17 Oktober 2018
Dirilis
Penulis
Tim Daya Tumbuh Usaha
Saat ini Anda mungkin ingin memperluas usaha. Tapi, percayakah Anda, ada kalanya proses memperluas usaha justru bisa memukul kondisi keuangan, akibat banyaknya pengeluaran. Dan kalau dibiarkan tidak terkendali, usaha Anda bisa bangkrut.
Nah, agar keuangan tetap stabil saat Anda memperluas usaha, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan.
1. Tentukan Berapa Persentase Dana yang Anda Alokasikan untuk Operasional, Perluasan Usaha, dan Lainnya
Sebelum memperluas usaha, sebaiknya perhatikan lagi berapa persentase dana yang Anda alokasikan untuk kebutuhan biaya operasional perusahaan. Anda juga perlu menentukan berapa persen target laba yang ingin dicapai, berapa persen dana cadangan kas, serta berapa persen dana yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha. Dengan demikian, Anda dapat lebih mudah mengelola keuangan sesuai dengan porsi yang telah ditentukan di awal memulai usaha.
2. Catat Semua Transaksi untuk Meminimalisir Potensi Kerugian
Jangan ragu untuk mencatat semua transaksi usaha ke dalam pembukuan sederhana. Cara ini akan memudahkan dalam mengontrol semua transaksi keuangan di dalam perusahaan. Anda dapat menuliskan transaksi keuangan dalam laporan laba-rugi maupun neraca. Adanya pembukuan keuangan di dalam perusahaan tentu akan mempermudah Anda untuk mengevaluasi perkembangan usaha, sehingga bisa meminimalisir kemungkinan kerugian.
3. Hindari Hanya Fokus kepada Laba, Tapi Kelola Juga Utang, Piutang, hingga Persediaan
Dalam menjalankan sebuah usaha, hindari hanya fokus kepada besaran laba yang diperoleh perusahaan. Karena, mengelola keuangan usaha termasuk juga tentang bagaimana cara Anda dalam mengelola utang, piutang, hingga persediaan. Faktanya, banyak perusahaan yang mengalami kesulitan kas padahal catatan akuntansi perusahaan tersebut menunjukkan angka yang baik.
4. Mulai Biasakan untuk Membayar Tagihan Tepat Waktu
Saat ingin memperluas usaha, ada baiknya membiasakan diri terlebih dahulu untuk membayar semua tagihan tepat waktu. Hal ini bermanfaat agar dana yang dibutuhkan untuk membayar tagihan tidak tercampur dengan dana yang sudah untuk ekspansi. Penting bagi Anda untuk menyiapkan alarm pengingat bulanan, untuk memastikan tidak ada tagihan usaha yang telah jatuh tempo demi menjaga kondisi keuangan usaha tetap stabil.
5. Silakan Pinjam Modal Usaha ke Bank, Tapi Sesuaikan dengan Kebutuhan dan Kemampuan Keuangan Usaha
Mengembangkan usaha dengan cara berutang memang diperbolehkan. Sebaiknya Anda meminjam ke bank yang berpengalaman dalam mengembangkan usaha mikro dan kecil. Namun, Anda tetap harus berhati-hati. Pastikan Anda mampu membayar cicilan pinjaman modal usaha setiap bulan. Maka itu, silakan hitung dulu kebutuhan berbanding dengan kemampuan keuangan Anda, agar usaha tetap stabil.
6. Selalu Sisihkan Keuntungan untuk Pengembangan Usaha
Atas kerja keras dan pengorbanan yang telah dilakukan selama ini, tentu Anda berhak menikmati keuntungan usaha. Namun, bukan berarti Anda boleh menghambur-hamburkannya begitu saja. Sebaiknya selalu sisihkan sebagian keuntungan untuk pengembangan usaha. Pengembangan usaha yang tepat menjadi salah satu bentuk investasi yang perlu dilakukan.
Bagaimana dengan kondisi keuangan di perusahaan Anda? Apakah sudah siap untuk melakukan ekspansi demi menjangkau konsumen lebih luas dan meraup untung sebanyak-banyaknya? Tak perlu tergesa-gesa untuk memperluas usaha. Tentukan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, perhitungkan dengan cermat berapa modal yang dibutuhkan untuk ekspansi. Biaya tersebut mencakup uang jaminan, biaya konstruksi, kebutuhan peralatan, gaji karyawan, pengeluaran tidak terduga, dan sebagainya. Perencanaan yang matang akan memudahkan realisasi perluasan usaha Anda. Semoga sukses.
