Informasi Artikel

Penulis Artikel

Jenny Amanda

Banyak orang masih bingung membedakan antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Padahal, keduanya punya peran penting untuk mendukung kestabilan finansial keluarga, hanya saja fokus perlindungannya berbeda. Agar tidak salah pilih, mari pahami bagaimana masing-masing bekerja, siapa yang perlu memilikinya, dan kenapa keduanya bisa saling melengkapi.

 

Apa Itu Asuransi Jiwa?

Asuransi jiwa adalah bentuk perlindungan keuangan yang akan memberikan dana santunan kepada keluarga atau ahli waris jika pemegang polis meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap. Tujuannya sederhana: menjaga keluarga tetap memiliki dana untuk kebutuhan sehari-hari, melunasi pinjaman, atau biaya pendidikan anak meskipun tulang punggung keluarga sudah tidak lagi bisa mencari nafkah.
 
Pada praktiknya, di Indonesia terdapat beberapa jenis produk jiwa, seperti asuransi jiwa berjangka (term life) yang berlaku hanya untuk periode tertentu, asuransi jiwa seumur hidup (whole life), serta produk asuransi jiwa yang dikombinasikan dengan investasi (unit link). Masing-masing memiliki keunggulan dan risiko sendiri. Yang jelas, semakin muda usia tertanggung saat membeli polis, semakin ringan pula biaya premi per bulannya.

Baca Juga: BPJS vs Asuransi Kesehatan Swasta, Mana yang Lebih Baik?

 

Apa Itu Asuransi Kesehatan?

Di sisi lain, asuransi kesehatan dirancang khusus untuk menanggung biaya perawatan medis bila pemegang polis jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. Cakupan perlindungan asuransi kesehatan yaitu rawat inap, operasi besar atau kecil, biaya obat, dan juga tindakan medis darutat.

Salah satu keunggulan asuransi kesehatan swasta di Indonesia adalah fasilitas cashless di rumah sakit rekanan. Artinya, nasabah cukup menunjukkan kartu asuransi di bagian administrasi rumah sakit, dan biaya pengobatan akan langsung ditagihkan ke perusahaan asuransi. Jika perawatan dilakukan di rumah sakit non-rekanan, biasanya biaya dibayar dulu oleh nasabah, lalu diajukan penggantian melalui sistem klaim reimbursement.

 

Fokus Perlindungan yang Berbeda

Perbedaan paling mendasar terletak pada sasaran perlindungan:

  • Asuransi jiwa menanggung risiko kehilangan penghasilan akibat kematian atau cacat total tetap. Dana santunan ini bisa digunakan keluarga untuk melanjutkan hidup tanpa terjebak utang atau kekurangan biaya hidup.
  • Asuransi kesehatan membantu mengurangi beban biaya pengobatan, yang di Indonesia semakin mahal dari tahun ke tahun. Jika Anda tidak mempunyai asuransi, satu kali rawat inap saja atau operasi besar bisa menguras tabungan darurat Anda dalam sekejap.

Dengan kata lain, asuransi jiwa lebih ke proteksi untuk orang yang ditinggalkan, sedangkan asuransi kesehatan menanggung biaya medis untuk pemilik polis ketika masih hidup.

 

Prosedur Klaim yang Tidak Sama

Karena fungsinya berbeda, cara mengajukan klaim pun tidak sama:

  • Klaim asuransi jiwa juga dapat dilakukan dengan pihak keluarga atau ahli waris setelah pemegang polis meninggal dunia. Umumnya diperlukan dokumen berupa surat kematian, salinan polis, dan identitas pihak yang berhak menerima manfaat.
  • Klaim asuransi kesehatan juga sering dilakukan secara langsung pada saat berobat. Serta sistem cashless, rumah sakit akan memproses klaim ke perusahaan asuransi secara otomatis. Apabila memakai sistem reimbursement, nasabah harus menyiapkan kwitansi asli, resep dokter, serta formulir klaim.


