Sebagian orang baru sadar betapa pentingnya mengatur pengeluaran bulanan setelah berulang kali kehabisan uang di pertengahan bulan. Lalu pertanyaannya, bagaimana cara mengelola keuangan agar penghasilan bisa memenuhi kebutuhan primer, bahkan bisa disisihkan untuk menabung?
Kenapa Perlu Mengatur Pengeluaran Bulanan?
Mengatur pengeluaran bulanan bukan cuma soal menahan diri agar tidak boros, melainkan lebih daripada itu. Mengatur pengeluaran bulanan adalah tentang membangun pola pikir dan dasar keuangan yang kuat.
Kenapa sih kita harus mengatur pengeluaran?
- Kalau Anda masih bertanya-tanya, coba bayangkan beberapa hal berikut:
- Anda belum lama gajian, tetapi dalam dua minggu saldo rekening sudah menipis?
- Anda sering merasa bingung ke mana perginya uang setiap bulan?
- Anda ingin menabung atau jalan-jalan, tapi selalu merasa saldo tidak bersisa di rekening?
- Anda takut kalau tiba-tiba ada biaya mendesak, misalnya sakit, sementara tabungan belum cukup?
Kalau Anda merasakan salah satu kondisi di atas, artinya sudah saatnya Anda lebih serius mengatur pengeluaran bulanan.
Dengan pengaturan yang tepat, Anda bisa merasa lebih tenang, tidak lagi stres menjelang akhir bulan, dan perlahan membentuk disiplin yang baik untuk masa depan.

Tips Mengatur Pengeluaran Bulanan untuk Pemula
Supaya langkah awal yang dapat Anda lakukan tergambar jelas, berikut beberapa tips sederhana yang bisa langsung dipraktikkan:
1. Catat Semua Pemasukan dan Pengeluaran
Awali dengan mengenali aliran uang Anda. Berapa yang masuk tiap bulan, dan ke mana saja biasanya keluar. Catat semuanya, mulai dari pemasukan utama sampai tambahan kecil.
Jangan lupakan pengeluaran harian yang kelihatannya sepele, seperti kopi atau jajan, karena justru sering jadi penyebab uang cepat habis. Dengan begitu, akan tergambar secara nyata kondisi keuangan Anda.
2. Coba Aturan 50/30/20
Metode ini cukup terkenal bagi pemula dengan membagi gaji jadi tiga bagian penting, di mana 50% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk keinginan, dan 20% sisanya untuk tabungan ataupun investasi. Dengan pola ini, Anda tetap bisa menikmati hidup tanpa mengorbankan keuangan di masa depan.
Misalkan gaji Anda Rp5 juta per bulan. Artinya, Rp2,5 juta (50%) dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan utama, seperti makan, transportasi, dan tagihan air ataupun listrik. Kemudian 30% atau Rp1,5 jutanya dipakai untuk keinginan termasuk, self healing, belanja, atau hiburan. Sisa Rp1 juta (20%) adalah memasukkan alokasi gaji ke tabungan atau investasi.
Baca Juga: Simulasi Metode 50/30/20
3. Buat Anggaran Sesuai Realita
Setelah tahu pola pengeluaran, susunlah anggaran bulanan yang sesuai kebiasaan Anda. Jangan memaksakan diri terlalu ketat, karena justru sulit dipertahankan. Misalnya, tetapkan batas jajan makan di luar atau transportasi bulanan. Anggaran yang realistis akan membuat Anda lebih konsisten menjalaninya.
4. Belajar Membedakan Kebutuhan dan Keinginan
Sudahkah Anda membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan? Kebutuhan adalah hal yang harus dipenuhi secara harian atau rutin seperti makan, tempat tinggal, dan transportasi. Sementara keinginan adalah tambahan yang memberi rasa nyaman atau gaya hidup, misalnya membeli gadget baru padahal yang lama masih berfungsi.
Sering kali uang cepat terkuras bukan untuk kebutuhan, melainkan untuk keinginan. Dengan belajar menunda keinginan, Anda bisa menyisakan lebih banyak untuk hal-hal yang benar-benar penting.
5. Manfaatkan Alat atau Aplikasi Keuangan
Sekarang banyak aplikasi yang bisa membantu mencatat dan mengingatkan kalau pengeluaran Anda sudah melewati batas dengan berbagai bentuk, dari mulai sheets di Excel, alat berbasis web, sampai aplikasi khusus di produk keuangan yang Anda miliki. Teknologi ini bisa jadi “teman disiplin” yang mengingatkan Anda setiap saat, sehingga kondisi saldo lebih terkendali.
6. Sisihkan untuk Dana Darurat
Pengelolaan uang bukan hanya untuk kebutuhan rutin, tapi juga perlindungan dari kejadian tak terduga. Cobalah menyisihkan sedikit demi sedikit sampai terkumpul minimal tiga kali kebutuhan bulanan. Dengan dana darurat, Anda tak perlu khawatir berutang saat ada masalah mendadak. Hidup selalu punya kejutan yang datang tiba-tiba sakit, kehilangan pekerjaan, atau biaya mendesak lainnya. Di saat-saat seperti ini, punya dana darurat bisa jadi penolong utama.
Berbagai referensi keuangan merekomendasikan dana darurat minimal tiga hingga enam kali lipat pengeluaran bulanan. Alasannya angka itu dianggap cukup untuk menutup pengeluaran pokok selama beberapa bulan. Jadi, kalau suatu hari Anda harus berhenti bekerja atau pemasukan berkurang, kebutuhan dasar seperti makan, tempat tinggal, dan transportasi tetap aman tanpa harus panik mencari pinjaman. Atau hal-hal tak terduga lainnya, seperti biaya pengobatan yang tidak ditanggung asuransi, servis kendaraan di luar periode, atau bahkan keperluan keluarga yang genting. Dengan adanya cadangan ini, Anda punya waktu untuk bernapas tenang dan menyusun langkah berikutnya.
Bagi pemula, jangan pusing memikirkan angka besar. Mulailah dengan menyisihkan sedikit demi sedikit dana darurat secara rutin. Seiring waktu, dana itu akan tumbuh dan menjadi “jaring pengaman” yang memberi rasa aman di saat yang paling dibutuhkan.
7. Lakukan Review Setiap Bulan
Keuangan itu dinamis. Jadi, wajar kalau ada perubahan. Luangkan waktu di akhir bulan untuk mengecek apakah anggaran sudah sesuai atau ada yang perlu diubah. Evaluasi ini akan membuat Anda semakin bijak dalam mengatur uang.
Walau mengatur pengeluaran akan terasa berat di awal, tetapi yakinlah, semakin sering dilakukan, hal ini semakin terbiasa untuk dilakukan. Ingat, tujuannya bukan hanya sekedar uang cukup sampai akhir bulan, tetapi juga membuka jalan untuk menabung dan menjemput impian yang besar di masa depan.
Ayo daftar di Daya.id untuk mengakses berbagai tips dan panduan mengembangkan usaha. Atau jika Anda ingin berdiskusi langsung, manfaatkan fitur Tanya Ahli dan dapatkan masukan dari praktisi berpengalaman.
Mulailah dengan langkah kecil hari ini. Karena setiap rupiah yang berhasil Anda kelola dapat menjadi landasan kuat bagi Anda di masa depan.
Sumber:
Berbagai sumber
testing
13 September 2025
j
Balas
.0
testing
13 September 2025
j
Balas
.0
testing
13 September 2025
j
Balas
.0
testing
13 September 2025
j
Balas
.0
testing
13 September 2025
j
Balas
.0