Informasi Artikel

Penulis Artikel

Dian Savitri

Dengan rata-rata Upah Minimum Regional (UMR) nasional berada pada kisaran Rp3,1 juta per bulan, masyarakat Indonesia menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks pada tahun 2025. Keterbatasan daya beli menjadi semakin terasa ketika tekanan ekonomi terjadi secara bersamaan di berbagai sektor.

Salah satu indikator utamanya terlihat dari tren kenaikan harga bahan pokok. Harga beras, telah meningkat sekitar 30% selama 4 tahun terakhir dari sekitar Rp10.000 per kilogram pada tahun 2021 menjadi Rp13.000 per kilogram pada 2025. Kenaikan ini terjadi di tengah laju inflasi yang stabil namun tetap berdampak, berada di kisaran 2–3% per tahun.

Di sisi lain, sektor ketenagakerjaan juga menunjukkan sinyal perlambatan. Melansir berita CNBC, sepanjang Januari hingga Juli 2025 terjadi peningkatan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) sebesar 32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Lalu, dengan kondisi seperti ini, apakah masyarakat masih memiliki ruang untuk menabung atau berinvestasi

 

Investasi Mulai dari Rp100.000

Di tengah keterbatasan, disiplin dalam pengelolaan keuangan tetap menjadi kunci sesuai dengan prinsip Dollar Cost Averaging dan keajaiban compound interest. Dengan menyisihkan Rp100.000 per bulan jadi langkah kecil untuk jadi awal dari kebiasaan finansial yang sehat dan berkelanjutan.

Beberapa alternatif investasi yang dapat dipertimbangkan dengan nominal Rp100.000 per bulan antara lain:

  • Reksa Dana: Cocok untuk investor pemula dengan risiko rendah dan likuiditas tinggi. Instrumen ini menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi dibanding tabungan biasa, dengan risiko yang relatif terukur.
  • Emas Digital: Investasi pada emas kini dapat dilakukan secara fleksibel dan terjangkau melalui platform digital. Emas dikenal sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi dalam jangka panjang.
  • Deposito Berjangka Mikro: Beberapa institusi keuangan, terutama bank digital, kini menawarkan deposito dengan setoran awal yang rendah, memberikan alternatif bagi masyarakat untuk menyimpan dana dengan imbal hasil tetap.


 

Simulasi Investasi Nominal Kecil

Simulasi berbasis data riil menunjukkan bahwa menabung nominal yang kecil pun dapat memberikan hasil yang nyata. 

Catatan: Perhitungan di berikut ini berdasarkan data historical, hasil imbal hasil di masa depan sifatnya tidak pasti; contoh produk yang disebutkan hanya sebagai contoh sebagai media edukasi, tidak bermaksud untuk rekomendasi. segala keputusan investasi dikembalikan kepada masing-masing investor.

 

•    Investasi Reksa Dana Pasar Uang

Sebagai contoh, investasi pada Reksa Dana Pasar Uang, seperti Manulife Dana Kas II Kelas A, menunjukkan hasil yang positif. Jika Anda mulai menyisihkan Rp100.000 per bulan sejak Agustus 2021 hingga Agustus 2025, total modal yang terkumpul sebesar Rp6 juta. Dalam kurun waktu lima tahun tersebut, nilai investasinya tumbuh menjadi sekitar Rp6.55 juta , memberikan imbal hasil sekitar 20% selama 5 tahun, dengan risiko yang relatif rendah.

 

•    Investasi Reksa Dana Pendapatan Tetap

Alternatif lain adalah Reksa Dana Pendapatan Tetap, seperti Syailendra Fixed Income Fund. Dengan pola investasi yang sama selama lima tahun, total modal sekitar Rp3,7 juta bisa tumbuh menjadi kurang lebih Rp4,24 juta, atau naik sekitar 14,7%. Instrumen ini cocok bagi investor yang menginginkan keseimbangan antara risiko dan potensi imbal hasil.

 

•    Investasi Emas Digital

Investasi emas digital jangka menengah, 5 tahun, juga tetap bisa memberikan pertumbuhan. Menurut data di Bareksa, harga beli dan jual emas fisik digital mengalami kenaikan antara 92% hingga 96% dalam 5 tahun terakhir. Dengan total invest: Rp100.000 × 60 bulan = Rp6.000.000 dan kenaikan 95% maka nilai akhirnya akan sekitar Rp11.7 juta.

 

Strategi Investasi Nomimal Kecil

Agar hasil investasi menjadi lebih optimal, ada beberapa strategi sederhana namun efektif yang dapat diterapkan, bahkan oleh individu dengan penghasilan terbatas. Disiplin merupakan pondasi utama dalam perencanaan keuangan, dan hal ini dapat diperkuat melalui kebiasaan yang terstruktur. 

 

•    Autodebet dari Rekening Utama ke Rekening Investasi

Salah satu cara yang paling praktis adalah dengan menerapkan autodebet dari rekening utama ke rekening investasi. Dengan mengotomatiskan proses ini, alokasi dana investasi tidak bergantung pada ingatan atau kemauan sesaat, melainkan menjadi bagian dari rutinitas keuangan bulanan. 

 

•    Tingkatkan Nominal Investasi Secara Bertahap

Selain itu, meningkatkan nominal investasi secara bertahap seiring dengan peningkatan penghasilan juga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap akumulasi kekayaan jangka panjang. 

Misalnya, jika memulai dengan Rp100.000 per bulan, maka menambahkan Rp25.000–Rp50.000 setiap tahun sudah cukup untuk mempercepat pertumbuhan nilai portofolio secara substansial, terutama jika dikombinasikan dengan efek compound interest

Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangannya. Apakah untuk dana darurat, dana pendidikan atau dana pensiun maka kendaraan yang dipergunakan akan berbeda.

Investasi Rp100.000 per bulan sangat mungkin dan layak dilakukan di tengah gempuran ekonomi saat ini. Mulai dari nominal yang kecil untuk memulai kebiasaan berinvestasi. Konsisten dalam jangka panjang tetap akan menumbuhkan nilai portofolio keuangan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

27 Penilaian

Artikel Terkait

4.9
Pengelolaan Dasar

Perbedaan Investasi dan Menabung, Strategi Pengelolaan Keuangan Pribadi

20 April 2025

4.9
Pengelolaan Dasar

Tips Investasi Deposito untuk Tujuan Jangka Panjang

21 Oktober 2024

5.0
Pengelolaan Dasar

Penjelasan Lengkap Jenis-Jenis Obligasi dan Contohnya

21 Juli 2021

4.9
Pengelolaan Dasar

Tips Terhindar Investasi Ilegal Berkedok Koperasi

05 Oktober 2023

Berikan Pendapat Anda

ziroh

13 October 2025

membaca adalah jendela dunia untuk meraih mimpi tapi minat membaca sekarang mulai berkurang

Balas

. 0

Aisyah Ramadhani

07 October 2025

Tapi harus bener bener belajar biat invesnya tepat

Balas

. 0

Nur Jiya Azzahra

07 October 2025

Investasi semampunya dulu aja sih menurutku

Balas

. 0

RAMADHANI

07 October 2025

Ya itu dia , harga semua naik, tapi gaji naik dikit banget

Balas

. 0

JUWENAH

07 October 2025

Investasi harus siap rugi, kalo untung sudah pasti siap

Balas

. 0

5 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS