13 April 2018
Dirilis
Penulis
Tim Riset Daya Sehat Sejahtera
Setiap orang pasti pernah marah, kesal, atau kecewa, tidak terkecuali Anda. Perasaan-perasaan tersebut merupakan hal yang normal terjadi pada setiap orang dan harus disalurkan dengan wajar supaya tidak menjadi beban psikologis pada diri sendiri.
Permasalahannya adalah banyak orang yang secara sadar atau tidak sadar, sulit memaafkan dan memilih memendamnya. Bahkan tidak jarang orang yang memilih untuk membalas dendam demi melampiaskan kemarahan atau kekecewaannya tersebut. Tapi, tahukah Anda bahwa menyimpan dendam dapat mempengaruhi fungsi otak dan kesehatan mental yang akhirnya juga berdampak terhadap kesehatan fisik?
Menurut Karel Mark, memaafkan artinya suatu tindakan pelepasan emosi pikiran negatif ke positif. Tindakan itu dilakukan dalam keadaan sadar maupun bawah sadar. Memaafkan artinya menerima kondisi yang telah terjadi dengan tidak membuat beban pada diri sendiri, keluarga, karir, maupun hubungan personal. Memaafkan bertujuan agar tekanan psikologis dapat dilepaskan. Berdasarkan pengalaman Ryan Howes PhD, ABP, diperoleh bahwa banyak orang yang telah berusaha untuk memaafkan, namun dalam prosesnya seringkali gagal. Memaafkan bukanlah hal yang mudah dilakukan, apalagi terkait beban masa lalu yang sangat berat.
Memaafkan (Forgiveness Therapy) dapat menjadi terapi psikologis apabila dilakukan dengan efektif. Berikut empat elemen yang harus dilakukan saat memaafkan, antara lain:
1. Ekspresikan perasaan atau emosi
Ekspresikan perasaan kecewa dengan cara Anda. Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk melakukannya, bisa dengan berteriak, menangis, menulis, ataupun membicarakan secara langsung dengan orang yang bersangkutan.
2. Pahami penyebab
Cari penyebab emosi tersebut supaya Anda dapat mengantisipasi hal yang sama terjadi. Anda dapat mengungkapkan penyebab tersebut kepada orang yang bersangkutan atau orang terdekat Anda.
3. Bangun kembali rasa aman
Saat Anda memaafkan, Anda perlu membangun rasa aman bahwa hal yang sama tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang. Beberapa orang sulit melakukannya karena trauma masa lalu yang sangat mendalam sehingga ketakutan akan hal yang sama datang kembali. Maka perlu adanya rasionalisasi bahwa Anda tidak pernah benar-benar aman 100% dari hal-hal yang tidak diinginkan, kuncinya hanya ikhlas.
4. Mulai lembaran baru
Elemen terakhir adalah yang paling sulit dilakukan yaitu memulai lembaran baru. Memulai lembaran baru berarti Anda tidak lagi mengungkit apa yang terjadi di masa lampau ke masa sekarang dan masa depan. Biarkan diri Anda menjalani kehidupan baru dan melepas beban negatif tersebut.
Memaafkan memang hal yang sulit dilakukan, tapi bukan berarti tidak mampu dilakukan. Setelah memahami empat elemen ini, diharapkan Anda dapat lebih memaafkan supaya hidup Anda lebih bahagia.
Permasalahannya adalah banyak orang yang secara sadar atau tidak sadar, sulit memaafkan dan memilih memendamnya. Bahkan tidak jarang orang yang memilih untuk membalas dendam demi melampiaskan kemarahan atau kekecewaannya tersebut. Tapi, tahukah Anda bahwa menyimpan dendam dapat mempengaruhi fungsi otak dan kesehatan mental yang akhirnya juga berdampak terhadap kesehatan fisik?
Menurut Karel Mark, memaafkan artinya suatu tindakan pelepasan emosi pikiran negatif ke positif. Tindakan itu dilakukan dalam keadaan sadar maupun bawah sadar. Memaafkan artinya menerima kondisi yang telah terjadi dengan tidak membuat beban pada diri sendiri, keluarga, karir, maupun hubungan personal. Memaafkan bertujuan agar tekanan psikologis dapat dilepaskan. Berdasarkan pengalaman Ryan Howes PhD, ABP, diperoleh bahwa banyak orang yang telah berusaha untuk memaafkan, namun dalam prosesnya seringkali gagal. Memaafkan bukanlah hal yang mudah dilakukan, apalagi terkait beban masa lalu yang sangat berat.
Memaafkan (Forgiveness Therapy) dapat menjadi terapi psikologis apabila dilakukan dengan efektif. Berikut empat elemen yang harus dilakukan saat memaafkan, antara lain:
1. Ekspresikan perasaan atau emosi
Ekspresikan perasaan kecewa dengan cara Anda. Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk melakukannya, bisa dengan berteriak, menangis, menulis, ataupun membicarakan secara langsung dengan orang yang bersangkutan.
2. Pahami penyebab
Cari penyebab emosi tersebut supaya Anda dapat mengantisipasi hal yang sama terjadi. Anda dapat mengungkapkan penyebab tersebut kepada orang yang bersangkutan atau orang terdekat Anda.
3. Bangun kembali rasa aman
Saat Anda memaafkan, Anda perlu membangun rasa aman bahwa hal yang sama tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang. Beberapa orang sulit melakukannya karena trauma masa lalu yang sangat mendalam sehingga ketakutan akan hal yang sama datang kembali. Maka perlu adanya rasionalisasi bahwa Anda tidak pernah benar-benar aman 100% dari hal-hal yang tidak diinginkan, kuncinya hanya ikhlas.
4. Mulai lembaran baru
Elemen terakhir adalah yang paling sulit dilakukan yaitu memulai lembaran baru. Memulai lembaran baru berarti Anda tidak lagi mengungkit apa yang terjadi di masa lampau ke masa sekarang dan masa depan. Biarkan diri Anda menjalani kehidupan baru dan melepas beban negatif tersebut.
Memaafkan memang hal yang sulit dilakukan, tapi bukan berarti tidak mampu dilakukan. Setelah memahami empat elemen ini, diharapkan Anda dapat lebih memaafkan supaya hidup Anda lebih bahagia.
Sumber:
Tim Riset Daya Sehat Sejahtera
Regina Waisimon
16 April 2018
kereeennnn....apalai buat yang susah move-on silahkan dicoba tips diatas :)
Balas
.1