Informasi Artikel

Penulis Artikel

Adiva Ayuningtias Takwa Lubis

Media sosial kembali dihebohkan dengan tren “Rp10 ribu di tangan istri yang tepat.” Dalam video-video yang beredar, seorang istri memperlihatkan bagaimana uang yang sangat terbatas bisa diolah menjadi lauk dan sayur sederhana untuk keluarga. Salah satu yang paling mencuri perhatian datang dari akun TikTok @merliana8 pada 8 Agustus 2025, yang berhasil mencapai lebih dari 8 juta penonton. Ada juga konten serupa yang memperlihatkan seseorang membeli udang seharga Rp3 ribu di pasar, semata demi membuktikan bahwa uang sedikit pun bisa diolah menjadi menu makan.

Fenomena ini menuai reaksi beragam. Sebagian warganet menganggapnya sebagai bukti kreativitas istri dalam mengelola keuangan rumah tangga. Namun, tak sedikit pula komentar sinis yang mempertanyakan logika di baliknya. “Mana cukup segitu?” atau bahkan “Kalau aku jadi dia, mending cerai,” begitu kira-kira nada komentar yang ramai muncul. Perdebatan ini kemudian melebar ke dua kutub besar: apakah tren Rp10 ribu ini sekadar trik hemat yang menginspirasi, atau justru cerminan beratnya kondisi ekonomi rumah tangga di Indonesia?

 

Kreatif, Tapi Sampai Batas Tertentu

Tren “Rp10 ribu di tangan istri yang tepat” menunjukkan dua sisi yang menarik. Di satu sisi, ada kecerdikan seorang ibu dalam mengatur pengeluaran. Dengan kreativitas, ia bisa memanfaatkan bahan seadanya untuk tetap menyajikan hidangan bergizi bagi keluarganya. Fenomena ini juga menegaskan peran penting perempuan sebagai manajer keuangan rumah tangga yang sering dituntut untuk “menyulap” anggaran minim menjadi sesuatu yang cukup.

Namun, di sisi lain, tren ini juga menimbulkan pertanyaan serius. Harga kebutuhan pokok di Indonesia berbeda-beda di tiap daerah; Rp10 ribu di Surabaya mungkin cukup untuk membeli jagung dan sayur bayam, tetapi di kota besar seperti Jakarta jumlah itu bahkan tidak cukup untuk sebungkus nasi. Kondisi ini membuat sebagian orang menilai tren tersebut kurang realistis, bahkan berpotensi menormalisasi keadaan sulit yang seharusnya tidak dianggap ideal.

Lebih jauh lagi, narasi ini memunculkan perdebatan tentang peran dan ekspektasi dalam rumah tangga. Banyak netizen menyoroti bahwa konten semacam ini seolah menempatkan beban keuangan sepenuhnya pada istri, yang dituntut harus pandai berhemat meski dana dari suami sangat terbatas. Padahal, nafkah semestinya menjadi tanggung jawab bersama, dan diskusi soal cukup atau tidaknya anggaran rumah tangga seharusnya dilakukan secara terbuka antara suami dan istri.

Meskipun penuh pro dan kontra, tren ini bisa dijadikan pintu masuk untuk membicarakan hal yang lebih penting: bagaimana cara mengelola uang belanja agar cukup, bukan hanya untuk sehari, tetapi untuk kebutuhan sebulan penuh.

 

Strategi Mengelola Uang Belanja Rumah Tangga

Mengelola keuangan rumah tangga memang tidak mudah, apalagi dengan harga kebutuhan pokok yang terus naik. Namun, ada beberapa strategi praktis yang bisa diterapkan agar pengeluaran lebih terkontrol dan tidak bergantung pada trik ekstrem seperti “Rp10 ribu sehari.”

 

1.    Susun anggaran bulanan dengan detail

Buat daftar pengeluaran utama: kebutuhan pokok (beras, lauk, sayur, minyak, gas), biaya rutin (listrik, air, transportasi), serta alokasi tabungan dan darurat. Anggaran yang jelas membantu mencegah uang habis tanpa arah.

 

2.    Belanja mingguan atau bulanan, bukan harian

Belanja harian sering membuat pengeluaran membengkak karena ada godaan membeli hal-hal kecil di luar kebutuhan. Dengan belanja mingguan atau bulanan di pasar tradisional atau grosir, harga biasanya lebih murah, dan stok lebih terjaga.

 

3.    Pisahkan uang berdasarkan pos kebutuhan

Simpan uang belanja dalam amplop atau rekening terpisah untuk tiap kategori, misalnya “uang dapur,” “uang transportasi,” atau “uang anak.” Cara sederhana ini mencegah tercampurnya dana, sehingga setiap kebutuhan tetap terpenuhi.

