Informasi Artikel

Penulis Artikel

Adiva Ayuningtias Takwa Lubis

Menjadi mahasiswa baru bukan sekadar momen masuk kelas perdana, melainkan juga pengalaman pertama mengelola uang bulanan secara mandiri. Mulai dari bayar kos, transportasi, hingga kebutuhan kuliah, semua harus diatur dengan strategi sederhana agar tidak cepat habis di tengah bulan.

Namun, mengatur uang di bangku kuliah bukanlah perkara mudah. Setiap mahasiswa punya latar belakang ekonomi berbeda, ada yang mendapat Rp500 ribu per minggu, ada pula yang hanya Rp800 ribu untuk sebulan penuh. Sayangnya, perbedaan itu sering memunculkan masalah baru, mulai dari pertemanan yang manipulatif, gaya hidup boros, hingga tekanan inflasi.

 

Realita Pahit Kehidupan Mahasiswa

Kisah Rifai, mahasiswa perantau di Jawa Tengah, bisa jadi contoh nyata. Dengan uang saku Rp800 ribu per bulan, ia harus hidup super hemat: Rp250 ribu untuk kos, sisanya untuk makan. Masalah muncul ketika ia berteman dengan mahasiswa dari keluarga mapan yang bergaya hidup boros. Dengan jatah Rp500 ribu per minggu, temannya justru kerap “moroti” Rifai untuk ikut nongkrong di coffee shop atau makan mahal. Rifai akhirnya sering kehabisan uang sebelum waktunya.

Fenomena seperti ini bukan cerita tunggal. Banyak mahasiswa kelas menengah juga menghadapi tekanan serupa. Menurut data BPS, keluarga dengan penghasilan Rp3 - 4 juta per bulan tidak dianggap miskin. Namun, realita biaya hidup mahasiswa bisa mencapai hampir Rp3 juta per bulan, belum termasuk UKT yang bisa menembus belasan juta. Akibatnya, mahasiswa kelas menengah sering jadi “anak tiri”: tidak miskin menurut data, tapi tetap sengsara dalam kenyataan.

Belum lagi dampak inflasi. Harga kebutuhan pokok yang terus naik otomatis membuat uang saku mahasiswa makin tipis. Dosen Universitas Nusa Cendana bahkan menyebut kondisi ini sebagai “laboratorium hidup,” di mana mahasiswa dipaksa belajar menyesuaikan pola konsumsi dan gaya hidup.

 

Biaya Hidup di Kota Mahasiswa

Biaya hidup mahasiswa sangat dipengaruhi lokasi. Ambil contoh Purwokerto, kota kampus di Jawa Tengah. Untuk makan sehari, mahasiswa butuh sekitar Rp30 ribu jika tiga kali sehari di warung sederhana. Kos paling murah bisa Rp.300 ribu per bulan, tapi jika ingin fasilitas lengkap bisa lebih dari Rp1 juta. Transportasi relatif murah dengan adanya Trans Banyumas Rp2.000 - 3.900 sekali jalan. Namun, tambahan nongkrong di kafe atau makan di mall bisa langsung membuat pengeluaran membengkak.

Tapi mari kita tabrakan dengan kenyataan yang lebih luas. Survei Biaya Hidup Mahasiswa di Yogyakarta (2024) menunjukkan rata-rata mahasiswa menghabiskan Rp2,9 juta per bulan hanya untuk kos, makan, transportasi, dan kebutuhan dasar, belum termasuk UKT. Artinya, beban finansial mahasiswa di kota lain, apalagi kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya, bisa lebih tinggi lagi.

Dengan begitu, meskipun setiap kota punya standar biaya hidup berbeda, pola masalahnya sama: jika mahasiswa tidak bisa mengatur keuangan dengan baik, uang saku akan cepat habis dan berujung stres.

 

Dampak Gaya Hidup Boros

Banyak mahasiswa baru yang terjebak dalam pola konsumsi tidak sehat: nongkrong berlebihan, belanja impulsif, bahkan pakai paylater. Survei OJK 2022 menunjukkan hampir 50% mahasiswa di Indonesia pernah kesulitan mengelola keuangan pribadi. Dampaknya serius:

  • Tabungan sulit terbentuk, tidak ada dana darurat.
  • Stres finansial meningkat, memengaruhi kesehatan mental.
  • Fokus belajar terganggu karena beban pikiran soal uang.

