Reksa dana termasuk instrumen investasi yang ramah terhadap pemula. Kenapa? Karena Anda tidak perlu menjadi ahli investasi, tidak perlu menganalisis grafik rumit setiap hari, dan tidak harus menyiapkan modal besar. Dana Anda dikelola oleh manajer investasi profesional yang sudah diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Usia 40-an Belum Punya Tabungan? Tips Praktis Pengelolaan Keuangan untuk Siapkan Dana Pensiun
Tapi selayaknya investasi, reksa dana juga punya risiko. Maka itu Anda tetap perlu memahami cara kerja dan pengelolaan reksa dana, agar Anda bisa mengambil keputusan yang tepat sesuai tujuan keuangan Anda.
Seri Mengenal Reksa Dana
Untuk membantu Anda mengenal lebih dekat dengan reksa dana, berikut ini seri pengenalan reksa dana untuk investor pemula:
1. Seri 1. Reksa Dana: Pengertian, Manfaat, dan Risiko
2. Seri 2. Jenis Reksa Dana, Cara Memilih Portofolio, dan Investasi via Digital Banking
3. Seri 3. Mengelola Reksa Dana: Top-Up, Diversifikasi, Evaluasi, dan Waktu Tepat Mencairkan
Baca Juga: Optimalkan Pertumbuhan Keuangan, Investasi dari Rp100.000 per Bulan
1. Dasar Reksa Dana: Pengertian, Manfaat, dan Risiko
Reksa dana merupakan wadah yang mengumpulkan dana dari banyak investor, lalu dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, untuk dialokasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Dengan reksa dana, Anda tidak perlu memantau pasar setiap hari, karena seluruh keputusan investasi ditangani oleh para ahli berpengalaman.
Ada beberapa manfaat reksa dana yang cocok untuk investor pemula, yaitu bisa berinvestasi dengan nominal relatif kecil, dikelola oleh ahli profesional, dana disebar ke berbagai instrumen, diawasi OJK, dan sifatnya relatif lebih mudah dicairkan.
Tapi, reksa dana juga memiliki risiko yang perlu Anda pahami. Baca selengkapnya di seri 1 mengenal reksa dana.
2. Jenis Reksa Dana dan Membuat Portofolio yang Tepat
Secara umum reksa dana ada empat jenis, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Masing-masing punya keunikan.
Nah, sebelum Anda menyusun portofolio, kenali dulu profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Selain itu, Anda juga perlu memeriksa kredibilitas manajer investasi. Pastikan manajer investasi yang Anda pilih memiliki izin resmi dari OJK.
Saat ini ada banyak aplikasi yang bisa membantu Anda memeriksa profil risiko, dan menyusun portofolio dengan lebih mudah. Baca selengkapnya di seri 2 mengenal reksa dana.
3. Mengelola Reksa Dana secara Berkelanjutan
Berinvestasi bukan hanya soal memulai, tetapi juga konsisten mengelola. Ada beberapa strategi untuk top-up nominal investasi Anda. Salah satunya adalah Dollar Cost Averaging (DCA), di mana Anda menyetor dana setiap bulan tanpa memperdulikan kondisi pasar. Cara ini dianggap lebih stabil dan berisiko rendah.
Tapi, mengingat nilai reksa dana bisa berubah seiring waktu, Anda perlu melakukan evaluasi dan rebalancing portofolio.
Nah, pertanyaan selanjutnya, kapan waktu yang tepat untuk mencairkan investasi Anda? Baca selengkapnya di seri 3 mengenal reksa dana.
Mulai Investasi Reksa Dana Anda
Reksa dana adalah langkah awal yang efektif untuk memulai perjalanan investasi. Dengan pengetahuan yang tepat, Anda bisa membangun kebiasaan finansial yang sehat, menumbuhkan dana untuk kebutuhan jangka pendek hingga jangka panjang, menghindari kesalahan umum investor pemula, mengelola risiko tanpa harus menjadi ahli, dan memulai investasi dengan nominal yang relatif ramah kantong.
Tertarik memulai perjalanan investasi dengan reksa dana? Segera masuk ke aplikasi Jenius Anda, pilih Wealth di navigasi bagian bawah layar, pilih Investasi, lalu ikuti petunjuk di dalam Jenius Anda.
Jika Anda butuh saran lebih lanjut, Anda bisa berdiskusi dengan perencana keuangan pribadi di Tanya Ahli. Silakan daftarkan diri Anda di Daya.id untuk akses gratis ke Tanya Ahli.
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Pendapat Anda