Hidup dalam multifokus tentu tidak mudah. Tapi Tazkia Shifa Azzahra membuktikan diri jika ia mampu menghadapi fokus-fokus kehidupan yang sama-sama penting dan menuntut: pekerjaan, hobi, sekaligus kesehatan.
Keberhasilan Tazkia sejauh ini membuatnya dapat menjaga keseimbangan hidup dan tetap berperforma di kedua bidang tersebut.
Karir dan Berlari, Berbeda tapi Saling Mendukung
Keseharian Tazkia padat dengan aktivitas sebagai corporate lawyer. Pekerjaan ini menuntut ketelitian, kecepatan berpikir, dan daya tahan menghadapi jam kerja panjang yang bergantung pada beban proyek dari klien.
Di sisi lain, ia menekuni hobi berlari dengan serius. Sejak awal pandemi, Tazkia rutin berlatih dan kini sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba maraton pada akhir Agustus 2025.
Dengan dua fokus besar karier dan olahraga waktu dan energi menjadi modal utama. Ketika salah satunya menyerap porsi lebih banyak, yang lain otomatis berkurang. Dari sinilah Tazkia belajar pentingnya mengatur dan memaksimalkan waktu serta energi agar semua aktivitas tetap bisa dijalankan.
Baca Juga: Tips Berolahraga Malam bagi Pekerja Kantoran
Melaju Terus dengan Keteraturan dan Konsistensi
Untuk tetap produktif, Tazkia merancang jadwal hariannya dengan efektif. Pada hari-hari kerja, ia bangun lebih awal untuk berlari sebelum berangkat kantor. Pagi hari dipilih karena energi masih segar dan belum terganggu oleh pekerjaan. Sisa waktu digunakan untuk fokus bekerja dan beristirahat.
Kunci keberhasilannya bukan hanya keteraturan, tetapi juga konsistensi. Jadwal yang disusun hanya akan berdampak bila dijalankan dengan disiplin. Tentu ada kalanya jadwal perlu fleksibel misalnya ketika pekerjaan menumpuk sehingga sesi lari dipindah ke sore hari—namun perencanaan tetap menjadi fondasi yang membuatnya mampu menjalani hidup multifokus dengan baik.
Berlari dan Berhenti di Dunia yang Multifokus
Di balik produktivitasnya, Tazkia menekankan pentingnya istirahat. Akhir pekan ia gunakan untuk berkumpul dengan orang-orang tersayang, memulihkan energi, dan menyiapkan diri menghadapi minggu berikutnya.
Ia percaya bahwa hidup yang efektif bukan sekadar terus berlari tanpa henti. Dengan memberi ruang untuk jeda, tubuh dan pikiran tetap bugar, hati tetap ringan, dan tujuan hidup dapat dikejar dengan stabil.
Baca Juga: Work-Life Balance: Realita Kesehatan Mental dan Finansial Anak Muda
Kisah Tazkia mengajarkan kita pentingnya keteraturan, konsistensi, dan keseimbangan dalam mengatur fokus hidup. Dengan manajemen waktu yang baik, disiplin, dan jeda yang bijak, kita dapat menjalani hari-hari dengan lebih efektif tanpa mengorbankan kesehatan maupun kebahagiaan.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pengelolaan kesehatan yang seimbang, segera login ke Daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.