Dirilis

24 Oktober 2022

Penulis

Dian Wisnuwardhani

Mendapatkan promosi dalam pekerjaan tentunya merupakan suatu hal yang membahagiakan. Promosi dalam pekerjaan, atau yang sering dikenal dengan promosi jabatan, merupakan perpindahan yang dialami seorang karyawan ke posisi atau jabatan baru yang lebih tinggi secara lingkup pekerjaan, tanggung jawab, wewenang, hingga status yang diemban. Bertambahnya beban kewajiban yang harus dijalankan biasanya sejalan dengan bertambahnya imbalan yang akan didapatkan karyawan tersebut seperti kenaikan gaji serta bertambahnya fasilitas seperti mobil dan rumah dinas.

Selain itu, promosi jabatan juga tentunya menyediakan beberapa keuntungan seperti kesempatan bagi karyawan untuk memperdalam atau memperluas pengalaman kerja yang dimiliki, menambah penghasilan, hingga menambah koneksi baru yang tentunya akan semakin mendukung perkembangan dari karir yang sedang dirintis. Adanya promosi tersebut tentunya dapat membuat karyawan yang mendapatkannya merasa bahwa Ia dihargai, diperhatikan, dibutuhkan, serta diakui kemampuan yang dimilikinya oleh tempatnya bekerja.

Namun, dibalik banyaknya keuntungan yang bisa didapatkan dengan menerima promosi jabatan tersebut tentunya akan ada banyak hal lain yang perlu untuk dipikirkan dan dijadikan bahan pertimbangan bagi individu tersebut. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti kemampuan diri untuk mengerjakan pekerjaan dengan tanggung jawab yang lebih besar, adanya perpindahan tempat kerja karena tidak menutup kemungkinan bahwa promosi jabatan bisa terjadi bersamaan dengan mutasi ke wilayah lain yang menyebabkan harus mulai melakukan penyesuaian diri dilingkungan baru, serta kemungkinan berkurangnya motivasi, kepuasan, ataupun minat akan pekerjaan yang bisa disebabkan oleh workload, lingkungan, ataupun lingkup organisasi yang baru. Selain faktor yang terkait dengan diri sendiri. Bagi karyawan yang telah menikah tentunya juga perlu memikirkan dan berdiskusi lebih lanjut akan promosi jabatan tersebut bersama pasangan atau keluarganya karena ditemukan juga bahwa promosi jabatan bisa berdampak pada stabilitas pernikahan terutama jika dari pihak wanita yang mendapatkan promosi tersebut. 

Baca Juga: Tips Bila Gaji Istri Lebih Besar Dari Suami

Pihak yang mendapatkan promosi jabatan juga dapat menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam menerima promosi jabatan. Jika promosi jabatan didapatkan oleh pihak pria (suami) maka kebanyakan akan menerima hal tersebut sebagai hal yang positif dengan minimnya hal yang perlu dipertimbangkan. Namun, jika promosi jabatan didapatkan oleh pihak wanita (istri) maka akan lebih banyak hal yang perlu dipertimbangkan oleh pasangan suami istri tersebut. Ditemukan bahwa perceraian lebih banyak terjadi saat pihak wanita yang mendapatkan promosi jabatan jika dibandingkan pihak pria. Perceraian ini lebih banyak terjadi pada pasangan yang menganut pemahaman bahwa karir suami (pria) lebih diutamakan dibandingkan dengan pasangan yang menganut kesetaraan gender (gender-egalitarian). 

Hal ini disebabkan akan kemungkinan timbulnya perubahan tanggung jawab dalam mengurus tuntutan akan urusan rumah tangga, terutama bagi pasangan yang telah memiliki anak. Contoh mudahnya seperti pembagian membersihkan rumah, menyiapkan makanan, hingga urusan keperluan anak seperti antar jemput ke sekolah. Oleh karena itu, diperlukan giat ekstra dari pasangan untuk bisa sukses dalam karir dan tetap memiliki hubungan suami istri yang baik. 

Berikut cara yang bisa dilakukan untuk menjaga relasi di tengah padatnya tuntutan pekerjaan terutama setelah promosi jabatan:

 

•    Menjalin komunikasi yang baik

Komunikasi tentunya menjadi poin yang sering kali dibahas jika sedang membicarakan hubungan karena komunikasi yang baik dan lancar merupakan langkah awal untuk menjaga hubungan. Pastikan selama berkomunikasi kedua belah pihak bisa dengan nyaman menyampaikan apa yang sedang dirasakan dan dipikirkan, serta bisa jujur kepada pasangannya. Lalu, kedua belah pihak juga harus mau untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh pasangan, memperhatikan kebutuhan pasangan, serta tidak menghakimi apa yang disampaikan oleh pasangan. Jika terjalin komunikasi yang baik, maka pasangan akan lebih mudah melakukan berdiskusi untuk mengatasi permasalahan yang timbul ataupun akan timbul akibat promosi jabatan.

 

•    Pembagian peran yang imbang

Usahakan sebisa mungkin menyetarakan beban peran yang dijalankan oleh suami dan istri dalam suatu hubungan. Hal ini dikarenakan pasangan dengan pembagian peran yang setara (egalitarian role) ditemukan lebih puas akan hubungannya dibandingkan dengan peran tradisional yang lebih mengutamakan pihak pria (suami) untuk bekerja dan wanita hanya berada di rumah dan bertanggung jawab atas segala urusan rumah tangga. Ada baiknya jika dari kedua belah pihak untuk mau menurunkan ego dan menemui pasangannya di titik tengah untuk bisa mengambil keputusan terbaik akan pembagian peran dalam keluarga yang bisa menyenangkan kedua belah pihak dan tidak memberatkan salah satunya.

Baca Juga: Tips Cara Cerdas Membagi Uang Suami dan Istri

 

•    Menemui ahli dalam bidang hubungan

Couple counseling juga bisa menjadi opsi untuk menyelesaikan kebimbangan dalam hubungan. Konseling bukan hanya diperlukan bagi pasangan dengan hubungan yang sedang bermasalah. Tetapi pasangan dengan hubungan yang baik juga bisa pergi melakukan konseling bersama dengan tujuan untuk memperkuat hubungan yang telah dimiliki. 

Punya pertanyaan lebih lanjut tentang topik ini? Segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

8 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Arief Akbar

25 Oktober 2022

.

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS