Dirilis

27 Januari 2024

Penulis

Tsalitsa Haura Syarifah, M.Psi., Psikolog (Tim Arsanara Development Partner)

Pergantian tahun biasanya diwarnai dengan refleksi tahun sebelumnya dan resolusi yang ingin dilakukan atau ingin dicapai di tahun berikutnya. Pertanyaannya, berapa banyak resolusi tahun 2023 kita yang berhasil terwujud? Ataukah hanya berakhir menjadi wacana semata? 

Jika ada beberapa resolusi kita yang belum tercapai di tahun sebelumnya, maka kita perlu berefleksi, apa yang perlu diperbaiki atau dipersiapkan untuk bisa mencapai resolusi tahun 2024 ini dengan lebih baik? 

Untuk membantu Anda, mari kita simak penjelasan berikut ini.

 

Lakukan Perencanaan dengan SMARTER

Orang bijak mengatakan “Jika kita gagal dalam proses perencanaan, maka kita sedang merencanakan kegagalan.” 

Bagi kita, pasangan kita, atau orang tua kita yang bekerja di sebuah perusahaan/institusi, kita sudah terbiasa dengan adanya rapat kerja awal tahun, tengah tahun, maupun akhir tahun. Seluruh lapisan karyawan terbiasa untuk diajak memikirkan arah, target, dan program kerja untuk peningkatan capaian perusahaan. Tapi pernahkah kita melakukan perencanaan sedemikian serius untuk peningkatan capaian hidup kita? Paling tidak untuk jangka pendek setahun ke depan. Jika belum, maka tahun ini saatnya! Sebelum kita membahas bagaimana cara membuat perencanaan dalam hidup, ada pondasi yang perlu diketahui terlebih dahulu, yaitu memahami tujuan. 

Kenapa kita perlu melakukan resolusi tertentu di tahun ini? Apa yang hendak kita tuju? Kenapa penting mencapai hal ini? Apa dampaknya bagi diri, pasangan, dan keluarga kita? Hal ini tidak boleh terlewat, karena alasan-alasan tersebutlah yang akan membuat kita bertahan menghadapi ujian yang mungkin datang di tengah proses kita berjuang. Jika sudah mendapatkan jawabannya, maka kita siap untuk melanjutkan proses perencanaan.

Setelah menetapkan resolusi dan tujuan hidup jangka pendek, kita perlu menyusun strategi perencanaan agar dapat lebih efektif dan efisien dalam mencapainya. Salah satu metode yang terkenal dan dipakai dalam membuat perencanaan adalah dengan menggunakan SMART Goal Setting. Namun, saat ini telah berkembang dan ditambahkan dengan istilah SMARTER Goal Setting.
 

  • Specific: Target yang ditetapkan berisi informasi yang detail dari segi tujuan, waktu, tempat, dan sebagainya. Semakin spesifik suatu target, semakin mudah seseorang untuk mencapainya.

Contoh: Saya ingin bekerja sebagai fasilitator pelatihan (trainer) di salah satu konsultan psikologi ternama, misalnya Arsanara Development Partner.

 

  • Measurable: Memiliki indikator keberhasilan yang dapat diukur sehingga bisa dievaluasi ketercapaiannya.

Contoh: Saya ingin bisa mendapat pekerjaan yang memungkinkan saya menjadi fasilitator pelatihan maksimal setelah saya selesai wisuda dan telah mendapatkan ijazah di akhir bulan Agustus 2024.

 

  • Actionable: Terdapat langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan sebagai batu loncatan untuk mencapai target.

Contoh: Saya akan mendaftar magang di Arsanara Development Partner pada divisi People and Organization Development agar mendapat pengalaman yang menunjang target saya.

 

  • Relevant & Realistic: Target memang dapat dicapai di bawah kendali dan sesuai kapasitas atau latar belakang diri. Meskipun tujuan/mimpinya besar dan menantang, tetapi bisa dibayangkan untuk diraih. 

Contoh Relevant: Saya memiliki kapasitas untuk mencapai tujuan tersebut dengan latar belakang pendidikan saya dari psikologi, di kampus saya belajar mata kuliah pelatihan dan mendapat nilai bagus, serta saya sudah memiliki pengalaman menjadi fasilitator pelatihan di organisasi semasa kuliah.

Contoh Realistic: Mendapatkan pekerjaan segera setelah lulus kuliah tidak mudah, tapi saya bisa upayakan dengan cara mencari tempat magang atau freelance sebelum lulus di bidang pekerjaan tersebut dan juga gigih mencari lowongan setelah saya selesai sidang skripsi sambil menunggu waktu wisuda.

 

  • Time Bound: Memiliki batas waktu (deadline), sehingga tujuan tersebut harus dicapai dalam kurun waktu tertentu.

Contoh: Saya ingin mencapai tujuan tersebut pada bulan Agustus 2024.

 

  • Evaluate : Buat evaluasi kecil secara berkala di tahap-tahap tertentu untuk memastikan upaya yang dilakukan berjalan sesuai dengan timeline dan tujuan yang hendak dicapai.

Contoh: Pada bulan Maret 2024 saya belum lolos pada seleksi magang di Arsanara. Maka saya akan mendaftar kembali di batch selanjutnya pada bulan Juli 2024, dan saya perlu merevisi deadline saya menjadi bulan November 2024 setelah selesai periode magang kedua.

 

  • Reward: Berikan apresiasi terhadap diri sendiri berdasarkan hasil evaluasi apabila telah berhasil ber-progress apalagi mencapai target.

Contoh: Jika saya diterima magang di konsultan psikologi, saya boleh pergi menonton salah satu film yang saya suka di bioskop. Kemudian jika saya diterima bekerja sebagai karyawan di konsultan psikologi, Saya akan pergi berlibur dengan keluarga (staycation) dan berkontribusi dengan gaji pertama saya.

Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merealisasikan resolusi 2024. Selamat mencoba! Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait masalah psikologi lainnya, segera log in ke daya.id dan gunakan fitur Tanya Ahli untuk mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Pastikan Anda sudah mendaftar di daya.id untuk mendapatkan informasi dan tips bermanfaat lainnya secara gratis.

Sumber:

Berbagai sumber

Penilaian :

4.7

3 Penilaian

Share :

Berikan Komentar

Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli

Muthmainah Mufidah, M.Psi

Psikolog Klinis Dewasa

1 dari 3 konten bebas || Daftar dan Masuk untuk mendapatkan akses penuh ke semua konten GRATIS