Nah, agar keuangan tetap stabil saat Anda memperluas usaha, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan.
1. Tentukan Berapa Persentase Dana yang Anda Alokasikan untuk Operasional, Perluasan Usaha, dan Lainnya
Sebelum memperluas usaha, sebaiknya perhatikan lagi berapa persentase dana yang Anda alokasikan untuk kebutuhan biaya operasional perusahaan. Anda juga perlu menentukan berapa persen target laba yang ingin dicapai, berapa persen dana cadangan kas, serta berapa persen dana yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha. Dengan demikian, Anda dapat lebih mudah mengelola keuangan sesuai dengan porsi yang telah ditentukan di awal memulai usaha.
2. Catat Semua Transaksi untuk Meminimalisir Potensi Kerugian
Jangan ragu untuk mencatat semua transaksi usaha ke dalam pembukuan sederhana. Cara ini akan memudahkan dalam mengontrol semua transaksi keuangan di dalam perusahaan. Anda dapat menuliskan transaksi keuangan dalam laporan laba-rugi maupun neraca. Adanya pembukuan keuangan di dalam perusahaan tentu akan mempermudah Anda untuk mengevaluasi perkembangan usaha, sehingga bisa meminimalisir kemungkinan kerugian.
3. Hindari Hanya Fokus kepada Laba, Tapi Kelola Juga Utang, Piutang, hingga Persediaan
Dalam menjalankan sebuah usaha, hindari hanya fokus kepada besaran laba yang diperoleh perusahaan. Karena, mengelola keuangan usaha termasuk juga tentang bagaimana cara Anda dalam mengelola utang, piutang, hingga persediaan. Faktanya, banyak perusahaan yang mengalami kesulitan kas padahal catatan akuntansi perusahaan tersebut menunjukkan angka yang baik.
4. Mulai Biasakan untuk Membayar Tagihan Tepat Waktu
Saat ingin memperluas usaha, ada baiknya membiasakan diri terlebih dahulu untuk membayar semua tagihan tepat waktu. Hal ini bermanfaat agar dana yang dibutuhkan untuk membayar tagihan tidak tercampur dengan dana yang sudah untuk ekspansi. Penting bagi Anda untuk menyiapkan alarm pengingat bulanan, untuk memastikan tidak ada tagihan usaha yang telah jatuh tempo demi menjaga kondisi keuangan usaha tetap stabil.
5. Silakan Pinjam Modal Usaha ke Bank, Tapi Sesuaikan dengan Kebutuhan dan Kemampuan Keuangan Usaha
Mengembangkan usaha dengan cara berutang memang diperbolehkan. Sebaiknya Anda meminjam ke bank yang berpengalaman dalam mengembangkan usaha mikro dan kecil. Namun, Anda tetap harus berhati-hati. Pastikan Anda mampu membayar cicilan pinjaman modal usaha setiap bulan. Maka itu, silakan hitung dulu kebutuhan berbanding dengan kemampuan keuangan Anda, agar usaha tetap stabil.
6. Selalu Sisihkan Keuntungan untuk Pengembangan Usaha
Atas kerja keras dan pengorbanan yang telah dilakukan selama ini, tentu Anda berhak menikmati keuntungan usaha. Namun, bukan berarti Anda boleh menghambur-hamburkannya begitu saja. Sebaiknya selalu sisihkan sebagian keuntungan untuk pengembangan usaha. Pengembangan usaha yang tepat menjadi salah satu bentuk investasi yang perlu dilakukan.
Bagaimana dengan kondisi keuangan di perusahaan Anda? Apakah sudah siap untuk melakukan ekspansi demi menjangkau konsumen lebih luas dan meraup untung sebanyak-banyaknya? Tak perlu tergesa-gesa untuk memperluas usaha. Tentukan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, perhitungkan dengan cermat berapa modal yang dibutuhkan untuk ekspansi. Biaya tersebut mencakup uang jaminan, biaya konstruksi, kebutuhan peralatan, gaji karyawan, pengeluaran tidak terduga, dan sebagainya. Perencanaan yang matang akan memudahkan realisasi perluasan usaha Anda. Semoga sukses.
Sumber:
Sutie Rahyono
Share :
Berikan Komentar
Ada yang ingin ditanyakan?
Silakan Tanya Ahli
1240 kali
januar rusdianto
21 Oktober 2018
artikelnya pas dengan kebutuhan usaha saya
Balas
.0
