05 Juni 2018
Dirilis
Penulis
Tim Penulis Daya Sehat Sejahtera
Puasa tentunya bukan sebuah kewajiban bagi anak. Namun tidak ada salahnya mengenalkan puasa pada anak sejak dini.
Mengenalkan dan mengajarkan anak tentang puasa mungkin memiliki kesulitan dan tantangan tersendiri. Sebelum mengajarkan anak berpuasa, ada baiknya Anda memberi tahu, apa itu puasa dan mengapa harus puasa. Dengan begitu, mungkin ia akan lebih bisa menerima dan menjalankan puasa bersama Anda.
- Jangan paksa anak untuk puasa penuh
Anda tak perlu memaksa anak untuk berpuasa penuh atau sesuai keinginan Anda. Ajarkan secara bertahap. Pada tahap awal, Anda bisa mengajarkan puasa selama 3-4 jam. Misalnya, jika biasa sarapan pukul 07.00, maka tunda sebentar menjadi pukul 09.00. Perlu diingat, mengajarkan puasa kepada anak, terutama balita, bukan berarti tidak boleh makan sama sekali selama sehari penuh, hanya saja menunda waktu makannya.
- Jadilah contoh untuk si Kecil
Seorang anak akan cenderung meniru perilaku orangtuanya. Oleh karena itu, Anda perlu menunjukkan sikap antusias saat menjalani puasa, dengan menjalani aktivitas seperti biasa, tidak mengeluh, dan tidak bermalas-malasan. Dengan demikian, anak akan termotivasi untuk berpuasa.
- Minta anak untuk berpuasa dari beberapa jenis makanan
Jika anak Anda memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman atau makanan tertentu, seperti coklat, permen, atau es krim, Anda dapat memintanya untuk menjauhkan diri dari makanan kesukaannya tersebut saat puasa. Anda juga dapat mengajarkan anak untuk berdoa dan bersyukur atas makanan yang dimakan hari ini, sehingga anak akan dapat lebih menghargai makanan.
- Hargai setiap usahanya
Bila seorang anak memiliki target waktu puasa tetapi belum tercapai, jangan mengejeknya. Anda perlu menghargai setiap usaha yang ia lakukan. Tetap berikan semangat dan bimbing anak untuk menjalankan puasa. Saat anak mencapai target waktu puasa atau bahkan bisa puasa sehari penuh, Anda juga dapat memberikannya pujian dan ‘hadiah’, misalnya berbuka dengan menu favoritnya. Hal tersebut dapat memacu semangat anak untuk berpuasa. Perlu diingat, ‘hadiah’ untuk si kecil sebaiknya bukan makanan atau minuman manis yang tinggi gula atau tinggi garam dan lemak.
- Lakukan hal serupa di tahun berikutnya
Mengajarkan anak untuk melakukan sesuatu menjadi kebiasaan memang harus perlahan-lahan. Anda dapat menerapkan cara yang sama di tahun-tahun berikutnya. Bila dirasa kuat, Anda dapat meningkatkan target waktu puasa, misalnya menjadi setengah hari. Namun tentunya sesuai dengan kemampuan dan tidak memaksa anak.
Selain itu, suasana yang menyenangkan juga diperlukan dalam mengajarkan anak berpuasa. Anda dapat membuat makanan berbuka puasa bersama anak, mengunjungi rumah saudara untuk buka puasa bersama, atau mendekorasi rumah menjelang Idul Fitri. Dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan, anak dapat lebih menikmati puasa.
Sumber:
Tim Riset Daya Sehat Sejahtera
Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Berikan Komentar