 

4.    Manfaatkan promo dan diskon dengan bijak

Tren TikTok sebelumnya, yaitu berburu diskon voucher makanan, bisa jadi solusi jika dipakai untuk kebutuhan rutin, bukan sekadar jajan. Promo bulanan di supermarket atau e-commerce juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok.

 

5.    Masak sederhana, tapi bergizi

Kreativitas istri dalam mengolah bahan murah tetap penting. Menu seperti sayur bening, tumis, atau lauk telur bisa menjadi alternatif hemat sekaligus sehat. Variasi menu tidak selalu harus mahal.

 

6.    Diskusi terbuka dengan pasangan

Keuangan rumah tangga sebaiknya dikelola bersama. Jika nafkah terasa kurang, penting untuk dibicarakan secara jujur agar bisa mencari solusi bersama, entah dengan menambah penghasilan, menekan pengeluaran, atau mencari sumber pendapatan tambahan.

 

Uang Rp10 Ribu: Sekadar Tren atau Solusi Nyata?

Pada akhirnya uang Rp10 ribu di tangan istri yang tepat mungkin lebih pantas dianggap sebagai tren yang menghibur dan inspiratif daripada solusi nyata dalam jangka panjang. Video-video yang viral memang bisa memicu diskusi bahkan memberi ide hemat bagi sebagian orang. Namun penting untuk diingat bahwa manajemen keuangan rumah tangga tidak bisa hanya bergantung pada “keajaiban” sehari-hari.

Yang lebih dibutuhkan adalah pola pikir keuangan yang sehat seperti mencatat, mengalokasikan, menabung, dan berdiskusi. Dengan cara itu uang yang ada berapapun jumlahnya bisa digunakan dengan lebih bijak. Tren ini sebaiknya dijadikan momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan keluarga, bukan sekadar romantisasi hidup pas-pasan.

Fenomena “Rp10 ribu di tangan istri yang tepat” memang memancing perdebatan: ada yang menyebutnya trik hemat, ada pula yang menilainya tanda nafkah tidak cukup. Apa pun pendapatnya, satu hal jelas, mengatur keuangan rumah tangga butuh strategi lebih dari sekadar viral challenge.

Dengan manajemen finansial yang baik seperti menyusun anggaran, belanja cerdas, hingga komunikasi dengan pasangan, keluarga bisa lebih tenang menghadapi tantangan ekonomi. Kreativitas tetap penting, tetapi yang lebih utama adalah keterbukaan, kerja sama, dan kesadaran bahwa kesejahteraan rumah tangga adalah tanggung jawab bersama.

Kalau Anda ingin tahu cara mengelola keuangan rumah tangga dengan lebih bijak, segera login ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli. Di sana, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan ahli keuangan serta menemukan banyak informasi bermanfaat lainnya seputar keuangan dan gaya hidup, semuanya bisa diakses secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

5.0

43 Penilaian

Artikel Terkait

4.8
Pengelolaan Dasar

Waspada Resesi 2023, Kenali Dampaknya Terhadap UMKM

08 Desember 2022

4.6
Pengelolaan Dasar

YOLO, FOMO, FOPO, Tren Belanja yang Ancam Keuangan Pribadi?

23 Oktober 2024

Artikel Ahli
4.8
Pengelolaan Dasar

Financial Check-Up, Pengertian dan Contoh Cek Kondisi Keuangan

20 Februari 2024

4.9
Pengelolaan Dasar

Tips Hadapi Debt Collector Pinjol yang Mengganggu, Mudah Dilakukan dan Aman

15 November 2022

Berikan Pendapat Anda

aditia putra rahmadi

25 October 2025

Tren yang lucu di media sosial, tapi penting diingat: kreativitas istri dalam mengatur anggaran memang patut diapresiasi, tapi uang Rp 10.000 sehari jelas tidak bisa dijadikan standar nafkah keluarga bahkan berpotensi menimbulkan ketidakadilan finansial.

Balas

. 0

Abdur rahman

12 October 2025

Tren ini menunjukkan edukasi finansial di keluarga sangat penting. Jangan hanya mengandalkan kreativitas, tapi juga perencanaan dana.

Balas

. 0

Tri Melisa Sari

12 October 2025

Isu ini harusnya dibicarakan terbuka oleh suami istri. Jangan sampai kreativitas menutupi masalah keuangan yang sebenarnya.

Balas

. 0

Sarah Sechan

11 October 2025

Terimakasih daya id terbaik mantap

Balas

. 0

Muhammad lutfhi

11 October 2025

Keren sekali terimakasih artikelnya

Balas

. 0

5 dari 5 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS