Informasi Artikel

Penulis Artikel

Abshea Putri Alifah (Mahasiswa SB IPB – Peserta Program Beasiswa 2025)

Menurut survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2013, ibu rumah tangga memegang peranan penting dalam mengelola hingga 51% keuangan keluarga. Namun, data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 2021 menunjukkan ironi yang cukup mengejutkan: hanya 4,99% dari total investor di pasar modal adalah ibu rumah tangga, dengan total aset sekitar Rp59,81 triliun — jumlah terendah dibandingkan kelompok investor lainnya.

Padahal, manajemen keuangan adalah pondasi penting dalam menjaga stabilitas dan perlindungan finansial keluarga di masa depan. Kemampuan ini tak hanya bergantung pada seberapa besar penghasilan, tetapi juga pada konsistensi dalam mengatur pengeluaran sesuai anggaran yang telah ditetapkan.

Download Gratis: Kalkulator Dana Pensiun

Jika pengeluaran melebihi anggaran, risiko menumpuknya utang menjadi besar. Ujung-ujungnya, keluarga bisa terjebak dalam siklus “gali lubang, tutup lubang” yang mengancam kestabilan keuangan jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan keuangan atau financial management yang bijak dan terstruktur.

Mengenal Metode 50/30/20: Cara Cerdas Atur Uang Rumah Tangga


Salah satu metode pengelolaan keuangan yang praktis dan mudah diterapkan oleh ibu rumah tangga adalah framework 50/30/20.

Apa Itu Metode 50/30/20? Metode 50/30/20 adalah teknik budgeting yang membagi pengeluaran ke dalam tiga kategori utama:

  • 50% untuk kebutuhan pokok
  • 30% untuk keinginan
  • 20% untuk masa depan atau pelunasan utang

Metode ini diperkenalkan oleh Elizabeth Warren, seorang senator dan profesor hukum asal Amerika Serikat, dalam bukunya All Your Worth. Framework ini merupakan hasil dari penelitian dan praktik selama lebih dari dua dekade.

Berikut ini rincian pembagian keuangan menggunakan metode 50/30/20:

 

1.    50% untuk kebutuhan pokok

Alokasi ini mencakup pengeluaran esensial seperti:

  • Cicilan rumah
  • Belanja bahan makanan
  • Tagihan listrik, air, dan pulsa
  • Transportasi harian


 

2.    30% untuk keinginan

Kategori ini termasuk pengeluaran yang bersifat hiburan atau gaya hidup, seperti:

  • Makan di luar atau nongkrong
  • Langganan layanan streaming (Netflix, Spotify, dll.)
  • Belanja baju, skincare, atau jajanan online


 

3.    20% untuk masa depan atau pelunasan utang

Dana ini digunakan untuk:

  • Menabung
  • Investasi ringan (emas digital, reksa dana, dll.)
  • Membayar cicilan kartu kredit atau utang lainnya


 

Contoh Penerapan Framework 50/30/20

Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh penerapan metode ini pada penghasilan bulanan sebesar Rp5.000.000:

 

1. 50% untuk kebutuhan pokok → Rp2.500.000

  • Cicilan rumah: Rp1.000.000
  • Belanja bulanan: Rp800.000
  • Tagihan listrik, air, dan pulsa: Rp400.000
  • Transportasi: Rp300.000


 

2. 30% untuk keinginan → Rp1.500.000

  • Makan di luar: Rp500.000
  • Langganan streaming: Rp150.000
  • Belanja pribadi: Rp850.000


 

3. 20% untuk masa depan/utang → Rp1.000.000

  • Tabungan: Rp500.000
  • Investasi: Rp300.000
  • Cicilan kartu kredit/utang lain: Rp200.000


 

Apakah Metode 50/30/20 Cocok untuk Ibu Rumah Tangga?

Metode 50/30/20 sangat ideal bagi ibu rumah tangga yang ingin mulai mengelola keuangan keluarga secara lebih terarah. Namun, perlu diingat bahwa setiap keluarga memiliki kebutuhan dan prioritas yang berbeda-beda. Metode ini bisa menjadi panduan awal, tetapi tetap harus disesuaikan dengan kondisi finansial masing-masing.

Bagi sebagian orang, metode budgeting seperti ini dapat membantu menciptakan struktur dan kedisiplinan dalam mengelola uang. Namun, ada juga yang merasa lebih nyaman tanpa metode yang terlalu kaku. Kuncinya adalah memahami alokasi ideal, lalu menyesuaikannya secara fleksibel. 

 

Keuangan Sehat Dimulai dari Langkah Kecil

Mengelola keuangan bukan soal seberapa besar penghasilan, tapi seberapa bijak kita mengatur dan membaginya. Dengan memahami dan mencoba menerapkan framework 50/30/20, ibu rumah tangga bisa mengambil langkah awal menuju masa depan finansial yang lebih stabil dan aman. 

Jika ingin belajar lebih lanjut, manfaatkan fitur Tanya Ahli dan daftar untuk mendapatkan akses gratis ke semua fitur Daya.id.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.9

8 Penilaian

Artikel Terkait

4.8
Pengelolaan Dasar

Deflasi Indonesia, Apa Dampaknya Pada Keuangan Pribadi Kita?

26 September 2024

5.0
Pengelolaan Dasar

Kenapa Pinjaman Pribadi Populer di Indonesia?

29 Desember 2023

Artikel Ahli
5.0
Pengelolaan Dasar

Gen Z dan Cryptocurrency, Perpaduan Teknologi dan Keuangan Masa Depan

19 Desember 2024

4.9
Pengelolaan Dasar

Usia 30 Tahunan? Ini Tips Raih Kebebasan Finansial di Usia Muda

28 Mei 2021

Berikan Pendapat Anda

Bella Saputri

02 November 2025

Setuju bngt nih 50% untuk kebutuhan pokok Alokasi ini mencakup pengeluaran esensial seperti Cicilan rumah Belanja bahan makanan Tagihan listrik, air, dan pulsa Transportasi harian

Balas

. 0

Veny putri

02 November 2025

Tips bgus bisa di terapkan 503020 itu sangat menarik sklii

Balas

. 0

Zacky putra

02 November 2025

Tips info menarik emng ibu yang bisa mengendalikan dapur ekonomi kluarga

Balas

. 0

5 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS