Informasi Artikel

Penulis Artikel

Muhammad Fadil Ramadhan

Bagi sebagian orang di Indonesia, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah jembatan utama untuk memiliki hu-nian. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah mencicil rumah lewat KPR bisa dianggap sebagai sebuah investasi? 

Baca Juga: Investasi Properti, Ini 5 Hal yang Perlu Anda Perhatikan

Jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak. KPR pada dasarnya adalah produk utang, namun aset yang dibelinya yaitu properti memiliki potensi investasi yang kuat. Kuncinya terletak pada tujuan dan strategi Anda.

Baca Juga: Investasi Properti Saat Ini, Masih Relevan atau Tidak?

 

KPR Sebagai Instrumen Investasi?

Jika Anda mengganggap KPR adalah instrumen investasi, wajar saja. Kenapa? Berikut ini beberapa pertimbangannya:

  1. Potensi Kenaikan Nilai Aset (Capital Gain): Secara historis, harga properti di Indonesia cenderung mengalami kenaikan dalam jangka panjang. Menurut data Bank Indonesia (BI), Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) menunjukkan tren pertumbuhan positif dari tahun ke tahun, meskipun besarannya bervariasi. Dengan KPR, Anda "mengunci" harga rumah saat ini dan berpotensi menikmati keuntungan dari kenaikan harga di masa depan.
  2. Efek Pengungkit (Leverage): KPR memungkinkan Anda untuk menguasai aset yang nilainya jauh lebih besar dari modal awal (uang muka/DP) yang Anda keluarkan. Misalnya, dengan DP Rp100 juta, Anda bisa menguasai rumah senilai Rp500 juta. Jika harga rumah itu naik 10% menjadi Rp550 juta, keuntungan Anda adalah Rp50 juta dari modal awal Rp100 juta, sebuah imbal hasil sebesar 50%.
  3. Sumber Pendapatan Pasif: Jika properti yang dibeli melalui KPR tidak ditinggali sendiri melainkan disewakan, uang sewa tersebut dapat digunakan untuk membayar cicilan bulanan. Jika uang sewa lebih besar dari cicilan, Anda mendapatkan arus kas positif setiap bulan.


 

KPR Sebagai Liabilitas Konsumtif?

Nah, di sisi lain, KPR juga bisa dihitung sebagai liabilitas konsumtif. Kenapa? Berikut ini pertimbangannya.

  1. Beban Bunga dan Biaya Lain: KPR adalah utang. Total uang yang Anda bayarkan kepada bank selama tenor pinjaman akan jauh lebih besar dari harga awal rumah karena adanya bunga. Selain itu, ada biaya lain seperti biaya provisi, administrasi, asuransi, dan notaris yang mengurangi potensi keuntungan.
  2. Biaya Kepemilikan: Memiliki properti berarti ada biaya perawatan, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahunan, dan iuran lingkungan. Biaya-biaya ini bersifat konstan dan harus dianggarkan, berbeda dengan aset investasi murni seperti saham yang tidak memerlukan biaya perawatan fisik.
  3. Risiko Likuiditas: Properti adalah aset yang tidak likuid. Menjual rumah membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar. Jika Anda membutuhkan dana darurat, Anda tidak bisa mencairkan "investasi" rumah Anda secepat menjual saham atau reksa dana.
  4. Jika untuk Tempat Tinggal: Apabila rumah yang dibeli melalui KPR digunakan sebagai tempat tinggal pribadi, maka fungsinya lebih sebagai aset konsumtif, bukan produktif. Rumah tersebut memberikan nilai guna (tempat berlindung dan stabilitas) tetapi tidak menghasilkan pendapatan langsung.


 

Kesimpulan: KPR adalah Alat, Properti adalah Potensi Investasi

Pada hakikatnya, KPR adalah alat pembiayaan, bukan investasi itu sendiri. Status sebuah rumah yang dibeli dengan KPR sebagai investasi atau bukan sangat bergantung pada dua hal:

  1. Tujuan Pembelian: Apakah untuk ditinggali (konsumtif) atau untuk disewakan/dijual kembali (produk-tif)?
  2. Kinerja Aset Properti: Apakah lokasi properti strategis, memiliki potensi kenaikan harga yang baik, dan permintaan sewa yang tinggi?

KPR sejatinya adalah alat pembiayaan, bukan investasi itu sendiri. Namun, rumah yang dibeli melalui KPR dapat menjadi investasi yang menguntungkan jika dikelola dengan strategi yang tepat dan memiliki prospek properti yang baik. Semua bergantung pada tujuan dan cara Anda memanfaatkannya, apakah untuk ditinggali sebagai tempat yang nyaman dan aman, atau dijadikan aset produktif yang menghasilkan pendapatan. Yuk, pahami tujuan finansial Anda sebelum mengambil KPR, dan jadikan keputusan membeli rumah sebagai langkah cerdas menuju masa depan yang lebih stabil dan menguntungkan!

Jika Anda butuh saran lebih lanjut, Anda bisa berkonsultasi di Tanya Ahli. Silakan daftarkan diri Anda untuk akses gratis di Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

0.0

0 Penilaian

Artikel Terkait

4.8
Melipatgandakan Keuangan

5 Tips Investasi Emas yang Mudah Bagi Pemula

14 Januari 2024

Artikel Ahli
5.0
Melipatgandakan Keuangan

Tips Trading Untuk Ibu Rumah Tangga

21 September 2025

4.8
Melipatgandakan Keuangan

Investasi Emas Digital atau Emas Fisik, Mana yang Lebih Baik?

26 Februari 2023

5.0
Melipatgandakan Keuangan

Tips Mengelola Investasi melalui Aplikasi Digital: Cara Jenius untuk Mempersiapkan Keuangan bagi Masa Depan Anda

02 Januari 2025

Berikan Pendapat Anda

0 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS