Pendapatan sebesar UMR bukanlah penghambat untuk menempatkan modal di berbagai instrumen investasi. Temukan kunci rahasia agar Anda juga bisa berinvestasi secara sehat.
Baca Juga: Tips Praktis Memulai Investasi Syariah untuk Karyawan
Investasi dengan Gaji UMR
Kunci keberhasilan berinvestasi bagi Anda yang bergaji UMR (Upah Minimum Regional) terletak pada tiga pilar: perencanaan anggaran yang matang, pemilihan produk dengan minimal biaya awal, dan konsistensi menabung serta berinvestasi.
Dengan menyisihkan sekecil 5–10% dari gaji setiap bulan, sekalipun itu hanya Rp100.000, Anda sudah dapat membangun fondasi portofolio yang kokoh dan menumbuhkannya seiring waktu.
Untuk membantu Anda, berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda pertimbangkan.
1. Merancang Anggaran yang Sehat
Sebelum Anda mulai berinvestasi, Anda harus lebih dulu memiliki kondisi keuangan yang relatif stabil. Bagaimana caranya? Rancang anggaran secara sehat.
• Detil Pemasukan dan Pengeluaran
Langkah pertama adalah mencatat semuanya: gaji pokok, tunjangan, bonus, serta biaya hidup—mulai kos, transportasi, makan, hingga langganan internet. Teknik zero-based budgeting membantu menempatkan setiap rupiah sesuai fungsinya, memastikan tidak ada yang terbuang sia-sia.

• Siapkan Dana Darurat
Dana darurat dikumpulkan senilai 3–6 kali pengeluaran bulanan sebelum dimasuk ke investasi,. Simpan di rekening tanpa biaya admin atau deposito berjangka pendek agar likuiditas tetap terjaga jika tiba-tiba perlu dana cepat.
• Lunasi Utang Berbunga Tinggi
Utamakan melunasi hutang konsumtif kartu kredit, pinjaman tanpa agunan yang suku bunganya kerap di atas 20% per tahun. Dengan bebas beban bunga, kemampuan menabung dan berinvestasi akan jauh lebih optimal.
2. Memilih Produk Investasi yang Sesuai
Gaji UMR menuntut Anda memilih instrumen dengan biaya awal rendah dan risiko terukur. Berikut empat opsi populer:
• Reksa Dana Pasar Uang
Minimal setoran hanya Rp100.000, portofolio ditempatkan pada Surat BI dan deposito jangka pendek, dengan imbal hasil 4–6% per tahun serta pencairan dalam satu hari kerja.
• Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
ORI menawarkan kupon tetap yang dibayarkan setiap kuartal, modal awal mulai Rp1 juta, serta dijamin pemerintah. Sangat cocok untuk horizon menengah (3–5 tahun) dan memberikan pendapatan rutin.
• Saham Blue-Chip via Fractional Share
Kini broker menyediakan fractional share, memungkinkan pembelian saham unggulan dengan dana mulai Rp100.000. Saham perusahaan besar biasanya cenderung memiliki volatilitas lebih rendah dan potensi dividen.
• Peer-to-Peer Lending (P2P)
Hasi imbal l 12–18% per tahun ditawarkan P2P lending, dengan setoran mulai Rp100.000. Karena risiko gagal bayar, batasi porsi P2P maksimal 10% dari total portofolio.

3. Strategi Alokasi Portofolio
Untuk modal Rp1 juta per bulan, contoh pembagian sederhana:
|
Kategori Investasi |
Proporsi |
Dana (Rp) |
|
Reksa Dana Pasar Uang |
40 % |
400.000 |
|
Obligasi Ritel Indonesia |
20 % |
200.000 |
|
Saham Blue-Chip (Fractional) |
30 % |
300.000 |
|
P2P Lending |
10 % |
100.000 |
Pola ini memadukan likuiditas tinggi (Reksa Dana pasar uang), pendapatan tetap (ORI), pertumbuhan modal (saham), dan diversifikasi imbal hasil alternatif (P2P).
4. Proyeksi Perkembangan Investasi
Anda menanamkan Rp1 juta tiap bulan selama 5 tahun dengan ekspektasi return tahunan:
- Reksa Dana pasar uang: 5 %
- ORI: 6 %
- Saham blue-chip: 10 %
- P2P lending: 14 %
Secara sederhana, portofolio dapat tumbuh hingga Rp80–90 juta dalam 5 tahun, jauh mengungguli tabungan bank konvensional.
Baca Juga: Tips Investasi untuk Karyawan Bergaji UMR
5. Kebiasaan Positif dan Perangkap yang Harus Dihindari
Selain hal teknis di atas, ada hal lain yang sebaiknya Anda upayakan.
• Konsistensi Berinvestasi
Gunakan pendekatan dollar-cost averaging dengan menyetor secara rutin setiap bulan, mengurangi dampak volatilitas pasar.
• Terus Asah Literasi Finansial
Rajin mengikuti webinar, membaca blog keuangan, atau memanfaatkan simulasi di aplikasi investasi untuk memahami produk dan aturan baru.
• Hindari Menggunakan Utang untuk Investasi
Guna menghindari beban bunga yang tidak terduga, Anda dapat meginvestasikan hanya “uang dingin” atau dana yang menganggur, bukan pinjaman.
• Peninjauan dan Rebalancing Berkala
Setiap 6–12 bulan, tinjau kembali alokasi portofolio. Jika proporsi salah satu aset menyimpang jauh dari target, lakukan rebalancing untuk mengembalikan keseimbangan.
Walau berpenghasilan UMR, Anda dapat memulai perjalanan investasi dengan modal sangat terbatas. Perencanaan anggaran yang rinci, prioritas dana darurat, dan pelunasan utang berbunga tinggi menjadi fondasi. Selanjutnya, pilih instrumen yang minimal setoran awalnya rendah Reksa Dana pasar uang, ORI, saham fractional, dan P2P lending—lalu susun portofolio seimbang. Disiplin menabung, literasi finansial yang baik, dan rebalancing rutin akan menumbuhkan portofolio, menjadikannya sarana meraih kemandirian finansial dalam jangka panjang. Semangat dalam memulai langkah cerdas menuju masa depan yang lebih sejahtera!
Yuk! Berkonsultasi dengan yang Ahli di Fitur Tanya Ahli untuk mendapatkan saran yang tepat. Daftar kan diri Anda dan Login di Daya.id untuk mendapatkan infomasi serta tips yang bermanfaat secara gratis.
Sumber:
Berbagai sumber
Berikan Pendapat Anda