17 Juli 2018
Dirilis
Penulis
Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera
Marah merupakan emosi yang normal. Semua orang pasti pernah merasakannya. Emosi ini punya dampak positif, tapi sebaliknya, juga punya dampak negatif. Apalagi jika dilakukan secara berlebihan, bisa membuat rasa tidak nyaman, sampai menimbulkan gangguan kesehatan.
Selain dampak-dampak buruk marah di atas, marah juga dapat berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, misalnya hubungan dengan pasangan, anak atau rekan kerja. Oleh karena itu, kelola emosi Anda dengan baik. Jika Anda merasa di luar kendali, maka lakukanlah kegiatan lain agar terhindar dari amarah, seperti jalan santai atau berolahraga.
Jika Anda butuh saran dari ahli, silakan konsultasikan masalah Anda kepada psikolog di Tanya Ahli.
Dampak Buruk Sering Marah
Berikut ini beberapa dampak buruk jika Anda terlalu sering marah:1. Meningkatkan Rasa Cemas dan Sulit Tidur
Dampak yang paling umum terjadi saat marah adalah rasa cemas. Rasa cemas tersebut disebabkan oleh tingginya kadar hormon kortisol dalam tubuh saat marah. Selain itu, perubahan tingkat hormon dalam tubuh juga dapat membuat Anda sulit tidur.2. Mengganggu Kinerja Jantung
Beberapa penelitian menyatakan, marah dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Penelitian menunjukkan, kemungkinan seorang pria pemarah terkena serangan penyakit jantung dan pembuluh darah, 3 kali lebih besar dibanding pria yang memiliki sifat lebih tenang. Jadi, dalam 2 jam setelah amarah meluap, kemungkinan serangan jantung jadi berlipat ganda.3. Meningkatkan Risiko Stroke
Jika Anda cenderung marah-marah, maka berhati-hatilah. Sebuah penelitian menunjukkan, ada risiko 3 kali lebih besar bagi pemarah untuk terserang stroke akibat penggumpalan darah ke otak atau pendarahan dalam otak, dalam kurun waktu 2 jam setelah ledakan amarah.4. Meningkatkan Risiko Masalah Pernapasan
Meskipun bukan perokok, tetapi bila sering marah, Anda bisa menyakiti paru-paru sendiri. Ilmuwan di Harvard University mempelajari 670 pria selama 8 tahun, untuk mengukur tingkat kemarahan dan menilai perubahan dalam fungsi paru-parunya. Hasilnya, peningkatan hormon stres yang terkait dengan perasaan marah dapat menciptakan peradangan di saluran udara.5. Meningkatkan Risiko Depresi
Marah berkaitan dengan depresi. Orang yang sering marah, dalam jangka panjang dapat berisiko mengalami depresi. Marah juga menyebabkan stres dan sulit tidur yang dapat membuat Anda lebih mungkin mengalami depresi.Selain dampak-dampak buruk marah di atas, marah juga dapat berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, misalnya hubungan dengan pasangan, anak atau rekan kerja. Oleh karena itu, kelola emosi Anda dengan baik. Jika Anda merasa di luar kendali, maka lakukanlah kegiatan lain agar terhindar dari amarah, seperti jalan santai atau berolahraga.
Jika Anda butuh saran dari ahli, silakan konsultasikan masalah Anda kepada psikolog di Tanya Ahli.
Sumber:
Tim Riset Daya Sehat Sejahtera
Berikan Komentar