Baca juga: Cara Membuat Anggaran Realistis untuk Mahasiswa 

 

Strategi Freshman Finance untuk Gen Z

Supaya tidak terjebak dalam masalah keuangan sejak awal kuliah, mahasiswa baru bisa menerapkan strategi berikut:

 

1.    Buat anggaran bulanan

Catat pemasukan dan pengeluaran, bedakan mana yang benar - benar kebutuhan (makan, kos, transportasi) dan mana yang cuma keinginan (nongkrong, jajan impulsif).

 

2.    Masak sendiri

Terbukti lebih hemat daripada beli makan di luar setiap hari. Sekali belanja bahan makanan bisa dipakai untuk beberapa kali masak, hasilnya lebih sehat dan dompet tetap aman.

 

3.    Pilih transportasi hemat

Manfaatkan transportasi umum, sepeda, atau nebeng teman. Ongkos harian bisa dipangkas lumayan banyak kalau pintar atur perjalanan.

 

4.    Batasi gaya hidup konsumtif 

Nongkrong boleh, tapi jangan jadi kewajiban tiap hari. Sesekali ngopi oke, asal tidak menggerus anggaran makan sebulan.

 

5.    Catat keuangan harian  

Kebiasaan kecil ini membantu mengecek ke mana saja uang “bocor.” Dengan begitu, bisa evaluasi di akhir bulan dan lebih bijak di bulan berikutnya.

 

6.    Siapkan dana darurat 

Meski kecil, menabung Rp100 ribu per bulan cukup berguna kalau ada kebutuhan mendadak. Dana darurat ini bisa jadi penyelamat tanpa harus berutang.

 

7.    Cari pemasukan tambahan

Kerja part-time, jadi freelance, atau buka usaha kecil bisa menambah uang saku sekaligus menambah pengalaman kerja sejak dini.

Baca juga: Strategi Mengelola Keuangan untuk Mahasiswa 

Kesimpulannya, mengatur keuangan sejak awal kuliah adalah keterampilan penting bagi mahasiswa baru. Biaya hidup yang terus meningkat, perbedaan latar belakang ekonomi, hingga gaya hidup konsumtif bisa jadi tantangan serius jika tidak dikelola dengan bijak.

Dengan menerapkan strategi sederhana seperti membuat anggaran, masak sendiri, membatasi nongkrong, dan menyiapkan dana darurat, mahasiswa bisa terhindar dari krisis finansial bulanan. Gaya hidup hemat bukan berarti pelit, melainkan cara cerdas untuk menjaga kesejahteraan dan fokus pada tujuan utama: menyelesaikan kuliah.

Freshman Finance pada akhirnya bukan sekadar tips bertahan di awal semester, melainkan bekal jangka panjang agar Gen Z terbiasa hidup mandiri dan siap menghadapi masa depan.

Mengatur uang kuliah dengan baik bukan hanya membantu mahasiswa memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga membentuk kebiasaan finansial yang sehat untuk masa depan. Apabila masih membutuhkan panduan lebih lanjut, Anda dapat log in ke Daya.id dan memanfaatkan fitur Tanya Ahli. Melalui fitur ini, Anda berkesempatan berkonsultasi langsung dengan ahli keuangan secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

32 Penilaian

Artikel Terkait

4.7
Pengelolaan Dasar

Tips Cegah Boros Saat Gajian, Biar Bisa Nabung!

17 April 2025

4.9
Pengelolaan Dasar

Cara Cerdas Mengatur Keuangan Keluarga Setelah Libur Sekolah

31 Juli 2025

5.0
Pengelolaan Dasar

Strategi Bijak Agar Uang THR Berdampak Lebih Lama

12 Maret 2025

4.9
Pengelolaan Dasar

Waspada! Ini 5 Bahaya Pinjol Untuk Mahasiswa

06 Maret 2024

Berikan Pendapat Anda

Jumadi

02 October 2025

tips dan trik peluang usaha dari para ahli di bidangnya

Balas

. 0

Sudin Ali

01 October 2025

Harus tau aturan keuntungan gen z bgus Artikel nya

Balas

. 0

Aisyah Ramadhani

29 September 2025

Keuangan saya sangat sulit, harus super hemat

Balas

. 0

JUWENAH

29 September 2025

Terimakasih , tips ini supaya jadi pengingat untuk saya tetap menjaga keuangan

Balas

. 0

Nur Jiya Azzahra

29 September 2025

Baik, terus berusaha supaya tetap terjaga keuangannya

Balas

. 0

0 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS