Informasi Artikel

Penulis Artikel

Dian Savitri

Job hugging adalah istilah yang menggambarkan kecenderungan seseorang untuk bertahan pada pekerjaannya yang sekarang meskipun merasa tidak bahagia atau tidak berkembang, karena adanya rasa aman dan takut menghadapi ketidakpastian di luar pekerjaan tersebut. Istilah ini menggambarkan kondisi di mana seseorang "memeluk" pekerjaannya untuk menghindari risiko gagal, tidak diterima di tempat lain, atau harus memulai dari awal kembali, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
 
Indonesia pun tidak lepas dari fenomena job hugging, karena badai PHK yang trennya terus meningkat dari tahun 2023. Badai PHK ini terjadi di industri manufaktur maupun industri startup (winter tech). Data yang dirilis Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) per kuartal satu 2025, sudah ada 74.000 pekerja yang terkena PHK.

 

Ciri-Ciri Job Hugging

Ciri-ciri seseorang yang mengalami Job Hugging adalah

  1. Bertahan di pekerjaan lama meskipun tidak puas atau tidak berkembang.
  2. Menolak tawaran kerja lain dengan alasan “takut mulai dari nol”.
  3. Tidak berani mengambil peluang bisnis atau freelance.
  4. Menghindari peningkatan skill karena merasa posisi saat ini sudah aman.
  5. Mengandalkan gaji tetap tanpa strategi penghasilan tambahan.


 

Dampak Job Hugging

Karena job hugging berhubungan erat dengan pekerjaan yang mana pekerjaan tersebut memberikan kita penghasilan, maka dampaknya akan terasa langsung terhadap kondisi keuangan pribadi. Dampak dari job hugging ini antara lain:

 

a.    Penghasilan menjadi stagnan atau tidak bertumbuh

Hal ini terjadi karena tidak mencari peluang baru atau promosi, kenaikan gaji cenderung stagnan. Dalam jangka panjang, daya beli menurun karena inflasi berjalan lebih cepat dari kenaikan penghasilan. Misalnya, jika gaji hanya naik 3% per tahun sementara inflasi 5%, maka daya beli turun 2% tiap tahun.

 

b.    Risiko ketergantungan pada satu sumber pendapatan

Job hugging membuat seseorang terlalu bergantung pada satu sumber pendapatan (gaji utama) dan pada satu pemberi kerja. Saat terjadi PHK, restrukturisasi, atau penurunan bisnis, keuangan pribadi bisa goyah karena tidak ada sumber alternatif. Idealnya, seseorang punya multiple income streams seperti investasi, bisnis kecil, atau pekerjaan sampingan selama tidak mengganggu pekerjaan yang utama. 

 

c.    Tidak memprioritaskan investasi 

Seseorang yang terlalu bergantung pada satu perusahaan dan merasa aman dengan satu penghasilan ada kemungkinan untuk tidak memprioritaskan investasi karena menganggap gaji tetap sudah cukup. Akibatnya, gaji habis untuk konsumsi atau sebagian gaji hanya disimpan dalam bentuk tabungan tanpa imbal hasil optimal. 

 

d.    Stres keuangan dalam jangka panjang

Ketika karier stagnan dan biaya hidup meningkat, muncul kesenjangan antara penghasilan dan gaya hidup. Hal ini bisa memicu penggunaan kartu kredit atau utang konsumtif, ketidakmampuan menabung untuk dana darurat dan pensiun bahkan jangka panjangnya bisa ketergantungan finansial pada keluarga.

 

e.    Potensi tertinggal daya saing di luar perusahaan

Secara tidak langsung, job hugging bisa menyebabkan penurunan nilai jual di pasar kerja karena skill tidak berkembang. Dalam konteks keuangan, ini artinya penurunan potensi earning power di masa depan.

Fenomena Job Hugging yang dialami seseorang selain berdampak secara finansial, ternyata efek langsungnya dirasakan secara mental. Sering kali kesehatan mental tanpa disadari mulai terganggu seperti:

 

a.    Stres dan kecemasan 

Job hugging sering membuat seseorang menahan diri di pekerjaan yang tak lagi memberi makna, sehingga stres menumpuk. Rasa bosan, frustrasi, dan kelelahan emosional (burnout) bisa muncul karena adanya beban kerja tinggi tanpa penghargaan yang sepadan.

 

b.    Rasa takut gagal dan merasa rendah diri

Karena terus bergantung pada pekerjaan yang sama, seseorang bisa merasakan “ketakutan untuk gagal” di luar lingkungannya atau takut gagal bila mencoba mengambil peluang di luar. Sehingga Ia jadi ragu untuk melamar posisi baru, mencoba bisnis, atau belajar hal baru. Dan lama-kelamaan, hal ini bisa membentuk fixed mindset merasa kemampuan diri terbatas dan tidak bisa berubah,

 

c.    Kehilangan tujuan hidup

Jika setiap hari dijalani hanya karena “butuh gaji”, tanpa rasa makna, pekerja bisa mengalami emosi datar dan hilangnya motivasi jangka panjang. Hal ini sering disebut quiet despair,  terlihat stabil dari luar, tapi kosong secara emosional.

 

Atasi Job Hugging

Lantas, bagaimana solusi dan strategi secara mental dan finansial untuk mengatasi job hugging.

  1. Evaluasi karier setiap 3 tahun, apakah di pekerjaan saat ini masih memiliki peluang untuk meningkatkan karir maupun promosi? Coba membangun personal branding di sosial media seperti linkedin agar kompetensi tetap relevan di bursa pencari kerja.
  2. Membangun dana darurat 6–12 bulan pengeluaran,sehingga bila terjadi hal tak terduga seperti terkena PHK, keuangan kita menjadi lebih siap. 
  3. Dari mulai saat ini, mulai membangun diversifikasi sumber penghasilan atau tidak bergantung dari satu sumber pendapatan saja, dengan catatan selama tidak mengganggu pekerjaan yang utama. Sehingga bila terkena risiko PHK, kita sudah siap dengan cadangan pekerjaan.
  4. Investasi pada upgrade skill secara rutin untuk meningkatkan kompetensi dan profil kita. Sehingga dimanapun kita berkarir, skill yang kita miliki masih relevan bahkan dibutuhkan.

Rencanakan tujuan keuangan di masa depan, dengan selalu menyisihkan 20% pendapatan bulanan saat ini ke dalam tabungan dan investasi sesuai dengan tujuan keuangan.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah atau informasi keuangan lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

6 Penilaian

Artikel Terkait

4.7
Pengelolaan Dasar

Susah Payah Menabung, Kalah Sama Inflasi, Kok Bisa?

15 April 2024

4.6
Pengelolaan Dasar

YOLO, FOMO, FOPO, Tren Belanja yang Ancam Keuangan Pribadi?

23 Oktober 2024

5.0
Pengelolaan Dasar

Tips Perencanaan Finansial untuk Freelancer Pemula

31 Mei 2025

4.5
Pengelolaan Dasar

Upah Minimum Provinsi Tahun 2023

28 Januari 2023

Berikan Pendapat Anda

0 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS