlebihan sehingga menghindari bepergian menggunakan pesawat. Bayangan-bayangan seram kerap menghantui Anda sehingga muncul kecemasan saat berada di keramaian.

Jika Anda punya kecemasan berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sosial atau membuat kehidupan Anda sulit berfungsi normal, maka saatnya mendapatkan bantuan.


Ya, dari poin-poin di atas, bisa Anda bayangkan jika OCD dalam level tertentu dapat menghambat kualitas hidup termasuk performa dalam pekerjaan. Seseorang dengan kecenderungan merasa mudah terkontaminasi bakteri, mungkin akan sulit gaul dengan orang lain atau mudah membuat orang lain tersinggung. Atau kecenderungan memeriksa pekerjaan berulang-ulang membuat tingkat kecemasan jadi lebih tinggi membuat Anda merasa tidak bahagia dalam pekerjaan.

Jika merasa ada poin di atas yang menggambarkan kondisi sehari-hari Anda saat ini, jangan ragu untuk meminta bantuan ahlinya yaitu konsultasi dengan psikolog. Selain mendapatkan konsultasi psikologi (mungkin juga akan ke tahap pengobatan dan terapi), pastikan Anda beristirahat yang cukup, makan makanan bergizi dan olah raga rutin. Hal sederhana di atas dipercaya mampu membuat Anda relaks dan mengurangi stres dan kecemasan yang berujung pada keinginan obsesif kompulsif. Jika merasa perlu hal lain yang harus dilakukan adalah Anda dapat memberitahu atasan atau rekan kerja akan kondisi/gangguan ini tanpa perlu merasa malu agar mereka dapat membantu Anda mengatasinya dalam lingkup pekerjaan.

Baca juga: Rasa Cemas Dapat Menggangu Kerja Anda

Sumber:

Tim Riset Daya Sehat Sejahtera

Sumber foto: shutterstock

Penilaian :

5.0

1 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS