Dirilis

11 November 2023

Penulis

Afifah Ika Kurniawati

Jika Anda di tempat pada situasi untuk memilih tempat bekerja, apa yang akan menjadi pertimbangan Anda? Gaji? Peluang untuk tumbuh? atau budaya kerja?

Tahukah Anda, hasil survei internasional pada tahun 2022 menunjukkan bahwa gaji bukanlah yang menjadi prioritas utama Gen Z dalam memilih tempat bekerja. Ternyata, keseimbangan kerja atau work-life balance menjadi prioritas utamanya. Sementara, gaji yang tinggi atau keuntungan finansial lainnya yang menempati urutan ketiga.

Berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik tahun 2020, mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Gen Z. Lebih lanjut, jumlahnya mencapai 27,94% atau hampir sepertiga penduduk Indonesia. Sebagian dari mereka juga telah memasuki dunia kerja.

Dari penjelasan tersebut, terlihat bahwa kesehatan mental memiliki pengaruh dalam budaya kerja Gen Z. Mengingat generasi ini akan mendominasi dunia kerja dalam beberapa tahun mendatang, pemahaman mengenai pengaruh kesehatan mental atau mental health terhadap budaya kerja menjadi penting. Dalam artikel ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai mental health dan budaya kerja Gen Z. Selain itu, akan dijelaskan juga kiat-kiat yang dapat dilakukan perusahaan untuk menghadapi ini.

Baca Juga: Gaji Besar atau Kepuasan Kerja, Penting Mana?

 

Apa Itu Gen Z?

Sebelum lebih lanjut membahas mengenai budaya kerja dan kesehatan mental Gen Z, yuk kenali terlebih dahulu Gen Z.

Generasi Z atau dapat juga disebut dengan Gen Z, iGen, Gen Zers merupakan generasi yang rentang kelahirannya antara pertengahan 1990-an sampai dengan tahun 2012. Generasi ini lahir dan tumbuh dalam dunia digital dan teknologi sehingga teknologi sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari mereka.

 

Bagaimana Budaya Kerja Gen Z?

Jika dilihat dari karakteristiknya, Gen Z memiliki keterampilan melakukan banyak tugas atau multitasking di tempat kerja. Namun, kelelahan atau burnout menjadi masalah yang banyak dialami Gen Z. Kemampuan multitasking dan intensitas kerja yang tinggi inilah yang menimbulkan rasa jenuh atau bahkan stres pada Gen Z. Sebagai dampaknya, kemampuan ini terkadang dapat menimbulkan kerugian bagi diri mereka sendiri. Ini juga menjadi alasan mengapa Gen Z memiliki prinsip bahwa keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi atau work-life balance merupakan hal yang sangat penting.

 

Apa yang Dapat Perusahaan Lakukan?

Setelah mengetahui budaya kerja Gen Z, lantas apa yang dapat perusahaan lakukan untuk menciptakan lingkungan yang sesuai bagi mereka? Berikut adalah 2 hal penting yang perusahaan perlu lakukan.

 

•    Melatih Karyawan dalam Manajemen Stres


Banyak Gen Z yang baru saja memasuki dunia kerja sehingga mereka mungkin belum terbiasa dengan dunia kerja. Untuk itu, manajemen stres sangatlah penting. Perusahaan dapat  memberikan pelatihan atau meberikan sumber belajar online untuk membantu mereka dalam mengatasi tekanan. Disamping itu, pengecekan rutin masing-masing anggota tim juga penting dilakukan. Dengan ini, mereka akan tetap terlibat dan terhubung.

 

•    Memprioritaskan Kesehatan Mental Karyawan


Cara yang ampuh untuk memprioritaskan kesehatan mental karyawan adalah dengan menerapkan work-life balance. Perusahaan dapat menetapkan kebijakan yang menghargai kesehatan mental mereka dan mencegah kelelahan. Contohnya, seperti menghindari memberikan tugas tambahan di luar jam kerja. Perusahaan juga sebisa mungkin membiarkan karyawan menikmati libur akhir pekan. Dengan ini, karyawan dapat membuat batasan antara bekerja dan menikmati waktu pribadi. Selain itu, perusahaan juga dapat menyediakan psikolog yang dapat diakses oleh karyawan. Misalnya, psikolog datang sekali atau dua kali sebulan untuk membantu karyawan mengatasi masalah kesehatan mental mereka.

Baca Juga: Tips Meningkatkan Work-Life Balance

Itulah informasi mengenai pengaruh mental health terhadap budaya kerja Gen Z. Dapat disimpulkan bahwa work-life balance sangat penting bagi Gen Z, mengingat kemampuan multitasking dan risiko timbulnya stres. Oleh karena itu, perusahaan harus menciptakan lingkungan yang memenuhi kebutuhan karyawan Gen Z. Hal ini dapat dicapai melalui pelatihan manajemen stres dan memprioritaskan kesehatan mental para karyawan.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau ingin berkonsultasi dengan psikolog, segera log in ke daya.id dan manfaatkan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Artikel : Berbagai sumber

Foto : freepik.com

Penilaian :

4.9

9 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Mega Pratama

03 Desember 2023

Informatif banget kak. Makasih banyak.

Balas

. 0

Maudi Rea Cahyati

03 Desember 2023

Wah, bermanfaat dan informatif sekali kontennya. Makasih kak.

Balas

. 0

muhammad haris

02 Desember 2023

Terimakasih infonya sangat menarik

Balas

. 0

muhammad haris

02 Desember 2023

Terimakasih infonya sangat menarik

Balas

. 0

Katmi

02 Desember 2023

Sangat informatif

Balas

. 0

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS