Dirilis

06 Agustus 2023

Penulis

Afifah Ika Kurniawati

Ada 251 anak berusia 6-12 tahun menjadi korban kekerasan di sekolah di Indonesia, dari bulan Januari-April 2023. Data tersebut berdasarkan Biro Data dan Informasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Maka wajar saja jika bullying menjadi salah satu permasalahan yang ditakutkan oleh setiap orang tua, mungkin termasuk Anda.

Belum lama ini, kita juga digemparkan oleh berita bullying oleh santri senior di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang berlanjut menjadi kasus pembakaran santri berusia 13 tahun. Selain itu, ada juga kasus siswa sekolah dasar berusia 11 tahun di Kabupaten Banyuwangi yang diduga bunuh diri karena bullying. Dari kedua kasus tersebut, dapat diketahui bahwa korban menjadi pihak yang paling dirugikan. Mengapa demikian? Karena terdapat dampak fisik dan sosial yang akan korban rasakan. Selain itu, terdapat dampak lainnya yang dapat memengaruhi masa depan korban. Lantas, apa saja dampak bullying? Yuk, simak informasi berikut untuk tahu lebih lanjut.

 

Definisi Bullying

Sebelum mengetahui dampaknya, Anda juga perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan bullying.

Berdasarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2021, bullying atau perundungan adalah perilaku tidak menyenangkan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok. Lebih lanjut, perilaku ini akan membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati, dan tertekan.

Bullying termasuk ke dalam perilaku yang membahayakan karena dapat dikatakan sebagai benih dari berbagai kekerasan. Contohnya, yaitu tawuran, intimidasi, pengeroyokan, pembunuhan, dan kekerasan lainnya. Ketika dewasa, pelaku berpotensi besar menjadi pelaku kriminal dan bermasalah dalam kehidupan sosialnya. Maka dari itu, kekerasan lain yang lebih parah dapat dicegah ketika bullying dapat ditekan.

Baca Juga: 7 Penyebab Bullying yang Perlu Anda Antisipasi

 

Bentuk Bullying

Lantas, apa saja bentuk bullying? Apakah hanya dari bentuk fisik saja? Jawabannya tidak lho Sahabat Daya. Secara ringkas, terdapat empat bentuk bullying. Perundungan dapat berupa fisik, verbal, sosial, serta cyberbullying.

Secara fisik, contoh bullying dapat berupa mencubit, menampar, mendorong, menendang, meninju, atau sebagainya. Bullying secara verbal umumnya berupa berteriak, membentak, memaki, bergosip, menghina, mencela, mempermalukan, dan lainnya. Pada bullying yang dilakukan dalam bentuk sosial, pelaku akan mengucilkan, mendiamkan, atau membeda-bedakan. Terakhir, cyber bullying yang dilakukan di dunia maya. Pelakunya akan memperolok di media sosial, memberikan pesan teror, menyebarkan kabar bohong, membuat akun palsu untuk merusak reputasi terhadap korban.

 

Risiko Bullying

Pada dasarnya, risiko bullying dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Dalam 24 jam, tindakan bullying dapat terjadi baik di dunia nyata maupun dunia maya. Meskipun demikian, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyebutkan bahwa bullying dapat terjadi di sekolah, rumah, tempat, anak melatih bakatnya, tempat ibadah, restoran, hingga dunia maya. Lebih lanjut, lingkungan sekolah yang dapat menjadi lokasi bullying, yaitu kelas, halaman, kamar kecil, perpustakaan, lorong, atau tempat sepi.

Lalu, bagaimana dengan korban dan pelakunya? Apakah ada ciri tertentu dari keduanya? Sebetulnya, bullying dapat dialami oleh siapa saja. Namun, anak yang menjadi korban biasanya mengarah pada kondisi anak yang ”berbeda” baik secara fisik maupun non fisik. Selain itu, anak yang cenderung sulit bersosialisasi dapat menjadi korbannya. Untuk pelakunya, mereka umumnya berfisik lebih dominan dibandingkan dengan teman seusianya, hanya peduli dengan keinginannya senidiri, tidak memiliki empati, memiliki perasaan iri, benci, atau marah, serta tidak baik dalam mengendalikan perasaannya .

 

Dampak Bullying

Berikut adalah dampak yang dialami oleh korban bullying.

 

•    Akademik

Dari sisi akademik, terdapat pengaruh besar yang akan dirasakan. Korban akan mengalami kesulitan konsentrasi dan kurang minat terhadap tugas maupun kegiatan sekolah. Akibatnya, korban akan menjadi lebih sering tidak masuk sekolah dan prestasinya menurun. Imbas terburuknya, korban dapat drop out dari sekolah.

 

•    Fisik


Dari pengaruhnya terhadap fisik, korban dapat mengalami berbagai keluhan meliputi mual, keluhan pusing, sakit perut, hingga kesulitan tidur. Selanjutnya, dampak fisik yang dialami korban dari bullying secara fisik, yaitu tampak lemah tak berdaya, luka-luka, hingga sakit berkelanjutan.

 

•    Sosial

Korban cenderung menarik atau mengasingkan diri sehingga punya sedikit teman. Mereka menarik diri karena merasa malu, trauma, takut, atau serba salah. Karena sering diejek atau ditertawakan, kepercayaan diri (self-esteem) pada korban menjadi merosot. Selanjutnya, korban mengalami ketakutan sosial. Hal ini terlihat dari bahasa tubuhnya yang lemah (tak ada kontak mata, kepala menunduk, dan badan membungkuk), tidak mampu menyampaikan pendapatnya, gagap, serta cenderung mengikuti kemauan orang lain. Dampak terburuk bullying dalam kehidupan sosial korbannya  adalah gangguan jiwa hingga timbul keinginan untuk bunuh diri.

Baca Juga: “The Glory” Dampak Jangka Panjang Bully

Itulah informasi mengenai bullying atau perundungan. Ternyata, bullying dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Akibat tindakan ini, korban dapat mengalami dampak jangka pendek hingga jangka panjang yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupannya. Untuk mencegah dan menghentikan bullying, dibutuhkan komitmen dari perpagai pihak. Maka dari itu, dengan mengetahui informasi mengenai bullying, Anda selangkah lebih unggul untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin mengonsultasikan kesehatan mental Anda, segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Foto: Pexels

Penilaian :

4.8

12 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Dani Nofian

06 Desember 2023

Bagus sekali! Saya suka bagaimana penulis menyajikan informasinya.

Balas

. 0

Roy Ivan Fidelis

06 Desember 2023

Luar biasa! Artikel ini sungguh informatif, terima kasih banyak!

Balas

. 0

Katmi

05 Desember 2023

Informasi yang bermanfaat👍

Balas

. 0

Abdur rahman

03 Desember 2023

Informasinya bermanfaat sekali 👍🏻

Balas

. 0

aditia putra rahmadi

02 Desember 2023

Tipsnya sangat bagus

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Farraas A Muhdiar, M.Psi. M.Sc

Psikolog Klinis Anak & Remaja

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS