Dirilis

28 Oktober 2024

Penulis

Andi Dala Nadhifa Asmarani

Pernikahan sering kali dikaitkan dengan cinta romantis yang dalam, penuh kasih sayang, dan hubungan emosional yang intens. Namun, tahukah Anda, di era modern ini muncul fenomena baru yang disebut Friendship Marriage. Fenomena ini sedang populer di negara Jepang. Menariknya, Friendship Marriage membangun pernikahan bukan dari perasaan cinta satu sama lain, melainkan atas dasar persahabatan. Pasangan yang terlibat  tetap menjalani kehidupan pernikahan, berbagi tanggung jawab, dan mendukung satu sama lain, namun tanpa aspek romantis yang biasanya diasosiasikan dengan pernikahan.

Mungkin Anda bertanya-bertanya apa yang membuat fenomena ini menarik? Adakah keuntungan dari menjalani Friendship Marriage? Apakah pernikahan tanpa cinta romantis bisa berhasil?  Jangan khawatir karena dalam artikel ini kita akan membahas jawaban dari pertanyaan tersebut. Jadi, bagi Anda yang penasaran, yuk simak artikel ini sampai akhir!

 

Mengapa Friendship Marriage Bisa Populer?


Di Jepang, Friendship Marriage kian menarik perhatian publik, terutama di kalangan generasi muda. Ada beberapa alasan mengapa fenomena ini semakin populer. Pertama, tekanan sosial dan budaya untuk menikah di usia tertentu sangat kuat di Jepang. Di satu sisi, banyak orang muda tidak ingin terburu-buru menikah karena cinta romantis yang belum pasti. Di sisi lain, mereka juga tidak ingin melanggar norma-norma sosial yang menuntut untuk segera menikah.

Faktor ekonomi juga berperan besar dalam popularitas Friendship Marriage. Generasi muda di Jepang menghadapi tantangan ekonomi yang berat, seperti biaya hidup yang tinggi, persaingan karier yang ketat, dan masalah kepemilikan rumah. Kondisi seperti itu membuat anak-anak muda di Jepang merasa bahwa pernikahan atas dasar persahabatan akan lebih stabil secara emosional dan lebih aman secara finansial. Ketimbang pernikahan yang didasarkan pada cinta romantis yang sering kali berfluktuasi karena adanya keterikatan emosional yang tinggi.

Selain itu, bagi beberapa individu, pernikahan semacam ini memberikan kebebasan untuk memenuhi kepentingan pribadi sambil tetap memenuhi ekspektasi sosial. Friendship Marriage muncul sebagai  pilihan yang rasional bagi yang ingin memiliki dukungan yang cukup dan kepraktisan dalam hidup, tanpa harus terlibat dalam dinamika emosional intens yang sering kali menyertai hubungan romantis. 

Baca Juga: Perjanjian Perkawinan, Yuk, Kenali Lebih Dalam

 

Pro dan Kontra Friendship Marriage

Salah satu keuntungan Friendship Marriage adalah kestabilan emosional yang baik di antara pasangan yang terlibat Persahabatan yang mendasari hubungan ini cenderung lebih stabil dan tahan lama dibandingkan cinta romantis yang bisa berubah seiring waktu. Ekspektasi terhadap pasangan juga bisa lebih realistis tanpa adanya tuntutan untuk memenuhi standar emosional yang tinggi. Kondisi ini juga memberikan ruang bagi pasangan untuk mengejar ambisi dan mimpi masing-masing.

Namun, Friendship Marriage juga tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah kebutuhan manusia akan afeksi dan kedekatan emosional. Jika hal ini tidak ditangani, perasaan kesepian bisa timbul dalam pernikahan. Selain itu, lingkungan luar mungkin mempertanyakan keabsahan hubungan ini, sehingga bisa menjadi beban mental dan emosional bagi pasangan yang menjalani Friendship Marriage.  

 

Apakah Friendship Marriage Bisa Bertahan? 


Kualitas komunikasi, komitmen, dan dukungan emosional adalah faktor kunci yang menentukan keberhasilan sebuah pernikahan, baik itu pernikahan romantis maupun non-romantis. Dalam Friendship Marriage, pasangan yang berhasil cenderung memiliki ikatan emosional yang kuat meskipun tidak ada perasaan cinta romantis. 

Persahabatan yang kuat sering kali menjadi landasan yang lebih stabil dibandingkan perasaan cinta yang bisa luntur seiring waktu. Namun, kita tetap perlu mengingat bahwa keberhasilan Friendship Marriage tergantung pada seberapa baik pasangan mampu mengelola harapan mereka dan memenuhi kebutuhan emosional satu sama lain dalam kerangka hubungan yang tidak biasa ini. 

Baca Juga: Tips Menjaga Hubungan Untuk Suami-istri yang Sudah Menikah Lama

Demikian penjelasan mengenai tren Friendship Marriage yang populer di Jepang. Secara keseluruhan, pernikahan seperti itu menawarkan hubungan yang stabil dan lebih rasional. Meskipun mungkin ada tantangan dalam hal kebutuhan afeksi dan ekspektasi sosial, hubungan ini bisa berhasil jika didasari dengan komunikasi yang baik, komitmen kuat, dan dukungan emosional. Pada akhirnya, keberhasilan sebuah pernikahan, baik itu romantis atau tidak, tergantung pada kemampuan pasangan untuk saling memahami dan beradaptasi dengan kebutuhan masing-masing secara jangka panjang. 

Jika Anda mempunyai permasalahan emosional yang ingin dikonsultasikan dengan psikolog, segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

6 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Lina Heriyanti

30 October 2024

Pernikahan persahabatan ini lah yang sebenarnya bagus dilakukan dikarenakan dari awal jalinan persahabatan la lama lama akan tumbuh rasa cinta yang sebenarnya untuk membangun rumah tangga yang panjang sampai tua, dikarenakan menjalaninya secara perlahan dalam suatu pernikahan dan dalam hidup bersama dalam rumah tangga yang dilandasi tanpa rasa cinta dan suka satu sama lain sewaktu menikah.

Balas

. 0

Katmi

30 October 2024

Informasi yang sangat bermanfaat

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi.

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS