Masyarakat Indonesia banyak yang belum memilki dana darurat. Hal ini diketahui dari jumlah masyarakat Indonesia yang belum memiliki dana darurat sebanyak 70%. Hal ini dilansir dari artikel yang diterbitkan oleh Kompas.com pada tanggal 28 Juli 2025 bertajuk Krisis Tabungan di RI, 70 Persen Warga Indonesia Hidup Tanpa Dana Darurat.
Rendahnya masyarakat yang memilki dana darurat salah satunya disebabkan oleh rendahnya pemahaman masyarakat terhadap literasi keuangan.
Nah, artikel ini akan memberi informasi untuk Anda mengenai pentingnya dana darurat dan cara pengelolaannya. Namun sebelum itu, penting bagi Anda juga mengetahui apa itu dana darurat.
1. Pengertian & Fungsi Dana Darurat

Dana darurat adalah tabungan khusus yang dimaksudkan untuk menutupi kebutuhan mendesak Anda seperti sakit tak terduga, kecelakaan, pemutusan hubungan kerja, atau bencana alam. Dana ini akan menjadi “jaring pengaman” finansial agar Anda tidak perlu berutang dan tetap bisa melanjutkan hidup tanpa mengganggu perencanaan jangka panjang keuangan Anda.
2. Seberapa Banyak Dana yang Ideal?
Pertanyaan yang banyak muncul ketika menyiapkan dana darurat adalah seberapa besar dana darurat yang ideal? Nah, dana darurat idealnya mencapai antara 3–12 kali pengeluaran bulanan, tergantung kondisi personal dan tanggungan Anda. Berikut ini merupakan beberapa contoh besaran dana darurat:
- 3–4 kali pengeluaran jika Anda masih lajang.
- 6 kali jika Anda sudah menikah namun belum memiliki anak.
- 9–12 kali jika Anda sudah mempunyai satu atau lebih anak.
3. Pengelolaan Dana Darurat

Setelah menentukan besaran dana darurat, langkah berikutnya adalah menentukan bagaimana Anda akan mengelola dana darurat tersebut. Dalam pengelolaan dana darurat, banyak juga yang bertanya apakah sebaiknya dana darurat dipisah atau digabung dengan rekening utama? Pada umumnya rekening utama digunakan untuk kebutuhan operasional harian. Hal ini menjadi penting untuk Anda pikirkan, agar dana darurat tidak tercampur bahkan digunakan untuk kebutuhan operasional harian Anda. Untuk menentukan apakah rekening dana darurat dipisah atau digabung dengan rekening utama, Anda mungkin perlu mengetahui kekurangan dan kelebihannya berikut ini:
Kekurangan menyimpan dana darurat di rekening utama:
- Adanya risiko penggunaan dana darurat menjadi bias. Hal ini karena rekening sering Anda pakai untuk kebutuhan belanja sehari-hari, maka dana darurat mungkin bisa Anda pakai untuk hal yang tidak mendesak.
- Anda sulit disiplin, karena secara psikologis Anda akan lebih mudah menggunakan uang jika dana bercampur dalam 1 rekening saja.
Keuntungan Memakai Rekening Terpisah:
- Pembatasan mental (mental barrier), keuangan Anda akan lebih terjaga karena tidak tercampur.
- Transparansi akan memudahkan Anda dalam monitoring dan evaluasi karena ada akun khusus.
- Anda akan lebih disiplin dalam menabung. OJK menyarankan menggunakan rekening tabungan terpisah dan sebaiknya bukan deposito, agar dana Anda selalu mudah dicairkan saat Anda membutuhkan dana untuk kebutuhan darurat.
4. Kapan Dana Darurat Boleh Disimpan di Rekening Utama?
Lalu, apakah salah jika dana darurat tidak dipisah dengan rekening utama? Secara teknis tidak salah, namun Anda perlu benar-benar memperhatikah beberapa hal berikut ini:
- Anda memiliki komitmen kuat dan disiplin dalam menghindari penggunaan dana untuk kebutuhan selain darurat.
- Anda perlu rutin melakukan otomatisasi penyaluran dana; misalnya 10–20 % dari penghasilan langsung masuk ke saldo darurat.
- Anda sebaiknya melakukan evaluasi secara berkala, untuk memastikan jumlah sesuai peningkatan kebutuhan dan biaya hidup Anda.
Namun berbagai lembaga keuangan seperti OJK dan Kemenkeu, tetap lebih menyarankan rekening khusus untuk dana darurat agar risiko pencampuran dana Anda bisa diminimalisir.
5. Langkah Praktis Menyiapkan Dana Darurat
Berikut ini, beberapa tips yang dapat Anda lakukan saat menyiapkan dana darurat:
- Sebaiknya Anda melakukan analisis arus kas. Anda bisa mencatat pemasukan dan pengeluaran bulanan untuk menghitung kebutuhan dasar Anda.
- Lalu, Anda bisa menentukan target yang sesuai dengan status Anda seperti lajang, menikah, atau mempunyai anak.
- Anda bisa membuka rekening khusus dana darurat sebagai tabungan dengan syarat mudah cair dan minim biaya administrasi.
- Anda juga bisa mengaktifkan auto-debet, misalnya Anda mengalokasikan 10–20 % dari gaji ke rekening tersebut setiap bulan.
- Anda sebaiknya mengurangi pengeluaran tak perlu dan mengalihkan dana tersebut ke tabungan darurat Anda.
- Terakhir yang tak kalah penting, Anda perlu me-review dan menyesuaikan dana darurat Anda secara berkala, misalnya melakukan evaluasi setiap 6–12 bulan.
Nah, sekarang Anda sudah mengetahui bahwa dana darurat penting bukan? Fungsi dana darurat adalah untuk menanggulangi kebutuhan mendesak tanpa mengorbankan stabilitas finansial Anda. Besaran ideal antara 3–12 kali pengeluaran bulanan, tergantung status dan kebutuhan Anda.
Secara teknis rekening dana darurat tidak salah jika digabung dengan rekening utama, namun dianjurkan dipisah. Agar Anda bisa meminimalkan risiko pencampuran dana dan meningkatkan disiplin.
Itulah beberapa informasi mengenai dana darurat dan pemgelolaannya. Anda bisa membaca artkel keuangan lainyya di website daya.id. Anda juga bisa konsultasi dengan ahli keuangan di fitur Tanya Ahli. Caranya sangat mudah, cukup daftar dan login saja, Anda bisa rasakan manfaatnya.
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Pendapat Anda