Mengalokasikan uang untuk membangun dana darurat adalah hal penting dalam menjaga kondisi keuangan pribadi atau keluarga, agar siap menghadapi situasi tak terduga di masa depan.
Situasi tak terduga yang dimaksud antara lain seperti terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK, biaya pengobatan, atau kejadian yang tidak direncanakan sebelumnya.
Baca Juga: Mengelola Pengeluaran Tak Terduga, Cara Menghadapi Kebutuhan di Luar Prediksi
Oleh karena itu dana darurat sangatlah penting dikumpulkan untuk memberikan rasa aman atau jaminan secara finansial di masa depan.
Apa itu Dana Darurat?
Jadi dana darurat adalah simpanan yang sengaja disiapkan untuk mengantisipasi kebutuhan tak terduga sewaktu-waktu di masa depan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengelola Keuangan di Tengah Isu PHK
Ada sejumlah alasan mengapa dana darurat penting disiapkan sejak awal, yaitu:
1. Antisipasi Kebutuhan Mendesak
Dana darurat disiapkan untuk mengatasi kebutuhan mendesak yang sifatnya tidak direncanakan, seperti biaya hidup setelah terkena PHK, biaya medis yang tidak ditanggung asuransi, perbaikan rumah atau kendaraan yang tiba-tiba rusak
2. Hindari Utang
Tanpa memiliki dana darurat, Anda cenderung mengandalkan utang atau pinjaman untuk menghadapi kondisi tak terduga.
Oleh karena itu dengan adanya dana darurat membuat kondisi finansial Anda lebih baik lagi karena tidak tergantung dengan utang.
3. Disiplin Kelola Keuangan
Memiliki dana darurat dapat membuat Anda lebih disiplin dalam mengelola keuangan dan menghindari pengeluaran tak penting.
Dengan menyisihkan pendapatan untuk dana darurat akan mengurangi Anda berbelanja barang-barang tak dibutuhkan.
4. Ketenangan Pikiran
Dengan menyiapkan dana darurat membuat hidup Anda lebih tenang dalam menghadapi kemungkinan menghadapi kebutuhan mendesak yang memerlukan dana besar.

Cara Membangun Dana Darurat
Lalu bagaimana membangun dana darurat? Untuk lebih jelasnya, berikut sejumlah tips yang dapat dijalankan untuk membangun dana darurat dengan baik.
1. Tentukan Jumlah Dana Darurat
Biasanya dana darurat dapat menghidupi kebutuhan hidup diri dan keluarga jika kehilangan pendapatan akibat terkena PHK.
Bagi yang masih belum berumah tangga, idealnya dana darurat sebesar biaya hidup selama 3-6 bulan. Namun bagi yang sudah berkeluarga, sebaiknya menyiapkan dana darurat sebesar 6-12 bulan.
2. Prioritaskan Dana Darurat
Alokasikan pendapatan Anda untuk disisihkan menabung dana darurat. Jika uang yang tersisa tidak cukup disisihkan untuk dana darurat.
Penting untuk mencatat seluruh pengeluaran dan identifikasi mana saja yang masih dapat dikurangi untuk dana darurat.
Pertimbangkan agar pengeluaran yang tak penting dapat dihilangkan, seperti makan di restoran atau membeli kopi mahal.
3. Konsisten Menabung
Mulailah menabung untuk dana darurat dengan menyisihkan 10-20 persen dari penghasilan bulanan Anda.
Bila uang yang tersisa dari penghasilan lebih kecil, segera menabung dengan uang yang ada, asalkan tetap konsisten setiap bulan.
4. Rekening Terpisah
Gunakanlah rekening terpisah untuk dana darurat lalu manfaatkan fitur transfer otomatis dari rekening gaji Anda untuk dipindahkan ke rekening dana darurat.
Dengan memakai rekening terpisah dari rekening gaji akan menghindari Anda menggunakan dana darurat untuk pengeluaran rutin.
Transfer otomatis juga membuat Anda lebih disiplin menyisihkan dana darurat dan tidak tergoda untuk menggunakan uang yang ada.
5. Pendapatan Tambahan
Setiap menerima pendapatan tambahan seperti bonus, THR, atau dari hasil pekerjaan sampingan, segera alokasikan sebagian untuk dana darurat.
Dengan harapan, jika ada penambahan dana akan membuat target dana darurat dapat segera tercapai.
6. Target Waktu
Tentukan jangka waktu untuk mencapai target dana darurat. Misalnya pengumpulan dana darurat berlangsung selama 12-24 bulan.
Tentunya target waktu yang ditetapkan untuk mempertimbangkan seberapa besar dana yang disisihkan setiap bulan.
7. Selektif Penggunaan Dana Darurat
Gunakanlah dana darurat hanya untuk kebutuhan mendesak atau tak terduga, seperti perbaikan mobil yang tiba-tiba rusak atau menghadapi biaya medis yang tidak ditanggung asuransi perusahaan Anda.
Hindarilah penggunaan dana darurat untuk pengeluaran yang sifatnya konsumtif atau untuk investasi.
8. Hindari Investasi di Aset Berisiko
Dana darurat harus mudah dicairkan sewaktu-waktu dan stabil alias tidak fluktuatif setiap saat.
Oleh karena itu hindari menyimpan dana darurat dalam bentuk saham, kripto, atau aset lain yang nilainya kerap naik turun.
Jangan sampai dana darurat yang Anda simpan malah tidak terkumpul dengan baik karena ditempatkan di instrumen finansial yang berisiko tinggi.
Jika Anda butuh saran lebih lanjut, silakan berkonsultasi bersama pakar keuangan pribadi di Tanya Ahli. Daftar diri Anda di Daya.id untuk akses gratis!
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Pendapat Anda