22 April 2025
Dirilis
Penulis
Muthmainah Mufidah, M.Psi., Psikolog
Dalam kehidupan keluarga modern, menitipkan anak kepada orang tua atau mertua khususnya nenek dan kakek yang sudah lansia, sering kali menjadi pilihan yang diambil oleh para orang tua yang bekerja atau memiliki kesibukan lain. Selain faktor ekonomi dan kepercayaan, adanya hubungan emosional yang kuat antara nenek atau kakek dengan cucu juga menjadi alasan yang kuat. Namun, di balik itu, terdapat beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan secara matang. Menitipkan anak bukan hanya soal mencari pengasuh, tetapi juga menyangkut keselamatan, kesejahteraan, dan kesehatan fisik serta mental orang yang akan menjaga. Berikut ini beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan agar semuanya berjalan aman dan lancar.
1. Kondisi Kesehatan Fisik Nenek atau Kakek
Salah satu hal paling mendasar yang perlu dipertimbangkan sebelum menitipkan cucu kepada nenek atau kakek yang sudah lansia adalah kondisi kesehatan fisiknya. Usia lanjut sering kali membawa berbagai tantangan seperti berkurangnya kekuatan otot, gangguan keseimbangan, atau penyakit kronis seperti hipertensi, jantung, dan diabetes. Jika lansia memiliki keterbatasan fisik, mungkin akan sulit baginya untuk melakukan aktivitas pengasuhan seperti menggendong anak, mengejar balita yang aktif, atau menyiapkan makanan. Oleh karena itu,penting untuk memastikan bahwa nenek atau kakek dalam kondisi fisik yang cukup bugar untuk menjalani tanggung jawab tersebut agar tidak membuat lansia kelelahan atau bahkan menurunkan kondisi fisiknya.
2. Fungsi Kognitif dan Kesehatan Mental
Selain kesehatan fisik, kondisi mental dan fungsi kognitif lansia juga perlu diperhatikan. Pada usia lanjut, beberapa orang mulai mengalami penurunan daya ingat atau kesulitan berkonsentrasi yang bisa membahayakan keselamatan. Misalnya, jika lansia lupa mematikan kompor atau meninggalkan pintu terbuka, hal ini bisa menjadi risiko bagi anak yang dititipkan. Pastikan lansia memiliki kewaspadaan dan ingatan yang masih cukup baik untuk menjalankan tugas pengawasan.
3. Pola Pengasuhan
Meskipun nenek dan kakek dulunya pernah membesarkan anak-anak, pola asuh dan kebutuhan anak zaman sekarang bisa sangat berbeda. Beberapa nenek atau kakek mungkin masih memegang prinsip pengasuhan lama yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan ilmu parenting modern. Oleh Karena itu, penting untuk melihat apakah orangtua atau mertua kita terbuka terhadap informasi baru dan siap untuk beradaptasi dengan cara pengasuhan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan orangtua dari anak yang dititipkan. Menjadi kunci untuk berdiskusi terlebih dahulu untuk menyamakan nilai-nilai, peraturan, dan pola pengasuhan yang ingin diterapkan. Diskusikan ekspektasi kedua belah pihak, termasuk aturan-aturan kecil terkait makanan, screen time, atau waktu tidur anak, agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari. Komunikasi yang baik akan menciptakan suasana saling percaya dan nyaman.
4. Kondisi dan Lingkungan Rumah
Lingkungan tempat anak dititipkan tentunya juga perlu dalam keadaan aman dan nyaman untuk aktivitas anak-anak maupun untuk lansia tersebut. Jika dititipkan di rumah nenek atau kakek, penting mengingat bahwa mungkin saja rumah tidak dirancang khusus untuk kebutuhan anak kecil, terutama jika sudah lama tidak ada anak-anak yang tinggal di sana. Misalnya, rumah bisa jadi dipenuhi dengan perabotan berat, meja berkaca, sudut-sudut tajam, atau barang-barang pecah belah yang mudah dijangkau. Hal-hal ini tentu berisiko bagi anak, khususnya balita yang aktif bergerak dan suka menjelajah. Jika tetap di rumah anak, pastikan bahwa nenek atau kakek familiar dengan tata letak dan tempat berbagai peralatan yang dibutuhkan untuk membuat nyaman anak maupun lansia tersebut. Selain itu, perhatikan juga kondisi lingkungan sekitar rumah, apakah aman dan tidak terlalu ramai atau bising untuk kenyamanan bersama.
5. Aktivitas Harian dan Penghargaan
Lakukan komunikasi yang terbuka dan jujur dengan lansia. Pastikan beliau tidak merasa terpaksa atau terbebani, karena jika ada perasaan tidak nyaman, hal ini bisa berdampak pada hubungan keluarga kedepannya maupun kualitas pengasuhan. Pastikan nenek atau kakek tetap bisa menjalani aktivitas hariannya dengan baik, terutama jika memang terbiasa memiliki kesibukan lain yang juga bermanfaat bagi pengembangan diri lansia. Penting untuk memastikan lansia merasa senang dan bangga bisa membantu merawat dan menghabiskan waktu bersama cucunya. Pastikan ada penghargaan dan apresiasi atas peran yang dijalankan, dan beri ruang bagi beliau untuk tetap menjalani kehidupan sosial atau aktivitas pribadinya.
6. Durasi dan Frekuensi Penitipan
Pertimbangkan durasi dan frekuensi penitipan dengan cermat. Jika anak hanya dititipkan sesekali untuk beberapa jam, bisa menjadi tidak terlalu berat. Namun, jika penitipan dilakukan setiap hari dalam waktu lama, terlebih jika mengharuskan anak menginap, maka ini bisa menjadi tanggung jawab yang melelahkan. Lansia membutuhkan cukup waktu untuk istirahat dan menjaga kesehatannya dengan maksimal.
7. Bantuan Tambahan
Idealnya, nenek atau kakek tidak menjalani peran pengasuhan ini sendirian, terutama jika cucu yang dititipkan masih kecil atau sangat aktif. Pertimbangkan apakah ada anggota keluarga lain yang bisa membantu, atau apakah memungkinkan untuk mempekerjakan bantuan tambahan seperti pengasuh anak. Kehadiran bantuan bisa mengurangi potensi kelelahan lansia dan memastikan anak tetap dalam pengawasan yang baik. Hal ini juga penting sebagai langkah antisipasi jika terjadi kondisi darurat atau perubahan tertentu dari nenek atau kakek.
Menitipkan cucu kepada nenek dan atau kakek yang sudah lansia bisa menjadi solusi yang hangat dan penuh kasih, asalkan dilakukan dengan pertimbangan yang bijak. Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, kita tidak hanya menjaga anak tetap aman dan bahagia, tetapi juga memastikan bahwa peran pengasuhan tidak menjadi beban bagi orang yang kita cintai. Pada akhirnya, harmoni dalam keluarga akan lebih mudah terjaga ketika semua pihak merasa dihargai dan saling mendukung.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah psikologi lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Berikan Komentar