 

Periode Pertanggungan dan Premi

Masa perlindungan asuransi jiwa dan kesehatan pun tidak selalu sama. Polis jiwa dapat memiliki jangka waktu tertentu (misalnya 10, 20, atau 30 tahun) atau seumur hidup, tergantung produk yang dipilih. Polis kesehatan umumnya diperbarui setiap tahun. Premi bisa berubah dengan menyesuaikan usia dan riwayat klaim.

Premi asuransi jiwa cenderung lebih terjangkau dibanding asuransi kesehatan. Ini karena risiko kematian tidak selalu terjadi dalam waktu dekat, sementara biaya kesehatan adalah kebutuhan yang lebih rutin.

 

Bagaimana di Luar Negeri?

Sebagai pembanding, di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, asuransi kesehatan biasanya disediakan oleh perusahaan tempat seseorang bekerja. Namun, biaya premi di sana cukup mahal dan masih ada biaya tambahan seperti deductible dan co-pay. Sebaliknya, di Eropa, banyak negara punya sistem jaminan kesehatan publik yang dananya berasal dari pajak, sehingga warganya bisa berobat gratis atau dengan biaya minimal.

Untuk asuransi jiwa, pola pembelian di luar negeri mirip dengan Indonesia: masyarakat membeli secara mandiri sesuai kebutuhan dan kondisi keuangan keluarga.
 
 

Mana yang Harus Dimiliki Duluan?

Pertanyaan umum bagi pemula adalah: sebaiknya punya asuransi jiwa dulu atau asuransi kesehatan dulu? Jawabannya: kedua jenis perlindungan ini idealnya saling melengkapi. Namun, bila harus memilih satu dulu, mayoritas pakar menyarankan memprioritaskan asuransi kesehatan, karena sakit bisa terjadi kapan saja dan biaya medis seringkali mendadak dan mahal.

Setelah memiliki perlindungan kesehatan yang memadai, barulah disarankan menambah perlindungan jiwa, terutama jika sudah memiliki tanggungan seperti pasangan, orang tua, atau anak.

Baik asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan punya tujuan masing-masing, tetapi sama pentingnya untuk menciptakan jaring pengaman keuangan keluarga. Asuransi jiwa menjamin keluarga tetap dapat bertahan secara finansial jika pencari nafkah tiada. Sedangkan asuransi kesehatan menolong meringankan biaya berobat sehingga tabungan tidak habis dalam sekejap.

Bagi masyarakat Indonesia, selain memiliki BPJS Kesehatan sebagai perlindungan dasar, tidak ada salahnya menambah asuransi kesehatan swasta untuk layanan lebih lengkap dan nyaman. Setelah itu, pertimbangkan pula asuransi jiwa agar ketenangan finansial keluarga semakin terjamin.

Dengan memahami perbedaannya, diharapkan masyarakat lebih bijak menentukan perlindungan apa yang paling cocok sesuai kebutuhan, kondisi keuangan, dan rencana masa depan keluarga.

Yuk! Berkonsultasi dengan Ahlinya pada Fitur Tanya Ahli untuk menerima saran yang tepat. Daftar kan diri Anda dan Login di Daya.id untuk mendapatkan infomasi serta tips secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

7 Penilaian

Artikel Terkait

5.0
Melipatgandakan Keuangan

Waspada Tertipu Investasi Bodong, Ini Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu

18 Januari 2025

4.2
Pengelolaan Dasar

Tambah Uang Tanpa Bekerja, Tips Investasi untuk Karyawan

17 Juni 2025

Artikel Ahli
4.0
Melipatgandakan Keuangan

Compounding Interest, Seni Investasi dalam Mengembangkan Uang

11 Agustus 2024

4.9
Pengelolaan Dasar

Mahasiswa, Ini 4 Strategi Mengelola Uang Jajan yang Perlu Anda Coba

25 Mei 2025

Berikan Pendapat Anda

5 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS