Informasi Artikel

Penulis Artikel

Andi Dala Nadhifa Asmarani

Menteri Keuangan Sri Mulyani pada waktu yang lalu sempat mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah mengkaji skema student loan (pinjaman pelajar). Pengkajian ini didorong oleh fenomena banyaknya mahasiswa yang menggunakan pinjol (pinjaman online) untuk membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal). Maraknya fenomena tersebut menandakan bahwa mahasiswa Indonesia yang kekurangan dana pendidikan. Ditambah lagi baru-baru ini juga ramai kasus UKT naik yang menyebabkan mahasiswa kewalahan membiayai perkuliahannya. 

Student loan atau pinjaman pelajar adalah perjanjian mahasiswa atau universitas agar dapat meminjam uang dari bank dengan tujuan untuk membiayai perkuliahan. Dalam kata lain, mahasiswa akan berutang ke bank untuk membayar biaya kuliah. Umumnya, utang ini akan dibayarkan setelah mahasiswa lulus dan mulai bekerja.  Jadi, apakah student loan yang mungkin akan diterapkan di masa depan bisa menjadi solusi masalah ini? Mari kita bersama-sama menyimak pembahasannya dalam artikel ini.

 

Penerapan Student Loan di Indonesia

Saat ini, skema dan kebijakannya masih dalam tahap rancangan sehingga belum diterapkan di Indonesia. Namun, kita bisa mendapatkan gambaran skema yang mungkin akan diterapkan di Indonesia dengan melihat penerapannya di negara lain. Amerika, Kanada, dan Filipina menerapkan jenis pinjaman hipotek yang mengharuskan peminjam untuk membayarkan utang dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Sedangkan di negara seperti Australia, Inggris, dan Swedia, pinjaman akan dibayarkan setelah penghasilan mahasiswa yang telah lulus dan bekerja telah mencapai batas minimum yang ditentukan. 

Baca Juga: Waspada! Ini 5 Bahaya Pinjol Untuk Mahasiswa

 

Student Loan, Solusi atau Jebakan?


Jika diterapkan dengan skema yang tepat, student loan bisa menjadi salah satu cara untuk meringankan beban biaya UKT para mahasiswa di Indonesia. Ditambah lagi, ini juga bisa memberikan kesempatan bagi lebih banyak anak muda untuk bisa berkuliah tanpa perlu khawatir akan biaya. Secara tidak langsung, kualitas pendidikan di Indonesia akan meningkat.

Namun, perlu diingat bahwa student loan masih merupakan bentuk pinjaman yang pada akhirnya harus dibayarkan. Mahasiswa yang baru lulus akan terbebani pinjaman dalam jumlah yang besar yang harus dibayarkan tiap bulan, tergantung dengan skema pembayarannya. Belum lagi jika utang tersebut memiliki bunga yang harus dibayarkan. Memiliki utang bisa menghambat kemampuan kita untuk menabung dan berinvestasi. Akibatnya, kita akan menjadi lebih lama dalam mencapai kebebasan finansial.  

Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan Bulanan untuk Mahasiswa

 

Alternatif Lain: Strategi Pengelolaan Keuangan yang Lebih Baik


Untuk saat ini, skema student loan masih sekedar wacana yang sedang dipertimbangkan dan implementasinya belum direalisasikan di Indonesia. Kalaupun sudah diterapkan, student loan mungkin saja bukan pilihan yang tepat bagi kondisi keuangan kita di masa depan. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena berikut ini adalah langkah alternatif yang bisa Anda coba agar bisa membayar UKT.

Pertama, Anda harus lebih disiplin soal anggaran keuangan. Jika Anda belum mempunyai anggaran yang rinci, mulailah mencatat semua pengeluaran yang biasa dilakukan. Tentukan pengeluaran mana yang bisa dihemat sehingga alokasi anggaran untuk UKT bisa ditambah. Setelah itu, pastikan Anda benar-benar mengikuti anggaran yang telah dibuat. 

Anda juga bisa mencari sumber penghasilan tambahan seperti pekerjaan paruh waktu dan magang berbayar. Pekerjaan paruh waktu memiliki jam kerja yang lebih fleksibel daripada kegiatan magang, tetapi gaji yang diterima biasanya lebih kecil. Selain itu, Anda dapat mencoba membuka usaha kecil dengan berjualan online atau menawarkan jasa les privat. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah mengumpulkan dana untuk membayar UKT. 

Yang terakhir, ingatlah bahwa UKT bisa saja sewaktu-waktu naik. Sementara itu, kebijakan seperti student loan belum tentu tersedia saat dibutuhkan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menyiapkan dana cadangan dari sekarang. Lakukan simulasi kenaikan biaya UKT di masa depan agar Anda bisa lebih bijak dalam pengelolaan keuangan Anda. 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Investasi yang Cocok dan Cuan untuk Mahasiswa

Begitulah penjelasan singkat mengenai student loan beserta keuntungan dan risiko yang dimiliki. Namun, karena saat ini belum diterapkan dan kebijakannya belum terstruktur, Anda bisa menerapkan beberapa strategi pengelolaan keuangan untuk membayar UKT. Mulai dari pembuatan anggaran yang lebih ketat, mencari sumber penghasilan tambahan, dan menyiapkan dana cadangan sebagai antisipasi kenaikan biaya UKT. Dengan ini, Anda bisa memenuhi tuntutan biaya UKT tanpa harus mengandalkan pinjaman dalam bentuk apa pun. 

Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang cara mengelola keuangan yang baik atau ingin berkonsultasi mengenai masalah keuangan Anda, segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.8

9 Penilaian

Artikel Terkait

4.8
Pengelolaan Dasar

Hindari Pinjol, Ayo Buat Anggaran Keuangan Keluarga!

16 Februari 2025

4.9
Pengelolaan Dasar

Waspada Fenomena Doom Spending yang Bisa Merugikan Keuangan Anda!

15 Juni 2024

4.8
Pengelolaan Dasar

Tips Mengatur Gaji dengan Metode 50/30/20

10 Agustus 2024

4.9
Pengelolaan Dasar

Tips Kelola Gaji untuk Karyawan Kantoran yang Merasa Kekurangan Uang

27 Juni 2024

Berikan Pendapat Anda

Katmi

25 July 2024

Saya membutuhkan informasi ini, terima kasih atas tipsnya

Balas

. 0

Anton Saeryana

25 July 2024

Informasi yang sangat bermanfaat sekali

Balas

. 0

46 dari 100 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS